Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Dongeng Papua Papua
Tepaisaka dan Kilipase
- 13 November 2018

Adalah seekor anjing dan seekor kanguru yang masing-masing bernama Tepaisaka dan Kilipase. Kedudukan keduanya masing-masing menjabat sebagai kepala kampung. Tepaisaka dengan rakyatnya berkediaman dipulau Obariyo dan Kensio, sedangkan Kilipase bersama rakyatnya bertempat tinggal di bukit-bukit Ibahele, di tempat yang bernama Koteluyo dan Wauheheye Elu.

Setiap petang hari Tepaisaka berenang ke pantai Ibahele. Ia bermaksud akan menonton tarian adat dari rakyat kanguru yang dikepalai oleh Kilipase. Waktu pertunjukan sudah tepat maka pemimpin tarian memanggil rombongan penari masuk ke tempat tarian. Nama tempat tarian itu “ Emaho Wahuyau” ( bahasa daerah Sentani).
Seluruh tubuh penari-penari itu dihiasi dengan bermacam-macam bulu burung seperti: Cenderawasih, Mambruk, Kakaktua, Kumkum dan bunga-bunga serta beraneka daun-daunan. Kilipase sendiri menggunakan seekor burung Cendrawasih yang utuh di atas kepalanya termasuk juga nokennya.

Ketika rombongan penari tiba didepan Tepaisaka, Kilipase melompat-lompat sambil menarik tali busur dengan anak panahnya, lalu diarahkan ke muka Tepaisaka kemudian melepaskan tali busur dan berkata: “Hai Tepaisaka, anjing-anjing biasanya hanya bermimpi-mimpi saja. Tidak pernah mengadakan sesuatu pesta, tidak berperang, pendeknya tidak punya acara. Selain hanya tinggal mengharapkan sisa-sisa makanan dari masyarakt umum!” begitulah perlakuan Kilipase terhadap Tepaisaka berulang-ulang kali, bila ia datang untuk menonton.
Pada suatu hari Tepaisaka pergi menonton lagi namun ia diperlakukan seperti biasanya. Ketika mendengar kata-kata penghinaan itu Tepaisaka menangis, lalu kembali ke kampungnya dipulau Obariyo dan Kensiyo. Sesampai dirumah ia berbaring sambil merenungkan kembali kata-kata Kilipase yang angkuh itu. Sudah menjadi kebiasaan kalau ada pesta adat, maka berdatanganlah penonton baik penghulu maupun rakyat biasa, tetapi mengapa saya saja yang diejek?

Teringat pada ejekan itu, ia mengambil keputusan untuk membunuh Kilipase. Oleh sebab itu keesokan harinya, ia menyuruh memasak daging babi dan papeda dalam beberapa sempe. Kemudian ia mengundang semua anjing yang berada di pulau itu. Setelah para undangan tiba lalu di persilahkannya untuk makan bersama-sama. Tetapi anjing-anjing itu tidak mau makan sebelum Tepaisaka menyatakan isi hatinya kepada mereka.Tepaisaka mengatakan bahwa hal itu merupakan kebiasaan bagi seorang pemimpin, untuk memberi makan kepada masyarakatnya demi persatuan dan kesatuan mereka. Namun demikian anjing-anjing itu tetap pada pendiriannya. Karena diminta berkali-kali, akhirnya Tepaisaka menyampaikan isi hatinya. Mendengar kisah Tapaisaka, sekejap saja anjing-anjing tersebut menghabiskan makanan tadi.

