Anak
215 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ohu Ai Prungan - Sikka - NTT
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Timur

Etnis Tana Ai di wilayah timur Kabupaten Sikka dikenal masih kental mempertahankan adat dan budaya. Makanan lokal sederhana namun terasa memanjakan lidah sering kali disajikan setiap ada perhelatan pernikahan, sambut baru (komuni pertama) maupun ritual adat. Ohu Ai Prungan salah satunya, kuliner dari Ubi kayu kering (gaplek) yang diambil dari kebun menjadi bahan dasar untuk pembuatan Ohu Ai Prungan. Langkah awal, ubi dikupas dan dikeringkan dengan cara dijemur minimal dua minggu. Ubi kayu ditumbuk di Lesung hingga halus lalu ditapis memakai Nyiru. Ubi yang ditumbuk harus sampai halus menyerupai tepung. Persiapan lainnya, yakni parutan kelapa. Kelapa yang dipakai sebaiknya jangan terlalu tua biar hasilnya lebih renyah dan baunya lebuh harum. Kelapa parut dan tepung ubi kayu (Ohu Ai) diaduk merata di Nyiru (Lida) seraya diremas kedua tangan. Saat diaduk tambahkan sedikit air saja biar legket. Biasanya cuma dicampur kelapa saja tanpa dicampur gula. Tapi kadang juga campur denga...

avatar
Riani Charlina
Gambar Entri
Tari Hegong
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tari Hegong adalah tarian tradisional dari Maumere, Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya dimainkan secara berkelompok oleh para penari pria dan wanita dengan berpakaian adat dan diiringi oleh musik Gong Waning. Tari Hegong merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal dan sering ditampilkan diberbagai acara seperti acara adat, penyambutan tamu penting, kesenian daerah dan diberbagai acara lainnya.   Asal Mula Tari Hegong Tari Hegong ini merupakan tarian kebesaran masyarakat Maumere di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejarah tentang Tari Hegong ini masih belum dapat diketahui secara pasti, namun menurut beberapa sumber mengatakan bahwa tarian ini pada awalnya merupakan tarian adat dan sering ditampilkan diupacara-upacara adat masyarakat Maumere. Selain itu juga tarian ini digunakan sebagai tarian penyambutan para tamu penting yang sedang datang kesana. Pertunjukan Tari Hegong Tari Hegong ini umumnya...

avatar
Aulahanim
Gambar Entri
Saledale
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Konon, di Desa Metilopu, Pulau Rote, hiduplah keluarga petani bernama Tukateik bersama dengan seorang isteri yang tercinta, Bingalete namanya. Keduanya dikaruniai tiga orang yang yang ganteng-ganteng. Si sulung bernama Lelu Welang, lalu diikuti oleh Pelang Galing dan Tipa Soli. Pekerjaan keluarga ini sehari-hari bercocok tanam. Meski begitu, keluhan hidup yang dihadapi tidak pernah terdengar dalam setiap pembicaraan dengan tetangganya. Mereka tidak pernah menyesali hidup sebagai petani kecil. Sang suami pandai menciptakan kondisi yang kondusif. Tak heranlah bila saban hari mereka menghadirkan canda ria, ditambah lagi sang isteri yang senantiasa pasang senyum di tengah anak-anaknya yang rada-rada nakal. Sayang kehidupan yang harmonis itu harus segera berakhir tatkala sang istri tercinta meninggal. Sang ayah bingung. Siapa yang bakal menjadi pengganti istrinya dalam mendidik anak-anak yang masih kecil itu? Setelah lama hidup menduda, sang pengganti pun ditemukandi desa seberang. K...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Tampe Ruma Sani
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Alkisah pada zaman dulu ada seorang anak perempuan yang suka menguncir rambutnya yang panjang bernama Tampe Ruma Sani. Namanya memang agak sulit, tetapi artinya begitu bermakna untuk masa depannya. Tampe Ruma Sani sudah setahun ditinggal mati oleh ibunya. Kini dia hidup bernama ayah dan adik lelakinya. Karena ayahnya bekerja sebagai nelayan dan adiknya masih sangat kecil, maka hampir semua pekerjaan rumah dilakukan oleh Tampe Ruma Sani. Setiap hari ia bertugas memasak, membersihkan rumah serta ikut menjual hasil tangkapan ayahnya. Meskipun demikian, gadis kecil itu tak pernah mengeluh. Suatu hari, Tampe Ruma Sani bertugas menjual ikan hasil tangkapan ayahnya kemarin. Ia menjualnya ke pasar pagi-pagi, dan sebelum sore hari keranjang ikannya sudah kosong. Semua ikannya habis terjual. Tampe Ruma Sani segera pulang. Di tengah perjalanan, ia disapa oleh seorang perempuan. "Anak manis, bagaimana ikan yang engkau jual sudah habis padahal hari belum lagi sore." tanya seorang perem...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Legenda Gunung Lakaan, Tempat Asal Manusia Pertama di Belu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Menurut cerita orang tua- tua di Belu, pada jaman dahulu kala, seluruh pulau timor masih di genangi air, kecuali puncak gunung lakaan. Pada suatu hari turunlah seorang putri dewata di puncak gunung lakaan dan tinggallah ia di sana.putri dewata itu bernama laka lorak mesak yang dalam bahasa belu berarti putri tunggal yang tidak berasal usul. Laka lorak mesak adalah seorang putri cantik jelita dan luar biasa kesaktian. Karena kesaktiannya yang luar biasa itu, maka laka lorak mesak dapat melahirkan anak dengan suami yang tidak pernah di kenal orang. Itulah sebabnya laka lorak mesak di sebut pula dengan nama nain bilakan yang artinya berbuat sendiri dan menjelma sendiri. Beberapa tahun kemudian putri laka lorak mesak berturut- turut melahirkan dua orang putra dan dua orang putri. Kedua putra di beri nama masing - masing, atok lakaan dan taek lakaan. Sedangkan kedua putrinya masing- masing di beri nama : elak loa lorak dan balak loa lorak. Setelah keempat putra- putri ini dewasa maka dik...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Kadapu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Dahulu hidup seorang Ibu dengan dua orang anak, anak pertama bernama "Kadapu" sedangkan yang kedua bernama Luwa. Suatu saat Ibu berpesan kepada Kadapu sebelum pergi ke kebun untuk bekerja, katanya : "jika adikmu Luwa ingin makan, bakarlah Luwa (ubi)," Ternyata apa yang menjadi pesan Ibunya pada Kadapu benar, Luwa menangis sambil berkata : "bakar Luwa(ubi), bakar Luwa(ubi)." Kadapu jadi bingung atas tangisan adiknya. Kebingungan bercampur dengan tangisan adiknya, Kadapu berkesimpulan bahwa adiknya Luwa yang dibakar akhirnya Kadapu mengikat adiknya untuk diletakkan di atas kayu, lalu dibakar seperti pesan Ibunya sebelum pergi bekerja dikebun. Setelah pulang dari kebun Ibunya bertanya : " Apakah adikmu sudah diberi Nginji-nginji ngadu ari?" (bakar-bakar tubuh adik) mendengar pengakuan Kadapu Ibunya merasa terpukul dalam duka yang mendalam sambil merangkul Kadapu dan menempatkan sebagai binatang hutan. Dengan mengambil tempurung pembersih kapas Sumba, lalu ditempelkan pada pantatnya bersa...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Loke Nggerang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Dahulu kala di sebuah desa hiduplah seorang gadis yang bernama Rueng,dia seorang anak yatim piatu,orang tuanya telah lama meninggal,untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari dia bekerja di kebun peninggalan orang tuanya, makin hari hidupnya tambah sengsara. Pada suatu hari di desa itu ada tamu yang datang yaitu seorang raja yang sangat kejam, tujuan kedatangan dari raja tersebut untuk mencari seorang gadis untuk menjadi istrinya yang cocok menurutnyaa, maka dengan itu tua-tua adat di desa itu menyuruh semua warga desa itu untuk berkumpul supaya sang raja dengan mudah memilih calon istri yang cocok menurutnya, tapi hari itu Rueng tidak sempat hadir ,besok harinya sang gadis tadi yang bernama Rueng itu hadir maka pada gadis inilah sang raja jatuh cinta, sang raja langsung memberitahukan hal ini kepada tua adat agar tua adat yang omong langsung dengan Rueng, besok harinya sang raja melamar Rueng di rumah gendang tapi sayangnya lamaran sang raja tersebut di tolak maka emosilah sang raja dia...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Asal Usul Keluarga Lamagoni
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

