Bahan-bahan Secukupnya Nangka muda 10 lmbr daun salam 5 lmbr daun jeruk 6 kotak Tahu putih 1/2 kilo ayam Bumbu Lengkuas 2 batang serai 10 siung bawang merah 6 siung bawang putih 1 sdm kemiri 3 butir kemiri 1,5 balok gula jawa secukupnya Gula pasir 4 bungkus santan kara kerucut 4 teh celup (opsi kalau gakda daun jati) Langkah Potong nngka muda kotak kotak. Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar. Tata dalam panci. Mulai dari bawah daun salam, serai, daun jeruk agar tidak lengket. Selanjutnya bumbu halus. Lalu ayam. Masukkan tahu, gula jawa, dan gula pasir. Lalu masukkan santan dan tambah dengan air sampai nangka tenggelam. Trakir taruh teh celup untuk membuat warna gudeg smakin coklat hitam kering. Panaskan selama 6 jam dengan api kecil sampai kering. Jika akan...
Bahan-bahan 1 kg nangka muda Secukupnya garam 100-150 g gula jawa Secukupnya santan dari 1 butir kelapa # Bumbu Rempah :: 6 lembar daun salam 3 cm lengkuas 2 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk purut, sobek-sobek # Bumbu Halus :: 1 sdt ketumbar 4 siung bawang putih 8 butir kemiri 50 g bawang merah, kira2 segenggam Langkah Siapkan kuali dari tanah liat, atau panci biasa. Letakkan daun salam dan bumbu rempah lain di dasar panci atau kuali, tambahkan garam (sedikit dulu, nanti bisa ditambahkan di tengah-tengah proses memasak) dan gula jawa. Letakkan juga bumbu halus di dasar panci. Masukkan nangka muda dan santan sampai setinggi nangka mudanya. Tutup rapat, lalu masak dengan cara slow cooking dengan api kecil dan di tinggal saja, kira2 4 - 5 jam. Tapi jangan lupa setiap 1 jam di tengok, d...
Bahan-bahan 2 bks nangka muda 5 sayap ayam Tempe busuk 5 miri 2 sdt kemiri 4 bawang putih 1 santan kara Garam Gula jawa Micin Daun salam Laos Langkah Rebus bawang putih miri dan tempe busuk. Kemudian haluskan. Tumis bersama salam laos Rebus nangka dan sayap ayam. Setelah mendidih masukan hasil tumisan. Tambah gula micin dan garam serta santan. Biar sedikit menyusut airnya. Koreksi rasa. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/4905078-gudeg-gori-solo
G amelan Kiai Kanjeng bukan nama grup musik, melainkan nama sebuah konsep nada pada alat musik “tradisional” gamelan yang diciptakan oleh Novi Budianto. Kalau dalam khasanah musik Jawa terutama pada gamelan lazimnya sistem tangga nada yang dipakai adalah laras pentatonis yang terbagi ke dalam dua jenis nada yakni pelog dan slendro, maka gamelan yang digubah oleh Novi ini tidak berada pada jalur salah satunya, alias bukan pelog bukan slendro. Disebut demikian karena memang bila ditilik dari konsep tangga nadanya, ia berbeda dengan gamelan-gamelan pentatonis baik yang pelog maupun slendro. Meskipun bila ditinjau dari segi bahan dan bentuknya gamelan KiaiKanjeng tetaplah sama dengan gamelan Jawa pada umumnya. Dan perbedaan nada tersebut terletak pada jumlah bilahannya serta kenyataan bahwa gamelan KiaiKanjeng juga merambah ke wilayah diatonis, meski tidak sepenuhnya. Tepatnya: sel-la-si-do-re-mi-fa-sol, dengan nada dasar G=do atau E Minor. K onsep n...
