Tarian Balean Dadas adalah tarian kebudayaan masyarakat Kalimantan Tengah untuk meminta kesembuhan kepada tuhan bagi masyarakat yang sakit. Para penari Balean Dadas dengan memakai pakaian adat dayak yang khas penuh warna seperti hitam, putih, merah, hijau, dan kuning melakukan tarian Balean Dadas untuk memohon kesembuhan kepada Ranying Hatala langit (Tuhan) bagi mereka yang sakit. Selain itu, biasanya seorang dukun perempuan atau Balean Dadas ikut dalam tarian ini. Saat ini, tarian Balean Dadas lebih banyak dilakukan pada saat acara-acara penyambutan atau peresmian. Hal ini mengingat bahwa dengan kemodernan proses menyembuhkan bisa dilakukan dengan cara yang lebih ilmiah. Akan tetapi kegiatan tarian Balean Dadas ini masih dilakukan oleh suku Dayak pedalaman.
Tiwah di Ngaju Orang Dayak di Kalimantan percaya bahwa ketika mati, jiwa seseorang harus pergi ke dunia kematian; jika tidak akan membuat masalah bagi yang hidup. Maka dari itu harus dilakukan sesuatu setelah kematiannya, yakni dengan melaksanakan upacara tertentu. Upacara ini dimaksudkan untuk memastikan jiwa mencapai tujuan dan agar keseimbangan alam yang terganggu oleh kematian dapat pulih. Ada dua jenis pemakaman yang mendasar dalam suku-suku Dayak. Jenis pertama terdapat dalam masyarakat Modang, Kayan, dan Iban yang hanya melakukan satu kali upacara penguburan. Jenis kedua terdapat pada masyarakat Ngaju dan Ot Danum yang melakukan pemakaman kedua. Pada prosesi pemakaman kedua, mayat disimpan sebentar setelah kematian, kemudian kerangka digali lalu dibersihkan untuk kemudian dipindahkan ke tempat peristirahatan terakhir. Dalam setiap jenis penguburan, mayat diperlakukan dengan berbagai cara: dimasukkan ke dalam keranda atau guci atau dibungkus deng...
Kegembiraan dan luapan rasa senang banyak diwujudkan dengan berbagai cara. Salah satu cara mengungkapkan kegembiraan dan rasa senang itu adalah dengan menari. Hal itu juga yang dilakukan oleh masyarakat Kalimantan. Salah satu cara mengungkapkan kegembiraan dan rasa senang masyarakat Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah dan Kabupaten Barito adalah menari tari Giring-giring. Awal mulanya Tari giring-giring merupakan tarian yang berasal dari suku dayak Ma’anyan dan dipopulerkan oleh suku tersebut. Lalu berkembang di daerah Kalimantan Tengah dan kabupaten Barito. Giring-giring atau bahasa masyarakat kalimantan adalah gangerang merupakan bambu yang berisi biji piding . <p justify;\"="" style="font-family: 'Open Sans', 'PT Sans', pt_sansregular, sans-serif; color: rgb(51, 52, 57); box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; line-height: 25px; padding: 0px; font-size: 16px;">Bagi masyarakat kalimantan Tengah dan kabupaten Barito, tari girin...
Dalam masyarakat tradisional banyak cara yang dilakukan untuk memperoleh kebahagiaan, kesehatan, dan kekayaan melalui tradisi-tradisi kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dalam mengupayakan keberkahan kepada Tuhan, salah satunya adalah memohon kesembuhan kepada Tuhan dengan cara melakukan tarian Balean Dadas. Tarian Balean Dadas adalah tarian kebudayaan masyarakat Kalimantan Tengah untuk meminta kesembuhan kepada tuhan bagi masyarakat yang sakit. Para penari Balean Dadas dengan memakai pakaian adat dayak yang khas penuh warna seperti hitam, putih, merah, hijau, dan kuning melakukan tarian Balean Dadas untuk memohon kesembuhan kepada Ranying Hatala langit (Tuhan) bagi mereka yang sakit. Selain itu, biasanya seorang dukun perempuan atau Balean Dadas ikut dalam tarian ini. Saat ini, tarian Balean Dadas lebih banyak dilakukan pada saat acara-acara penyambutan atau pere...
