Papeda merupakan makanan khas dari Maluku dan Papua. Papeda merupakan bubur sagu dengan campuran ikan tongkol atau mubara dengan bumbu kunyit. Papeda memiliki tekstur yang lengket dan kenyal dikarenakan berasal dari sagu. Cara pembuatan papeda pun sangat praktis dan mudah. Berikut ini resep membuat papeda Bahan Papeda: 1/4 tepung sagu 2 siung bawang putih 4 gelas air Garam (secukupnya) Kaldu Ayam (secukupnya) Langkah langkah : Didihkan 3 gelas air Campur tepung sagu, kaldu ayam, garam, dan bawang putih yang telah di blender halus dengan segelas air, lalu aduk di mangkok. Kemudian tuang air yang sudah mendidih ke dalam campuran tepung sagu tadi secara perlahan. Jangan lupa untuk selalu mengaduknya hingga kental. Jadi lah papeda
A. Pengertian Arti kata 'Mas Kawin' adalah simbol pengikat dalam suatu pernikahan antara pasangan suami istri dimana calon mempelai pria membayar lunas calon mempelai wanita untuk diambil menjadi istrinya. Pembayaran Mas Kawin berbeda-beda gergantung pada adat dan budaya masing-masing suku. Salah satunya suku Serui di Provinsi Papua yang merupakan wilayah adat Saireri di Kabupaten Kepulauan Yapen. Dimana Mas Kawin dipercayai sebagai bagian dari ritual adat dari dilaksanakan turun-temurun sampai dengan saat ini. B. Jenis Mas Kawin Papua terdiri dari 319 suku yang tersebar di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan prosesi pembayaran Mas Kawin yang berbeda-beda dari jenis barang yang akan diserahkan pada saat peminangan pun berbeda-beda. Khusus untuk pembayaran Mas Kawin suku Serui barang yang akan diserahkan kepada mempelai wanita diantaranya: Uang (Jumlahnya berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan Piring makan Piring...
OSKM2018-16418221-Uswatun KHASIAT BUAH MERAH KHAS PAPUA Tahukah kamu buah merah Papua yang diyakini mengandung berbagai macam khasiat bagi kesehatan? Masyarakat Wamena Papua menyebutnya buah kansu. Memang sekilas bentuknya mirip jagung. Namun, kansu ini berwarna merah marun dan berbentuk lebih besar dan buahnya memiliki panjang hingga 55 cm. Buah ini masih merupakan jenis tanaman pandan-pandanan. Oleh karenanya, nama latin dari buah ini disebut Pandanus Conoideus. Tanaman endemik ini tumbuh di sekitaran dataran tinggi dengan ketinggian 2.300 dpl seperti di lembah Baliem, Wamena, Arfak, Jayapura, dan pegunungan Bintang. Biasanya masyarakat papua menyajikannya di saat pesta adat dan juga sebagian menjadikannya obat untuk berbagai macam penyakit. Mereka mengolah kembali buah merah menjadi bubuk dan kapsul kemudian mengemasinya menjadi kemasan obat dan menjualnya ke masyarakat umum. Namun demikian, potensi utama dari buah merah ini secara tradisional digunakan untuk sumber minyak...
