Suatu tradisi adat/agama yang sampai saat ini masih tetap dilakukan oleh masyarakat Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem adalah Upacara “Usaha Dalem” yang diadakan di Pura Dalem. Dalam upacara ini dipersembahkan berbagai macam binatang kurban sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum kurban-kurban ini disembelih, terlebih dahulu dibawa untuk mengelilingi pelinggih (tempat Ida Katu Dalem) sebanyak tiga kali. Diantara binatang calon kurban terdapat seekor sapi jantan hitam yang sudah dewasa. Leher sapi ini diikat dengan tati-tali bambu yang terdiri dari 30 utas untuk dipegang ujung-ujungnya oleh masyarakat Desa Ulakan. Upacara ini berlangsung amat meriah karena dihadiri oleh seluruh masyarakat desa. Sapi ini diarak sambil dipukul-pukul ujung-ujung tali ladi sambil bersorak-sorai. Jika dilihat secara sepintas permainan makebo-keboan seperti mendapat inspirasi dari upacara ini. Berdasarkan informasi dari orang tua yang perna...
Macepetan berasal dari kata dasar cepet (bahasa Bali) yang memiliki arti dasar tangkas atau sigap. Kata dasar tersebut kemudian mendapat awalan ma dan akhiran an sehingga menjadi “Macep at an”. Di beberapa daerah kata itu sering mendapat perulangan sehingga menjadi “mac e pe t c e petan”. Permainan ini belum dapat dipastikan berasal dari daerah mana. Namun ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari daerah Badung dan Buleleng. Meski belum bisa dipastikan daerah asal dari permainan ini, yang jelas permainan ini sudah berkembang secara turun menurun di seluruh Bali sebagai permainan anak-anak. Jenis permainan ini memerlukan ketangkasan untuk menangkis, menghindar serta menyerang. Menangkis dan menghindar maksudnya ialah menolak atau menepis serta menghindarkan bagian-bagian tubuh yang diserang. Sedangkan menyerang memiliki arti mencari bagian tubuh tert...
Tari Magebug dan Mekare merupakan dua tari tradisional yang hampir sama. Seperti halnya olahraga tinju, Magebug dan Mekare mencari sasaran bagian tubuh lawan untuk memenangkan pertandingan. Yang membedakan dengan pertandingan tinju mungkin alat pemukul dan musik yang selalu mengiringi, sehingga bentuknya pun inukul dan musik yang selalu mengiringi, sehingga bentuknya lebih dikenal dengan tarian. Megebug mempergunakan rotan sebagai alat pemukul sedangkan Mekare mempergunakan seikat pohon pandan berduri. Sebagai alat pelindung, setiap penari (pemain) dibekali dengan sebuah perisai. Sehingga tari ini dapat digolongkan sebagai tari perang. Magebug dikenal di Desa Seraya dan Mekare dikenal di Desa Tengan Pegringsingan. Desa Seraya terletak di ujung timur pulau Bali termasuk dalam Kecamatan Karangasem. Sedang Desa Tenganan, sebuah desa kuno yang sudah cukup dikenal terletak di Kabupaten yang sama dan juga tidak jauh dari kota Amlapura. Mungkin karena dikelilingi oleh bukit-bu...
Tari Pendet - Bali merupakan salah satu propinsi yang tersoroh dengan keanekaragaman kebudayaan dan eksotisme tempat wisata yang dimilikinya. Bali mempunyai beberapa kesenian tari yang sudah mendunia popularitasnya. Selain Tari Kecak, Tari Pendet merupakan salah satu kesenian yang sudah tak asing lagi bagi para pelancong lokal maupun manca negara. Tari ini secara rutin dipentaskan dan menjadi hiburan bagi para wisatawan. Tari Pendet sendiri merupakan sebuah pernyataan dari persembahkan yang di tuangkan dalam bentuk kesenian tari. Menajdi semakin populer karena kesenian ini sangat mudah di tarikan oleh semua orang dan tidak perlu dengan latihan yang intensif. Menurut sejarah tarian ini dulunya diciptakan oleh seorang Maestro yang berasal dari bali yaitu I Wayan Rindi pada Tahun 1967. Dahulunya tari pendet merupakan tarian yang bersifat sakral dan hanya di pentaskan di Pura pada saat ada ritual keagam...
Nong nong kling adalah seni pertunjukan yang menggunakan media ungkap tari, musik dan drama. Nama nong nong kling diambil dari suara iringannya yang apabila digerakkan akan menimbulkan efek bunyi “nong, nong, kling”. Kesenian nong nong kling yang banyak terdapat di Kabupaten Klungkung biasa juga disebut dengan nama barong nongkling. Meskipun di dalam pertunjukan itu tidak terdapat “barong”, namun pertunjukan nong nong kling dikelompokkan dalam kesenian barong, seperti halnya barong ket, barong bangkal, barong landung dan banyak barong lainnya. Dengan demikian kesenian nong nong kling termasuk kelompok kesenian barong. Drama tari nong nong kling hampir mirip dengan wayang wong Bali. Hal ini terlihat dari perlengkapan nong nong kling yang menggunakan tapel (topeng) Sita dan tapel Subali, seperti pada pertunjukan wayang wong Bali. Perbedaan antara nong nong kling dan wayang wong Bali, terletak terutama pada cerita...