PATER PAUL ARDNT SVD dalam buku 'Demon dan Paji' mencatat penuturan sejarah tanah ekan (dunia) dan lewotanah (kampung halaman) sejumlah wilayah adat Lamaholot. Satu hal yang dicatat adalah tentang Lagadoni. Sebagian wilayah adat Lamaholot mengaitkan nama itu dengan Lera Wulan (matahari-bulan: Tuhan di langit). Lagadoni adalah nama lain dari Lera Wulan itu sendiri. Karena itu, Hasan Lewotan, salah seorang petutur sejarah yang mengaku keturunan Lagadoni dari Ile Napo Solor, mengatakan, kehadiran Lagadoni mendahului tanah ekan. Dia datang sebelum bumi ini ada. Hasan Lewotan mengaku mendapat penuturan itu dari nuren-nedang (mimpi). Saat tanah tawa ekan gere (dunia menjadi) yang terjadi bersamaan dengan buta mete-walang mara (air bah mengering), Lagadoni hadir dan bermukim di Ile Napo. Kepercayaan ini dikuatkan dengan ungkapan: Raya Lagadoni Tuan Doni Dua Dayong, tobo rae Napo ebang, pae rae Napo baring. Di sanalah dia memperisteri perempuan ile jadi, Ema Peni Utan Lolon, Lolon Lepan...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Asal Usul Orang Tanah Lamalohot
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Bukan saja pantainya berbatu-batu. Wilayah daratan sekitar pantai itu juga dipenuhi batu. Hampir setiap ruas lahan yang ada dijejali batu. Karena itu, sesungguhnya Kalike Ai Matan bukanlah tempat ideal untuk hidup bertani. Maka, setelah resmi menjadi suami isteri, Kopong Lanang Kideng dan Inawae Watorita memilih berdiam di kawasan pegunungan. Di sanalah mereka hidup bercocok tanam dan berburu. Di sana pulalah lahir anak-anak mereka. Tujuh anak laki-laki lahir dari pasangan ini dan beberapa anak perempuan. Mereka bertumbuh dan besar di kawasan pegunungan itu hingga membentuk keluarga masing-masing. Sebagaimana tradisi Lamaholot purba yang jejaknya masih dijumpai di sejumlah perkampungan adat, sebuah keluarga membentuk riang-wetak (perkampungan kecil) masing-masing. Anak-anak yang menikah, membangun rumah tinggal di sekitar rumah kedua orangtua mereka. Mereka terikat dalam satu kebersamaan nan liat dalam segala hal. Demikian pun keluarga Kopong Lanang Kideng-Inawae Watorita. Pada sua...

avatar
Rahmah