Irama lesung-alu yang terdiri dari dari seperangkat alat penumbuk padi. Permainan musik ini biasanya dimainkan pada saat musim panen. Permainan musik ini juga diperdengarkan dalam upacara numplak wajik. Sampai sekarang permainan musik ini masih dilestarikan oleh masyarakat pedesaaan untuk mensyukuri hasil panenan di daerah pedalaman Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah #SBJ
Permaian tradisional anak-anak yang menampilkan dialog seorang simbok (ibu, mungkin seorang janda) dengan beberapa orang anak dan seorang yang kaya dengan sebutan lurah. Karena kemiskinannya, sang ibu mencoba menyerahkan anak-anaknya kepada lurah yang kaya untuk ngenger ( numpang ) sebagai pembantunya. Permainan soyang merupakan salah satu permainan yang prosesnya melatih anak-anak untuk belajar bahasa Jawa dengan bermacam-macam stratifikasinya, sehingga dalam permainan ini anak-anak dapat dapat melatih diri untuk menggunakan bahasa tata karma secara bebas dengan teman-teman sebayanya. Permainan soyang dalam prosesnya terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah adegan penyerahan anak-anak si embok kepada lurah. Penyerahan anak masing-amsing dilakukan satu demi satu yan masing-masing diiringi lagu “ soyang, soyang, mbathik plangi dul Semarang, ya ya Bu, ya ya Pa,manuk Endra, kawan atus jawan dasa, e kawula ngenger, ngengerake, sandhang pangan luru dhewe” hingga anak-...
Menurut cerita Syech Bela-Belu adalah bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang giat menyebarkan agama Islam, sering berpindah-pindah dari daerah satu ke daerah lainnya di Pulau Jawa. Ketika sampai di Parangtritis, dirinya memutuskan untuk menetap sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di atas bukit oleh pengikutnya, Di dekatnya ditemukan sebuah lempengan batu hitam bergambar ilir (semacam kipas dari anyaman bamboo) dan iyan (semacam tampah yang juga terbuat dari anyaman bamboo). Dimana iyan dan ilir adalah alat untuk mendinginkan nasi, yakni setelah nasi diler di tampah barulah dikipasi dengan kipas tadi. Kejadian atas temuan inipun kemudian diberitahukan kepada Sri Sultan. Dan dilihat dari diketemukannya gambar ilir dan iyan, Sri Sultan pun kemudian menetapkan bahwa kuburan itu adalah makamnya Syeh Bela Belu. Sedangkan yang di sebelahnya adalah makam adiknya Kyai Dami (Gagang) Aking, yang juga terkenal akan tapa tanpa henti hingga lupa akan makan dan minum. Karena kes...
Wayang Kancil diciptakan oleh Sunan Giri, kira-kira akhir abad 15, sebagai media penyebaran agama Islam di Jawa. Akan tetapi, wayang Kancil tidak berkembang pesat sebagaimana wayang kulit Purwa. Wayang kancil dipopulerkan kembali oleh seorang Tionghoa yang bernama Bo Liem pada 1925. Wayang kancil yang dibuat dari kulit kerbau tersebut ditatah oleh Lie Too Hien. Sejalan dengan waktu, wayang kancil disempurnakan kembali oleh Raden Mas Sayid pada 1943. Wayang Kancil pada waktu itu dipentaskan dengan memakai kelir (layar yang berupa kain putih untuk menangkap bayangan pada wayang kulit) sebagaimana wayang kulit purwa. Pasang surut keberadaan wayang kancil terjadi bersama dengan perkembangan kebudayaan yang ada pada masyarakatnya. Pada tahun 1980, akhirnya wayang kancil di Yogyakarta menjadi populer kembali berkat seorang dalang dan ahli tatah sungging yang bernama Ki Ledjar Subroto. Penciptaan pengembangan wayang kancil tahun 1980 ini, didasarkan atas keprihatinan Ki Ledjar Subroto...
Anglingkusumo, menunjuk seorang ahli yang bernama Mardjijo untuk melakukan penggalian terhadap kekayaan tari Pakualaman. Salah satu hasil dari penggalian tersebut, beksan Floret pernah dimainkan di Keraton Yogyakarta dan di Pura Pakualaman pada tahun 1994. Beksan Floret memfokuskan pada hubungan antara gerak dan gending iringan dalam tari klasik Jawa. Penari harus mampu memainkan ketrampilan teknis memainkan pedang floret, dan memiliki penghayatan gending yang tinggi, karena terikat dengan pencapaian rasa gerak. Gending Gangsaran yang cepat, seperti mengejar-ngejar, nyaris monoton-datar, bukan perkara mudah bagi penari untuk menerapkan rasa gerak yang tepat. Beksan Floret memendam makna adanya tuntutan penari agar mencapai rasa gerak, sampai tataran nggending, sebagaimana kualifikasi puncak yang harus dicapai oleh seorang penari klasik Jawa. Kesemua gerak itu teralir dalam urutan gending iringan:Lagon Wetah, Slendro (Ngayoja), Gangsaran, Ladrang Dirada Meta (Slendro 6), Gangsara...