Lagu ini digunakan untuk memuji Tuhan. Liriknya adalah sebagai berikut: (VERSE 1) Surga katai merising Katai boyo weamea Iminohi yemambe yeidu we yau Nawana surga mahikai Merising pampam tonana Jau ira to surga Mahikai REEF: Katai Merising (2x) Katai Merising Pampam tonana ya Katai Merising (2x) Jau ira to surga Mahikai Yang artinya adalah Surga tempat yang tenang tempat yang Dia janjikan ku tinggal menunggu merinduNya disana tempat yang senang senang kekal selamanya ku pergi ke surga yang tenang tempat yang tenang (2x) tempat yang tenang kekal selamanya tempat yang tenang (2x) ku pergi ke surga yang tenang Bahasa asli dan terjemahannya dua-duanya dapat dinyanyikan. Biasanya digunakan untuk kesaksian di tempat ibadah Kristen. OSKMITB2018
Salah satu motif batik yang berasal dari Papua yaitu Motif batik Sentani. Motif baik sentani memiliki simbol gambar alur melingkar. Motif batik Sentani dengan ciri gambar alur batang kayu yang melingkar-lingkar dengan jenis warna hanya satu atau dua warna dan ada pula motif yang divariasi dengan sentuhan garis emas dan dijuluki batik prada. Sumber : https://infobatik.id/motif-batik-sentani-papua/
Adalah seekor anjing dan seekor kanguru yang masing-masing bernama Tepaisaka dan Kilipase. Kedudukan keduanya masing-masing menjabat sebagai kepala kampung. Tepaisaka dengan rakyatnya berkediaman dipulau Obariyo dan Kensio, sedangkan Kilipase bersama rakyatnya bertempat tinggal di bukit-bukit Ibahele, di tempat yang bernama Koteluyo dan Wauheheye Elu. Setiap petang hari Tepaisaka berenang ke pantai Ibahele. Ia bermaksud akan menonton tarian adat dari rakyat kanguru yang dikepalai oleh Kilipase. Waktu pertunjukan sudah tepat maka pemimpin tarian memanggil rombongan penari masuk ke tempat tarian. Nama tempat tarian itu “ Emaho Wahuyau” ( bahasa daerah Sentani). Seluruh tubuh penari-penari itu dihiasi dengan bermacam-macam bulu burung seperti: Cenderawasih, Mambruk, Kakaktua, Kumkum dan bunga-bunga serta beraneka daun-daunan. Kilipase sendiri menggunakan seekor burung Cendrawasih yang utuh di atas kepalanya termasuk juga nokennya. Ketika rombongan penari tiba dide...
Bila biasanya buah dari mahkota dewa adalah yang digunakan sebagai obat, kali ini demi mengatasi disentri, Anda bisa menggunakan bagian kulitnya. Efektivitasnya tak kalah ampuh dan bisa Anda buktikan sendiri. Caranya : Siapkan kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan sebanyak 5 gram dan juga air sebanyak 2 gelas. Kulit ini bisa Anda rebus selama kurang lebih 15 menit hingga mendidih. Saring bila sudah lebih dingin dan minumlah air rebusan tersebut. Supaya hasilnya memuaskan dan disentri tak lagi mengganggu serta menghambat kegiatan Anda, minumlah sehari 2-3 kali secara rutin hingga gejalanya hilang. Sumber: https://halosehat.com/penyakit/disentri/obat-disentri
Tari Antoroni terdapat di daerah Yapen Waropen, Wandamen. Setiap daerah mempunyai kreasi tari masing-masing. Tari ini diperkenalkan oleh Jotjam Mg. Wanggai. Tari ini ditarikan oleh sekelompok pria dan wanita dengan membawa perlengkapan antoroni (obor), umbee (parang), afai (apanah) atau ato (busur panah), rawangguai (piring), dan neina nunggamiai nuntarai (rangka tengkorak manusia). Alat musik yang mengiringi tari ini adalah tikainotu atau tifa, dan tabura atau triton, disertai beberapa lagu antara lain Sere-sere Muto, Bosare Bana Yuaou, dan Andi Dona-dona Reyo. Penari mengenakan pakaian kawui barika (cawat biru), dan kuwai bua (cawat putih). Penari pria mengenakan cawat di bagian kepala, sedangkan penari wanita memakai rok atau kain. Mereka juga mengenakan perhiasan dari burung Cenderawasih, bulu burung mambruk, dan gelang yang terbuat dari kulit Bia. Sumber: https://www.gurukatro.com/2015/12/tarian-tarian-berasal-dari-papua.html
Tari Aya Nende terdapat di daerah Mimika bagian yang berbatasan dengan daerah Asmat, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Daerah ini didiami oleh suku Mimika. Tari ini memiliki empat urutan tari, sebagai berikut : Bagian 1 : Kepala adat memasuki pentas, kemudian memanggil istri-istri para pemburu dalam bahasa daerah : "Ajendei dendera suma waee". Bagian 2 : Sekelompok wanita sebagai istri para pemburu menyambut kedatangan para pemburu (suami mereka). Bagian 3 : Para pemburu menyerahkan hasil buruan kepada para istri. Bagian 4 : Inti upacara, ucapan terima kasih kepada nenek moyang mereka. Pertunjukan tari ini ditarikan oleh sekelompok wanita dan pria, yang dilakukan pada sore dan malam hari selama semalam suntuk. Para penari mengenakan pakaian yang terdiri dari : 1. Tauri, yaitu seperti rok yang bahannya terbuat dari daun kelapa atau pucuk sagu. 2. Tumii, yaitu gelang kaki dan gelang tangan yang terdiri dari pucuk daun kelapa atau pucuk sagu. Tari Aye Nende...