Keesokan hari mereka berangkat ke pantai Ibahele. Tepaisaka mengingatkan anjing-anjing itu supaya Kilipase diserahkan kepadanya bila mana ia ditangkap.
Setiba di sana anjing-anjing itu bersiap-siap pada tempatnya yang sudah ditentukan. Tiada beberapa lama kepala tarian memanggil para penari untuk memasuki tempat tarian. Acara tarian adat segera di buka dengan resmi oleh Kilipase.
Kepala tarian melagukan sebuah lagu, lalu disambut para penari dan diiringi bersama dengan tarian yang dibawakan. Ketika rombongan penari itu tiba didepan Tepaisaka maka Kilipase berbuat seperti yang dilakukan dulu terhadap Tepaisaka. Pada saat Kilipase hendak berkata-kata lagi, kesempatan ini dipergunakan Tepaisaka untuk menerkamnya. Ketika itu juga dari segala penjuru, anjing-anjing yang sejak tadi bersembunyi menyerbu dan membunuh kanguru-kanguru itu.
Dari sejak tadi Kilipase dan Tepaisaka bergumul mati-matian. Kilipase berusaha malarikan diri ke pantai Ibahele, tetapi Tepaisaka tetap mengejarnya. Kilipase terus berlari dan berenang ke seberang danau. Oleh karena Tepaisaka tidak bisa berenang lalu ia meraung-raung sekuat-kuatnya, seolah-olah hendak meminta pertolongan kepada siapa saja untuk membunuh kanguru itu.

Mendengar salakan tadi muncullah seekor buaya yang bernama BAROKELEU ke tepi pantai dimana Tepaisaka berdiri. ”Mengapa kau meraung sekuat itu?” tanya buaya. Tepaisaka menceritakan peristiwa yang telah terjadi, sambil menunjuk ke arah kanguru yang sedang berenang di danau itu. Tepaisaka meminta agar diantarkan ke seberang danau.
“Aku dapat menolongmu, tetapi kau harus berjanji dulu, jika berhasil membunuh kanguru itu jangan lupa bagian ku.” kata buaya. Tepaisaka pun berjanji akan berbagi dengan si buaya bila kanguru dibunuh. Dengan demikian Tepaisaka dibolehkan naik ke punggungnya, kemudian meluncur di permukaan air hendak menyeberangkan anjing ke sebelah danau.
Setiba diseberang anjing melompat ke darat lalu mengejar kanguru. Karena daerah itu berawa-rawa, kanguru mengalami kesulitan. Tepaisaka terus mengejar dan membunuh Kilipase yang sudah kepayahan. Oleh karena ganas dan rakusnya, daging Kilipase dimakannya hingga habis. Setelah kenyang barulah ia teringat perjanjiannya dengan buaya itu. Terpaksa ia mencari akal untuk memperdayakan buaya itu. Digigitnya akar pohon dadap yang sudah lapuk karena akar ini hampir menyerupai daging kanguru.

Setiba dipantai ia menyalak lagi, lalu buaya pun segera datang. Ia tahu, pasti anjing mengantarkan daging kanguru untuknya. Karena sudah lapar buaya meminta bagiannya segera diserahkan untuk di makan. Namun Tepaisaka menjawab bahwa penyerahan daging kanguru akan dilakukan setelah sampai diseberang.
Walaupun sudah lapar buaya masih bersedia juga mengantarkan Teipasakan ke seberang. Setiba di daratan buaya itu disuruh membuka mulutnya lalu dilemparkan akar busuk tadi ke dalam mulutnya. Karena yang digigit terasa keras, maka buaya memukul anjing dengan ekornya Teipasaka sempat melompat, namun sebagian perutnya kena pukulan. Buaya bersumpah bahwa turun-temurunnya tetap bermusuhan dengan anjing karena Tepaisaka telah menipunya. Tepaisaka kembali menemui rakyatnya di bukit Ibahele. Kedatangannya disambut dengan sorak-sorai atas kemenangan yang sudah dicapai. Seterusnya mereka kembali ke pulau Obario dan Kensio, lalu mengadakan pesta secara besar-besarkan atas kemenangannya.

Sumber:

http://folktalesnusantara.blogspot.com/2008/12/tepaisaka-dan-kilipase.html?view=mosaic&_escaped_fragment_#!

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline