hidangan ini merupakan makanan khas suku butn disajikan ketika maulid nabi yang biasa disebut Haroa Maludhu -- Buah kundur sering kita kenal dengan nama buah beligo atau baligo merupakan sejenis buah yang pohonnya tumbuh merambat. Kundur termasuk dalam genus benincasa dan keluarga cucurbitaceae. Oleh masyarakat, ia biasanya digunakan sebagai sayur. Buah dengan nama latin benincasa hispida ini memiliki nama yang berbeda-beda dimasyarakat Indonesia, di Aceh dikenal dengan kundo, di Batak dikenal dengan gundur, di Minangkabau kundus, di lampung dikenal dengan nama serdak, di masyarakat jawa disebut beligo, di Madura dikenal dengan nama kondur, di NTT disebut Lela, sementara di pulau Timor dikenal dengan komelingan. -- Sumber: https://manfaat.co.id/15-manfaat-buah-kundur-untuk-kesehatan-dan-efek-sampingnya https://niningsyafitri.wordpress.com/2011/02/20/haroa-maludhu-menjalin-keakraban-keluarga/
Gula Kalupu merupakan penganan khas daerah Buton yang banyak dijumpai di Pulau Buton, utamanya di Kabupaten Buton dan Kota Baubau. Sebuah daerah yang kaya dengan berbagai kuliner khas masyarakat lokal. Dahulu wilayah ini berada dalam kekuasaan Kesultanan/Kerajaan Buton. Kue Gula Kalupu atau biasa juga disebut Gula Kelapa ini kebanyakan dipasok dari Kabaena. Sebuah pulau yang terkenal sebagai pengahasil gula aren/gula merah. Secara historis, Kabaena dulunya tergabung dalam wilayah administratif Kabupaten Buton. Namun ketika pemekaran Kabupaten Bombana pada tahun 2003, Pulau Kabaena turut memisahkan diri dari wilayah Pemerintahan Kabupaten Buton. Jajanan khas ini diangkut bersamaan dengan barang-barang lainnya menggunakan kapal kayu rute Kabaena – Baubau yang sandar di Pelabuhan Jembatan Batu Kota Baubau. Gula Kalupu inilah yang kemudian dipasok ke Kota Kota Baubau, Buton, dan sekitarnya. Masyarakat di pulau Kabaena dikenal sangat ahli dalam membuat G...
Bahan: Bawang putih ketumbar merica serai lengkuas asam jawa bawang merah kerang santan Cara: Haluskan bawang putih, ketumbar, merica, serai, lengkuas, asam jawa, dan garam. Campurkan dengan kelapa sangrai halus dan kerang rebus goreng. Tumis irisan bawang merah, masukkan campuran kerang, tuangkan santan kental, dan masak hingga matang. Angkat dan sajikan Bisa dibeli di: Warung Sate Pokea Desa Pohara, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara Sumber: https://books.google.co.id/books?id=An4g2gvsdkgC&pg=PA134&lpg=PA134&dq=bajabo+resep&source=bl&ots=J0kpYPkQ8d&sig=Dd3rqo84QsI2dqsTCbPyI9j2dao&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiSruXMvsPZAhUHVZQKHclZCyUQ6AEINDAB#v=onepage&q=bajabo%20resep&f=false
Bahan-bahan 300 gram ikan asin tuna (ikan asin berdaging tebal) 6 siung bawang putih, iris tipis 10 siung bawang merah, iris tipis 1 genggam cabe rawit (boleh di potong jika suka ekstra pedas) 5 buah cabe merah keriting / 3 cabe merah besar, iris serong 3 buah tomat segar, potong potong 1 sdt asam jawa (boleh nanti ditambahkan lagi) 1 sdm gula merah (boleh nanti ditambahkan lagi) 150 ml air atau setengah gelas air, boleh ditambah 50 ml minyak goreng 1/2 sdt merica bubuk...
