Ritual Tiwah adalah ritual keagamaan yang dilakukan oleh Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Mereka mengatar tulang-tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah dibuat. Sandung adalah tempat yang telah dibuat oleh Suku Dayak untuk mereka yang sudah meninggal. Ritual ini termasuk ritual yang bersifat sakral. Sebelum tulang-tulang orang yang telah meninggal ini diantar ke Sandung, mereka melakukan banyak tarian, suara gong, dan lain-lainnya. Ritual ini sendiri bertujuan untuk meluruskan perjalanan arwah orang yang telah meninggal menuju Lewu Tatau atau 'surga' supaya bisa mengalami hidup yang tentram di alam baka. Bagi Suku Dayak, kematian dari anggotanya harus dijalani dengan ritual agar tidak mengganggu kenyamanan dan ketentraman bagi orang-orang yang masih hidup. Ritual ini juga bertujuan untuk melepas status janda atau duda bagi keluarga yang ditinggalkan oleh kematian pasangannya. Secara adat, mereka boleh memilih untuk menikah lagi atau tidak. Tujuan lainnya...
Buah masisin atau juga kadang disebut karamunting berdiri Adalah semacam berry khas dayak, sangat banyak ditemukan di hutan dan padang. Anak-anak dayak umum mengambil buah ini, rasanya manis kalau sudah agak ungu kehitaman. tanaman jenis ini bernilai tinggi. Di Daerah jawa-Jakarta sudah di olah menjadi bahan selai dan obat. Hebatnya, kata mereka tanaman banyak tumbuh di Kalimantan dan justru sering di sebut tanaman liar. Harga bibit anakannya saja 70 ribu/batang dan itupun di jual terbatas. Tanaman digunakan untuk menjadi obat diare dan diabetes. Secara farmakologi, Karamunting mempunyai 3 manfaat: 1. Hemostasia Buah Karamunting menunjukkan efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas dan melawan Metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Akar Karamunting juga bisa meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. 2. Efek adaptif Buah Karamunting meningkatkan tingkat hemoglobin dan jumlah sel dar...
Bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Barat yang disebut Orang Laut adalah “suku Melayu” saat ini, namun jika dirunut sejarahnya baik dari kisah Mite kita akan menemukan bahwa sebenarnya antara orang Laut (Melayu) dan Orang Dayak adalah satu nenek Moyang. Kisah ini bermula dari kisah Dara Hitam yang berusaha merebut kembali kepala ayahnya yang dikayau oleh bala Biaju – kisah lengkapnya silahkan baca artikel KISAH PEREBUTAN TENGKORAK PATIH GUMANTAR – Di akhir kisah ini Dara Hitam melahirkan dua orang anak kembar yang bernama LUTIH dan KARI, namun Raja Pulang Palih memberi namanya DULKASIM dan DULKAHAR, jadilaha nama mereka dikenal dengan LUTIH DOLKASIM dan KARI DOLKAHAR ( yang kemudian menjadi Kari Abdulkahar ). Ketika kedua anak ini menjadi dewasa maka dibagilah daerah kekuasaan mereka , dimana LUTIH DOLKASIM menguasai daerah darat hulu sedangkan KARI DOLKAHAR menguasai daerah pesisir. Ketika dilakukan pembagian daerah kekuasaan ini, maka dilaku...
BAHUTAI – SILUMAN ANJING DAYAK Didalam kepercayaan Dayak Ngaju dikenal suatu roh yang berbentuk anjing disebut BAHUTAI. Konon BAHUTAI ini dapat dipelihara oleh seseorang dengan syarat bahwa ia harus merawat dan memberi makan kepada Anjing ini. Apabila sang pemiliki memiliki rasa amarah atau dendam dengan orang lain maka ia dapat mengirimkan BAHUTAI peliharaannya untuk menyerang orang tersebut dan keluarganya. Salah satu cerita temanku, ada salah satu keluarganya yang diserang oleh BAHUTAI, yang dikirimkan oleh seseorang yang iri kepada keluarganya ini. Konon sang pengirim akan menggosokan MINYAK BAHUTAI di rumah orang yang mau diserang itu, sehingga setiap kali ia memasuki rumahnya ia merasa sangat sakit. Dan ketika dilihat dengan mata ghaib rumah tersebut dalam keadaan yang rusak parah oleh serangan BAHUTAI. Konon BAHUTAI ini tinggalnya di Bulan, dan ada empat jenis BAHUTAI: 1. BAHUTAI BERWARNA PUTIH 2. BAHUTAI GABUK 3. BAHUTAI BERWARNA HIT...
Nahunan adalah salah satu ritual besar yang dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju, hanya memang sekarang ritual ini sudah cukup jarang dilakukan. Ritual ini mirip dengan acara pembatisan/permandian dalam agama Krsiten. Dalam ritual ini merupakan pengukuhan nama yang diberikan kepada seorang bayi. Nahunan berarti anak yang sudah mulai bertambah usianya, jadi biasanya ritual ini dilakukan pada bayi yang berusia diatas satu tahun, sebagai ungakapan syukur atas kondisi sehat ibu dan anak. Dan juga dalam prosesi ini merupakan kesempatan membalas jasa kepada orang yang telah membantu proses persalinan. Ada juga ritual yang yang disebut BALIAN MAMPANDUI AWAU – atau artinya Balian memandikan bayi. Ini merupakan ritual yang jauh lebih sakral dan mahal untuk upcara memberikan nama, karena waktu yang diperlukan cukup lama. Acara ini dilakukan biasanya oleh keluarga yang mapan, mereka yang sulit mendapatkan anak, atau mereka yang mendambakan anak laki-laki atau anak hajat. Syarat-sy...
Anda boleh percaya atau tidak mengenai kepercayaan ini! yaitu pantangan ketika anda sedang berada di hutan, untuk tidak membakar ikan saluang atau terasi terutama setelah magrib atau senja. Karena ketika anda membakar ikan saluang atau terasi ini, maka konon penghuni ghaib di hutan ini akan marah dan menyerang. Ikan Saluang Ikan Saluang ini yang sangat pantang untuk dibakar. Ada tiga jenis ikan saluang yang umum dikenal: 1. Ikan Saluang yang agak besar putih sisiknya 2. Ikan Saluang yang warnanya merah sirip dan buntut nya dan gak kecil ukurannya 3. Ikan saluang yang sisiknya rada hitam dan sirip ekornya, ukurannya agak besar dari yg merah Konon yang paling fatal akibatnya jika membakar Ikan Saluang yang warnanya merah. Selain ikan saluang ada jenis ikan lain yang juga pantang yaitu ikan Tangket (semacam Ikan sepat) & Ikan dodok (semacam ikan gabus). Beberapa pengalaman yang dialami teman-teman ketika membakar ikan Saluan ini, diantaranya...
Buah ini dalam bahasa Tunjungnya ialah buah keni, ia adalah sejenis manggis hutan dan rasanya asam, cocok untuk dibuat sambal. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Memiliki rasa sangat gurih dan agak seperti alpukat cara memasak hanya disiram dg air panas, kadang buah ini disebut buah Tala (Lun Dayeh), Buah Mali (Kenyah). Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/
Buah Bangkinang ini jika masak akan terasa manis asam, jika masih belum masak sempurna rasanya akan sangat sepat. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/17/buah-buahan-unik-khas-kalimantan-part-2/