tari
635 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kerapan Kelinci
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Timur

            Pulau Madura terkenal dengan sebutan pulau garam atau bahkan ada yang menyebutnya pulau gersang. Keaadaan di Madura memang panas dan hal itu yang mendukung banyaknya tambak garam di pulau ini. Namun, bukan berarti tidak ada hal lain lagi yang dapat dibanggakan orang Madura. Kerapan sapi, sape sono’, carok, musik tradisional daol dan tari ghettak adalah sederetan budaya yang sudah terkenal sampai manca negara. Ibarat laut, kita hanya akan menjupai sedikit sekali jenis ikan jika kita hanya menyelam di laut dangkal. Marilah menyelami lebih dalam lagi untuk mendapatkan sebuah kenyataan bahwa diversitas budaya Madura yang sangat tinggi. Kerapa sapi, sape sono dan tari ghettak hanyalah ikan kecil di samudera budaya Madura yang dalam dan luas.              Terdapat sebuah desa bernama desa Bulay yang jaraknya sekitar 10 KM dari pusat kota Pamekasan. Desa kecil damai yang menyimpan kebudayaan unik yang ti...

avatar
OSKM18_16518306_FARISAN SAFRIAL NAFIS
Gambar Entri
Tari Ngelawung Banyuwangi
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Ngelawung adalah sebuah tarian yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi. Tarian ini diciptakan oleh seorang putra daerah Banyuwangi sekaligus anggota paguyuban Jebeng Thulik Banyuwangi yaitu Thulik Aryo.  Tidak banyak yang tahu mengenai tarian ini, yang di buat langsung oleh Thulik Aryo  dengan nama “Tarian Ngelawung” , yang merupakan tari pergaulan antar dua remaja. Tarian ini menggambarkan dua orang remaja yang sedang dalam masa pubertas. Tari ini dimainkan secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Ngelawung sendiri memiliki makna ada perasaan galau dan senang ketika meilhat lawan jenis yang disukainya. Tari Ngelawung  saat ini menjadi sebuah agenda rutin yang wajib ketika malam penobatan Jebeng Thulik Banyuwangi (Duta-duta Kabupaten Banyuwangi). Dengan adanya hal ini, diharapkan seluruh calon-calon duta Kabupaten Banyuwangi yang tergabung di dalam Paguyuban Jebeng Thulik Banyuwangi dapat menambah kecintaannya terhadap kebudayaan Ba...

avatar
OSKM18_16418306_[Irsyad] Kamal Wayuda
Gambar Entri
Budaya Kebo-keboan
Ritual Ritual
Jawa Timur

Pada bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa), ritual kebo-keboan digelar setahun sekali. Banyak orang mempercayai bahwa bulan tersebut memiliki kekuatan magis. Ritual ini, konon, muncul sejak abad ke-18. Kebo-keboan dilestarikan di dua tempat yakni di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi di Banyuwangi.   Ritual adat ini digelar sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar sawah subur dan panen berlangsung sukses. Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah pagebluk ( epidemi - red ). Kala itu, seluruh warga diserang penyakit. Hama juga menyerang tanaman. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual kebo-keboan dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran. Mereka pun...

avatar
Oskm18_16818146_michelle
Gambar Entri
MULUK
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Muluk Maka n adalah satu urusan terpenting dalam hidup, cara makan juga merupakan satu budaya. “Setiap bangsa di dunia ini punya budaya tersendiri.” . Masing-masing bangsa memiliki budaya mereka masing masing bagaimana cara mereka makan. Contohnya orang Barat terbiasa makan menggunakan sendok dan garpu, sedangkan orang Cina makan menggunakan sumpit. Setiap tindakan atau cara selalu ada tujuannya, tentu saja ada alasan kenapa mereka makan dengan cara yang beragam tersebut. Ada pula cara makan orang Indonesia yang lebih praktis dan sederhana yaitu memakai tangan saja ,  tidak perlu repot memakai sendok , garpu , ataupun sumpit. Dalam istilah Jawa-nya cara makan ini disebut dengan muluk . Cara ini sangat praktis dan  Indonesia benget . Cara untuk makan dengan muluk adalah pertama harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, pastikan menggunakan sabun agar tangan bersih dari kuman dan bakteri, lalu gunakan ta...

avatar
OSKM_16818083_GAGAS SETYABRATA Gagas
Gambar Entri
Tari Keling Ponorogo
Tarian Tarian
Jawa Timur

