Anda boleh percaya atau tidak mengenai kepercayaan ini! yaitu pantangan ketika anda sedang berada di hutan, untuk tidak membakar ikan saluang atau terasi terutama setelah magrib atau senja. Karena ketika anda membakar ikan saluang atau terasi ini, maka konon penghuni ghaib di hutan ini akan marah dan menyerang.
Ikan Saluang ini yang sangat pantang untuk dibakar. Ada tiga jenis ikan saluang yang umum dikenal:
1. Ikan Saluang yang agak besar putih sisiknya
2. Ikan Saluang yang warnanya merah sirip dan buntut nya dan gak kecil ukurannya
3. Ikan saluang yang sisiknya rada hitam dan sirip ekornya, ukurannya agak besar dari yg merah
Konon yang paling fatal akibatnya jika membakar Ikan Saluang yang warnanya merah. Selain ikan saluang ada jenis ikan lain yang juga pantang yaitu ikan Tangket (semacam Ikan sepat) & Ikan dodok (semacam ikan gabus). Beberapa pengalaman yang dialami teman-teman ketika membakar ikan Saluan ini, diantaranya saya copas dari hasil diskusi di group Folks of Dayak:
1. Pengalaman Pak Taufan Sangiang:
Kejadiannya tahun 2008, saat itu saya dengan om saya Santosa Koesasie dan Kakak sepupu (namanya saya rahasiakan). Kami bersama 5 orang lainnya dalam tugas survey level ketinggian sungai dalam rangka prospek untuk PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro). Saya ingat sore itu kita sampai disebuah tempat (Rapak Mrumbungan) dan terpaksa bermalam disitu, kami bagi tugas dan Kakak sepupuku kebagian memasak. Kami asyik dengan tugas masing-masing sehingga tidak terlalu memperhatikan anggota yg lain. Menjelang magrib kami mulai merasakan suasana aneh, hawa yg dingin tidak seperti biasanya dan suara-suara langkah seperti langkah hewan (cepat) tapi berat seperti langkah manusia. Kami ngga begitu memperhatikan, hanya saat makan malam itu sekitar habis magrib setelah seorang penunjuk jalan kami (seorang pemburu) marah-marah mendapati adanya gorengan ikan seluang dalm menu kami……, dia seperti membuat ritual kecil yang saya tidak paham….sekitar jam tujuh lewat, teror dimulai dengan suara dengus nafas yg terdengar jelas oleh kami semua dan berpindah di sekeliling kami yang gelap…….kami besarkan nyala api unggun dan membesarkan lampu badai untuk menerangi sekitar…..
Namun suara tidak mnghilang bahkan semakin banyak dan ditambah suara-suara langkah….., bahkan api unggun mndadak mengecil dengan cepat dan padam….begitu pula lampu badai mati seperti di tiup seseorang. Sepanjang malam kami berjaga dan tidak bisa tidur walau kami sangat mengantuk…..syukurlah tidak terjadi apa-apa malam itu. Pagi harinya saat kami mandi di sungai….kakak sepupuku berteriak kesakitan menahan perih……..ternyata di punggung dan dadanya terdapat luka bekas cakaran yg lumayan dalam walau tdk mengeluarkn darah…dia tdk apa-apa selain berjuang keras menahan sakit.
Dan pagi itu juga baru sadari….pemandu kami tidak tidur bersama kami……..dia katanya berkeliling membuat “pagar” dan berusaha menghlau dan memohon maaf atas kelancangan anggota kami….SAMPAI SAAT INI SAYA TETAP TIDAK MENGERTI, PEMANDU ITU KAH YG MENYELAMATKAN KAMI ATAU JUSTRU DIA………?
Wallahualam………
2. Pengalaman Yesua Hendranta
Kalo temanku pernah nyoba…gara-gara gajih mereka dikit kerja di tambang kapuas ngaju… .,dibakarnya ikan saluang….ga lama habis itu pohon2 di hutan pada roboh….truck2 pengangkut batu bara terpental…..orang asing yang atasan mereka menyaksikan itu langaung masuk ke dalam camp….
3. Pengalaman Joe Yongphat
Kebetulan saya pernah mengalaminya ketika itu saya masih kerja jadi nelayan di daerah Kalimantan Tengah tepatnya di kec.kumai desa sei.cabang…wktu itu saya beserta paman saya sedang manukui kabam atau memeriksa alat perangkap ikan saluang,betok,mujaer,biawan dll…stelah kami selesai mengumpulkan hasil tangkapan, kami melihat hasil tangkapan dan sisanya kami banam atau dibakar…ada ikan saluang,lais dan biawan waktu itu saya yang banam/bakar entah kenap paman saya dari dalam jukung sangkilangan/perahu memanggil saya dan bergegas saya menghampirinya “ada apa saya tanya”, dan kata paman saya dia tadi seperti mendengar ada bisikan gaib, entah dari mana asalnya yang jelas terasa sangat jelas bahwa dari bicaranya menginginkan ikan saluang yg telah kami banam/bakar beserta acan/terasi yang diminta dibikin sate saluang dengan pembatas ikan yang ditusuk berupa acan/terasi yang ikut di banam/bakar…
Sungguh mengerikan nya ketika kami selesai mengerjakan nya tiba-tiba dari seberang tatah/anak sungai ada penampakan seprti orang utan, tapi bukan orang utan, melainkan sosok raksasa berbadan besar melebihi tinggi pohon disekitarnya punya mulut tegak penuh taring bermata satu seperti JIN dan punya kulit berbulu di sekujur tubuh yang tidak lain adalah kambe pujud’alah bapa/hantu penunggu himba/hutan, kami orang dayak barito menyebut nya…tetapi sebenarnya mereka tidak mengganggu apabila kita mau berbagi sperti hal nya mengeluarkan kata-kata “silahkan saja siapapun yang ada di himba/hutan kiranya bila menginginkan sesuatu yang kami masak/makan maka ambilah jangan sungkan karena kami ikhlas berbagi kepada kalian” tetapi smua trgantung menurut keyakinan masing-masing selebihnya, bayangkan betapa unik nya keberadaan mereka yang setia sekian lamanya menjaga dan mengingatkan kita selalu sebagai anak cucu leluhur kita terdahulu bahwa alam akan selalu memberikan keindahan yang tak ternilai dengan apapun apabila selagi kita senantiasa merawat dan menjaga warisan leluhur kita masyarakat dayak kalimantan. Mungkin segitu dulu cerita dr sy anak perantau dr barito’ salah hilaf mohon d maklumi…ahir kata,tabe.
Boleh percaya atau tidak! kalau punya cukup nyali silahkan dicoba dan resiko ditanggung sendiri.. heheh Jikalau mau mencoba uji nyali mungkin ada yang mencoba permainan “TEKAP KAMBE” atau permainan Tangkap Hantu, dengan cara membakar ikan saluang ini dan ini diperlukan keberanian ekstra dan benteng diri yang kuat agar tidak dirasuki hantunya.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/01/07/pantangan-membakar-ikan-saluang-terasi/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...