Bahan-bahan 250 gram ikan asin layang/pindang (ikan asin bikinan sendiri) 100 ml air asam jawa dari 1 sdm asam jawa 1-2 sdm gula merah secukupnya gula merah jika diperlukan garam secukupnya minyak goreng sedikit air 2 lembar daun jeruk (boleh tidak pakai) Bumbu halus: 5 siung bawang merah 4 siung bawang putih 1 butir kemiri 5 cabe keriting/cabe merah 10 cabe rawit atau ses...
Kerajinan tangan “nentu” adalah salah satu kerajinan tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang tanaman merambat yang oleh masyarakat Muna dikenal sebagai “nentu”. Hasil kerajinan tangan “nentu” ini sudah sangat dikenal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Muna. Produk-produk yang dihasilkan dari kerajinan tangan “nentu” ini sangat kuat dan tahan lama, karena batang “nentu” sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan ini sangat kuat dan alot namun ringan. Bahkan konon katanya jauh lebih kuat dibanding anyaman berbahan dasar rotan sekalipun. Anyamannya pun sangat rapat dan rapi, tidak mudah koyak dan tidak mudah lapuk dalam waktu bertahun-tahun. Tanaman “nentu” tumbuh liar di hutan di Kabupaten Muna. Tanaman ini juga terdapat di Muna Barat, Buton Tengah, Buton, Buton Utara dan Bombana di Sulawesi Tenggara. “Nentu” sekilas seperti tanaman parasit yang tum...
Kari tuna dengan gurihnya santan kelapa, bawang merah, bawang putih, dan cabai, dengan lembutnya daging tuna menyeruak di lidah. Sangat tepat disantap bersama dengan nasi putih hangat. Sumber: http://www.dewimagazine.com/food-guide/6-hidangan-khas-asli-kendari-sulawesi-tenggara-yang-wajib-anda-coba-
BAUBAU, KOMPAS.com – Kumpulan asap putih tiba-tiba keluar dari bara api kecil yang terdapat di dalam dupa. Seorang tokoh adat terlihat membaca doa dan sekali-kali tangannya memasukkan suatu benda di atas bara api hingga mengeluarkan asap. Usai membaca doa, beberapa pemuda mengangkat bahtera atau rakit kecil yang terbuat dari beberapa batang bambu dengan ukuran sekitar tiga meter. Rakit tersebut kemudian diangkat ke atas dua buah perahu kecil dan langsung dibawa ke tengah lautan. Beberapa kapal ikan milik masyarakat nelayan Kelurahan Bone-bone, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengikuti dari belakang dua buah perahu kecil yang membawa rakit bahtera tersebut. Itulah ritual Haroana Andala. “ Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun, sejak generasi pertama di masyarakat sini,” kata seorang Tokoh Adat, Muslim Mumin, Senin (4/12/2017). Di dalam rakit bahtera tersebut terdapat berbagai macam makanan mulai dari nasi pulut,...
La Moelu adalah seorang anak laki-laki miskin yang masih berumur belasan tahun. Ia tinggal bersama ayahnya yang sudah tua renta di sebuah dusun di daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Berkat kerja keras, kesabaran, dan ketekunannya, La Moelu menjadi seorang yang kaya raya. Bagaimana lika-liku perjalanan hidup La Moelu sehingga menjadi kaya raya? Ikuti kisahnya dalam kisah La Moelu Si Anak Yatim berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah dusun di daerah Sulawesi Tenggara, hiduplah seorang anak laki-laki yatim bernama La Moelu yang masih berusia belasan tahun. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih bayi. Kini, ia tinggal bersama ayahnya yang sudah sangat tua dan tidak mampu lagi mencari nafkah. Jangankan bekerja, berjalan pun harus dibantu dengan sebuah tongkat. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, La Moelu-lah yang harus bekerja keras. Karena masih anak-anak, satu-satunya pekerjaan yang dapat dilakukannya adalah memancing ikan di sungai y...