Istana Kesultanan Bima berdiri megah sampai sekarang, bangunan ini terletak di daerah Bima Nusa Tenggara Barat, Istana ini juga disebut Asi Mbojo, mengacu dari maknanya berarti tempat keluarnya sesuatu, ini diartikan sebagai tempat mengeluarkan segala keputusan baik hukum pemerintahan aturan-aturan dalam bermasyarakat dan sebagainya, semuanya terpusat di dalam Asi, bisa dikatakan istana sebagai pusat pemeritahan, sedangkan Mbojo adalah nama suku yang ada di Bima. Kesultanan Bima banyak dipengaruhi oleh kesultanan Makasar, karena keluarga dari kerajaan Bima yang ke XXVII menikah dengan keluarga kesultanan Makasar, sehingga corak pemerintahan sedikit tidak terpengaruh oleh kesultanan Makasar, ini terlihat dari gelar yang dipakai pada kerajaan Bima yaitu sultan, karena sebelumnya memang kerajaan Bima memeluk agama Syiwa, tetapi setelah ada hubungan dengan Sultan Alaudin Makasar, kerjaan tersebut memluk Islam, inilah yang mengawali tonggak kesultanan Bima berdiri. &nb...
Permainan Perang Api adalah permainan tradisional yang berasal dari Lombokm Barat, Ini dilakukan saat malam bulan Puasa oleh anak-anak yang selesai beribadah sholat tarawih di Masjid. Kemudian mereka berkumpul di tanah lapang yang berada ditengah sawah. Alat permainan yang dibawa obor, ember, berisi ratusan jagung. Kemudian di tengah sawah obor ditancapkan utuk menerangi selama permainansebelum dimulai biasanya membagi kelompok menjadi dua bagian. Setelah itu langsung berpencar dan membakar tongkol jagung dan melemparkan kepada kelompok lawan.
Kain tenun mbojo telah dikenali sejak dahulu sebagai tenunan Kerajaan Bima, yaitu salah satu Kerajaan Islam yang tersohor di Nusantara bagian Timur. Oleh karenanya, keberadaan kain ini tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam pada masa itu. Karena kekhasan dan keunikannya, kain tenun mbojo menjadi komoditi penting yang diperjualbelikan oleh para pedagang Mbojo sejak berabad-abad lamanya. Persebaran kain tenun mbojo telah merambah hingga ke beberapa wilayah di Nusantara bahkan hingga ke Negeri China. Konon sejak abad ke-16 M, sebagai masyarakat maritim, pedagang Mbojo berperan aktif dalam perdagangan Nusantara. Mereka sudah berlayar hingga ke wilayah Jawa, Maluku, Malaka, dan bahkan sampai ke China. Hubungan perdagangan masyarakat Mbojo dengan Jawa bahkan tercatat dalam Kitab Negarakertagama. Disebutkan bahwa perdagangan kedua daerah tersebut telah berlangsung sejak zaman kekuasaan kerajaan Kediri atau sekira abad ke-12 M. Sebelum mengenal jenis kain tenun mbojo...
Tembe adalah kain tenun bernilai tinggi berupa sarung yang ditenun dengan cara tradisional dan terbuat dari benang kapas. Konon, kawasan Mbojo, yaitu sentra kain tenun mbojo di Bima memiliki produksi tanaman kapas yang melimpah. Kelimpahan kapas tersebut dan peraturan adat kesultanan telah mewajibkan setiap wanita Bima dapat menenun agar mendorong produksi kain tenun mbojo. Kain tenun mbojo jenis tembe ini masih terbagi lagi dalam beberapa jenis yang didasarkan pada jenis bahan bakunya. Jenis yang pertama adalah tembe songke (sarung songket) lazim dikenakan wanita saat upacara adat atau pun upacara keagamaan dan tidak untuk kebutuhan pakaian sehari-hari. Tembe Songke umumnya memiliki warna dasar merah hati, coklat, dan hitam. Bahan bakunya untuk benang kain tenun ini didatangkan dari luar Bima, yaitu dari Malaka (Malaysia) dan Dana Bara (Singapura). Para pedagang Mbojo selain menjual barang dagangannya di negara-negara tersebut mereka juga membeli bahan yang sekira dapat dig...