Kaharingan. Kata ini mungkin masih asing bagi kebanyakan orang. Tapi kalau menyebut kata Daya (Dayak), kemungkian besar semua orang akan tahu. Keterkaitan antara Kaharingan dan Daya ada pada sisi kepercayaan. Bahwa Kaharingan adalah kepercayaan Suku Dayak. Kaharingan berasal dari bahasa Sangen (Dayak kuno) yang akar katanya adalah ’’Haring’’ Haring berarti ada dan tumbuh atau hidup yang dilambangkan dengan Batang Garing atau Pohon Kehidupan. Seperti halnya dengan agama lokal lainnya di Nusantara, keberadaan mereka nyaris terabaikan, dan terpinggirkan. Bagi sebagian orang, Kaharingan dianggap sebagai Agama Helo alias agama lama, Agama Huran alias agama kuno, atau Agama Tato-hiang alias agama nenek-moyang. Kaharingan yang sudah dianut sebagai kepercayaan sejak zaman leluhur itu terbagi dalam dua jenis. Kaharingan murni yang sangat spesifik mempraktikkan ritualnya, dan Kaharingan campuran, yang sudah ber...
Satu bentuk budaya yang menonjol di Kabupaten Barito Selatan adalah Seni Tari. Dan tari yang paling populer adalah Tari Wadian. Tarian ini hanya ada di DAS Barito, dengan ciri khas pemakaian gelang besar pada tangan para penarinya. Dengan demikian selama tarian dilakukan, gelang-gelang itu senantiasa beradu mengeluarkan bunyi-bunyian yang sangat meriah. Wadian Bawo 2. APA ITU WADIAN? Wadian secara ringkas berarti basir, pemimpin ritual keagamaan, dukun dan tabib. Wadian juga berarti proses pekerjaan ritual Wadian. Dan wadian juga berarti tarian magis untuk tujuan pengobatan atau kematian. Dalam masyarakat Dayak DAS Barito, terutama pada Suku Dayak Ma’anyan, Dusun dan Lawangan, wadian terdiri dari beberapa jenis: 1. Wadian Amunrahu, yaitu pekerjaan wadian yang khusus dilakukan untuk tujuan pengobatan orang sakit. 2. Wadian Dadas, yaitu pekerjaan wadian yang khusus dilakukan untuk pengobatan orang sakit....
Kain tenun ikat adalah kain tenun yang pembuatan motifnya menggunakan teknik ikat. Teknik ikat dilakukan dengan bagian-bagian tertentu dari benang, dengan maksud agar bagian-bagian yang terikat itu tidak terwarnai ketika benang dimasukkan kedalam cairan pewarna. Bagian-bagian yang diikat telah diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga setelah ditenun akan membetuk motif-motif yang sesuai dengan yang diinginkan. Pemerintah Indonesia sedang dalam proses mengajukan Tenun Ikat Sumba ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
Itoday – ‘Tak ada rotan, akar pun jadi.’ sangat cocok untuk mengambarkan makanan Juhu Singkah ini . Juhu singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat lezat dan bisa dijumpai di Kota Palangkaraya. Umbut rotan seringkali dimasak bersama dengan ikan baung dan terong asam. Umbut Rotan memiliki rasa gurih, asam, dan kepahit-pahitan yang bercampur dengan rasa manis dari daging ikan sehingga membuat umbut rotan memiliki citarasa tersendiri. Umbut rotan diperoleh warga dengan mencarinya di sekitar hutan tempat mereka tinggal karena mudah diperoleh didalam hutan tanpa perlu menanamnya terlebih dahulu Berikut ini resep membuat Juhu Singkah : Bahan : - 1 kg Umbut atau pohon kelapa bagian atas yang masih lemah dan bisa di masak. ..dicuci , diiris tipis seukuran sendok makan , tebal ½ cm, terus remdam supaya tidak berubah warna menjadi merah. - 2 gelas santan kental dan 6 gelas santan cair ....
Panglima Tumbang Anoi bagi masyarakat Dayak merupakan sosok teladan yang memiliki semangat perjuangan mempersatukan Suku-suku Dayak yang telah lama bertikai. Pada sekitar tahun 1894, Suku-suku Dayak yang menetap di wilayah Kalimantan terpecah-belah dan saling serang. Peristiwa tersebut membuat masyarakat mengalami kerugian dan menderita. Untuk mengakhiri konflik, tetua adat dari perwakilan Suku-suku Dayak bersatu dan membuat sebuah ikrar damai yang dikenal dengan Perjanjian Tumbang Anoi. Peristiwa Perjanjian Tumbang Anoi tersebut kemudian menginspirasi lahirnya sebuah tari kreasi yang bernama tari pangkalima tumbang anoi . “Ela buli manggetu hinting bunu panjang, isen mulang manetes rantai kamara ambu” . Secara singkat, tari kreasi pangkalima tumbang anoi ingin menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan sehingga masyarakat terus maju dan sejahtera dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai tari kreasi, gerak tari pang...