Salah satu jenis seni di Bali yang masih digemari oleh masyarakat Bali adalah Arja, jenis seni ini termasuk berbentuk teater. Bagaimana sesungguhnya teater ini memperoleh penamaannya tidak begitu diketahui, tetapi dugaan adalah dari ungkapan bahasa Sansekerta “reja” yang kemudian mendapat awalan “a” sehingga menjadi “areja” dan akhirnya berubah menjadi Arja yang berarti keindahan atau mengandung keindahan. Ungkapan inilah yang hingga saat ini digunakan untuk menamakan bentuk teater Arja seperti yang kita lihat sekarang. Sebagai suatu bentuk teater Arja merupakan seni teater yang sangat kompleks karena merupakan perpaduan dari berbagai jenis kesenian yang hidup di Bali, seperti seni tari, seni drama, seni vokal, seni instrumentalia, puisi, seni peran, seni pantomim, seni busana, seni rupa dan sebagainya. Semua jenis seni yang bersatu dalam Arja dapat saling menyatu dan padu, sehingga satu sama lain tidak saling merugikan. Perpadua...
Di atas tadi kita sudah membahas tentang alat music Gamelan Bali. Nah, salah satu instrument yang membuat Gamelan Bali ini berbeda dari Gamelan yang lain adalah adanya Ceng-ceng. Alat musik yang sejenis simbal ini merupakan bagian penting dari seperangkat gamelan Bali, karena alat ini akan menimbulkan efek suara yang dinamis pada saat di mainkan dengan gamelan. Alat musik tradisional Bali yang sering juga disebut dengan ceng-ceng ricik ini terdiri dari enam buah logam bundar yang berada di bawah dan dua logam bundar di bagian atas. Ceng-ceng dimainkan dengan cara memukulkan bagian tembaga bundar yang atas dengan bagian bundar yang bawah yang diarahkan ke atas. Alat musik yang bentuknya menyerupai kura-kura ini, membuat orang berpendapat kalau bentuk alat musik tradisional Bali ini mengambil gambaran dari tokoh Legenda Bali yaitu Kura-Kura mistis. Menurut kebudayaan Bali, kura-kura mistis memiliki nilai yang magis yaitu dapat menyeimbangkan dunia di atas punggungnya.
Hari Raya Galungan biasanya identik dengan berbagai macam jajanan yang disuguhkan untuk Dewa-Dewi. Salah satu yang unik dan lezat rasanya adalah jajan sirat. Jalinan Benang Kusut Jajan sirat berbentuk bundar dan pipih, seperti terdiri dari jalinan benang-benang kusut. Bentuk fisiknya yang seperti serabut-serabut benang yang terjalin inilah yang membuat jajanan ini menjadi unik. Warna-Warni Pada umumnya jajan sirat berwarna cokelat, tetapi seiring berjalannya waktu jajanan ini bisa dibuat beraneka macam warna. Ada yang putih, merah, kuning, dan lainnya. Berbahan Dasar Tepung Beras Jajan sirat merupakan jajan khas Bali yang terbuat dari tepung beras. Dengan beberapa bahan tambahan, seperti tepung kanji, gula pasir, minyak kelapa, dan pewarna makanan. Membuatnya pun tidak sulit. Tepung Beras sebanyak 500 gr dan Air bersih 2 gelas, dimasukan dalam waskom lalu diaduk dan diulen hingga rata sampai selama kurang lebih 30 meni...
Sanghyang adalah salah satu jenis teater tradisi di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tari yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi sebagai tarian penolak bala atau wabah penyakit. Sampai saat ini, Tari Sanghyang tidak diadakan sekadar sebagai sebuah tontonan. Tari Sanghyang merupakan tari kerauhan (kesurupan) karena kemasukan hyang, roh, bidadari kahyangan, dan binatang lainnya yang memiliki kekuatan merusak seperti babi hutan, monyet, atau yang mempunyai kekuatan gaib lainnya). Tari ini adalah warisan budaya Pra-Hindu yang dimaksudkan sebagai penolak bahaya, yaitu dengan membuka komunikasi spiritual dari warga masyarakat dengan alam gaib. Tarian ini dibawakan oleh penari putri maupun putra dengan iringan paduan suara pria dan wanita yang menyanyikan tembang-tembang pemujaan. Di daerah Sukawati-Gianyar, tari ini juga diiringi dengan Gamelan Palegongan.Di dalam Tarian ini selalu ada tiga unsur penting yaitu asap/api, Gending Sanghyang dan medium (ora...