Alkisah di Pulau Lombok hiduplah seorang putri bernama Putri Mandalika. Kecantikannya tiada tara, terkenal hingga ke seluruh penjuru negeri, bahkan hingga negeri seberang. Karena kecantikannya itulah, maka banyak sekali pangeran dan para pemuda yang ingin meminangnya. Terjadilah perkelahian antara para pemuda yang ingin meminangnya tersebut. Sang putri yang tidak ingin terjadi pertumpahan darah di Pulau Lombok, kemudian meminta seluruh pemuda itu untuk berkumpul di sebuah tebing, tepatnya di daerah Kuta Lombok Tengah saat ini. Sang Putri yang berdiri di dekat tebing itu kemudian berkata kepada para pemuda "Janganlah sampai terjadi pertumpahan darah di Pulau Lombok Ini hanya karena ingin memperebutkan dirinya". Tanpa di duga, Putri Mandalika menceburkan dirinya ke laut. Para pemuda dan pihak istana sangat terkejut dan bersedih hati atas kematian Puteri. Secara tiba-tiba dari laut muncullah cacing-cacing laut yang beraneka ragam warna. Jumlahnya banyak sekali. Cacing laut it...
Bahan : - bisa pakai ikan apa saja tapi yang paling sering digunakan masyarakat sumbawa itu ikan mujair, potong2 sesuai slera (ikan mujair bisa diganti ikan tongkol / ikan yg lain, ttp enak) - 1 ikat kemangi - 2 lembar daun salam - bawang merah 6 (rajang halus) - asam 1sdm (rendam air hangat) - air 500 ml bumbu haluskan : - bawang putih 3 - kunyit 3 ruas jari - kemiri 4 - cabe merah 2 &nbs...
Upacara Nyorong merupakan salah satu episode dari sebuah prosesi pernikahan putra-putri Tau Samawa. Upacara Nyorong ini dilaksanakan setelah Bakatoan atau lamaran pihak laki-laki diterima oleh orang tua si wanita yang kemudian diteruskan dengan acara Basaputis. Didalam acara Basaputis ini lah ditentukan hari-hari baik untuk pelaksanaan episode-episode berikutnya dalam sebuah prosesi perkawinan masarakat Sumbawa. Namun sekarang nilai-nilai budaya atau adat istiadat lama itu sudah mulai kabur atau dikaburkan, misalnya tentang sebutan dan pengertian nyorong ini. Dibeberapa tempat di Kabupaten Sumbawa, istilah nyorong bahkan sudah berganti sebutan dengan SORONG SERAH. Padahal orang-orang tua dahulu tidak pernah mengenal istilah tersebut. Tidak jelas siapa yang memulai istilah ini, dan tidak seorang pun yang memberikan teguran atau meluruskan sebutan sorong serah ini. Sorong Serah adalah istilah dalam prosesi pernikahan etnis Sasak ( Lombok ) Sedangkan Tau Samawa hanya mengenal istil...
Tulup adalah senjata tradisional Suku Sasak yang biasa digunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Mata ancar biasanya diolesi racun dari getah pohon tatar agar bisa melumpuhkan hewan buruan.
Syur Ares Ares adalah sayuran khas Lombok yang bahan utamanya berasal dari pelapah atau gedebok pisang yang masih muda. Rasa hidangan yang diolah dengan santan ini cukup unik, manis dan gurih. Cara pembuatan Ares adalah dengan mengupas batang pisang hingga menyisakan sedikit bagian dalamnya. Pastikan pohon pisang yang dipakai adalah batang yang belum memiliki bunga. Bagian inilah yang diiris tipis diberi garam, diremas-remas dan dicuci hingga bersih sebelum akhirnya diolah. Bumbu yang digunakan mirip menu kare yakni ketumbar, jintan, lengkuas, bawang putih, bawang merah, jahe, kemiri dan kunyit. Bumbu tersebut dimasak dengan pelepah pisang yang sudah dipotong-potong plus garam dan gula secukupnya. Sayur Ares juga bisa ditambahkan dengan daging. Ares yang merupakan makanan tradisional Suku Sasak ini pada awalnya hanya disajikan saat acara begawe yakni acara makan-makan setelah berlangsungnya pernikahan. Jika dalam sebuah acara pernikahan, Ares biasanya dimas...