Seni Keling, kostum kesenian ini menyeramkam dan menggelikan, begitu juga para penari serta para parogonya (pengrawit yang memainkan musik pengiring). Keling, bisa diartikan hitam (bahasa Sankerta), bisa diartikan keliling karena penarinya bermain berkeliling (membuat lingkaran), bisa juga dari bahasa Kalingga (nama sebuah kerajaan). Tari Keling merupakan tarian yang berasal dari Kabupaten Ponorogo tepatnya di Dusun Mojo Desa Singgahan Kecamatan Pulung. Pendiri atau penggagas kesenian Tari Keling adalah Mbah Kasan Ngali dan Mbah Silas pada tahun 1942. Pada lebaran tahun 1942, Dusun Mojo mengalami masa-masa sulit dimana kemarau panjang mengakibatkan paceklik dan gagal panen. Dari situasi itulah muncul keinginan untuk menciptakan suatu kesenian yang tidak banyak membutuhkan biaya, tetapi bisa menghibur dan melibatkan banyak orang. Mbah Warni, salah satu menantu Mbah Kasan Ngali menuturkan bahwa pada waktu itu ketika jaman larang pakaian, bapak melatih beberapa orang dibantu oleh...

avatar
OSKM18_19918075_Wahyu Eka Yurina
Gambar Entri
Ledhug Suro
Ritual Ritual
Jawa Timur

        Ledhug Suro merupakan serangkaian acaran yang berasal dari Magetan, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru agama islam (hijriyah) atau bisa disebut juga dengan perayaan Bulan Suro. Kegiatan ini dilaksanakan 1 minggu sebelum tahun baru islam. Sama Seperti daerah-daerah lain acara ini dimeriahkan oleh berbagai macam pertunjukan, seperti contoh pewayangan dan tari tradisional daerah setempat. Namun perayaan ini berbeda dari derah-daerah lainnya, yang membedakan adalah alat musik yang digunakan selama acara ini berlangsung. Masyarakat Magetan menyebutnya dengan alat musik "Ledhug". Ledhug merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu lesung dan bedug. Lesung merupakan sebuah peranti dari kayu yang berfungsi untuk menumbuk padi dan bedhug sebuah alat komunikasi tradisional yang berfungsi untuk memberikan sebuah penguman/pemberitahuan kepada khalayak ramai. Kemudian masyarakat Magetan mengkolaborasikannya seolah-olah menjadi menjadi...

avatar
OSKM2018_19818149_Rizky Nanda Pria Pribadi
Gambar Entri
Desa Pancasila
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Desa Pancasila. Begitulah sebutan yang sering disematkan pada Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Karena di desa inilah terdapat toleransi beragama yang sangat kuat dari masyarakatnya. Di desa ini ada 3 tempat beribadah yang saling berjejer. Yaitu masjid, pura, dan gereja. Namun masyarakat desa yang memeluk berbagai agamapun tetap rukun dan damai. Masyarakat Hindu Bali sering berkunjung ke desa ini pada acara keagamaan. Begitupun sebaliknya, masyarakat Desa Balun berkunjung ke Bali pada upacara keagamaan lainnya. Toleransi keagamaan yang diperlihatkan di desa ini contohnya, saat peringatan hari besar hindu, masyarakat yang beragama islam membantu keamanan desa. Dan sebaliknya. Begitupun dengan agama lain yang ada di desa ini. Berbicara mengenai Desa Balun (orang Jawa Timur membaca ‘Mbalun’), maka akan mengarah kepada seorang tokoh pendiri desa ini. Menurut cerita rakyat yang berkembang di daerah Lamongan, Desa Balun didirikan oleh seorang be...

avatar
OSKM_16318149_Rachmita Hardilayanti
Gambar Entri
GUNUNG PEGAT
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

  GUNUNG PEGAT Wisata Bukit Pertapaan Gunung Pegat  Kini Pertapaan Dewi Kilisuci/ Candi Pertapan telah dibuka menjadi destinasi wisata bertajuk Bukit Pertapaan. Daya tarik utama dari obyek wisata ini adalah Candi Pertapan yang terletak di Puncak Gunung Pegat. Bukit Pertapaan secara administratif terletak di Desa Bagelenan, Kec. Srengat, Kab. Blitar. Untuk menuju destinasi ini dari Blitar silahkan arahkan perjalanan kalian menuju Srengat. SMAN 1 Srengat lurus hingga perempatan Bagelenan. Dari sini belok lah ke kanan. Pertigaan Candi Mleri lurus saja hingga menjumpai pertigaan lagi kemudian belok kiri. Dari sini telah terdapat sejumlah papan petunjuk menuju lokasi wisata. Tiket masuk Bukit Pertapaan hanyalah tiket parkir seharga Rp. 2.000,- (tiket bisa berubah sesuai keputusan pengelola). Dengan tiket yang sangat murah ini kalian sudah akan dimanjakan dengan infrastruktur yang memukau. Dulu untuk menjangkau puncak Bukit Pertapaan, harus berjibaku dengan j...

avatar
OSKM18 16318013 Aliffia Dian Safitri
Gambar Entri
sumur minyak tradisional wonocolo bojonegoro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Timur

Sumur Minyak Tradisional Wonocolo Bojonegoro Bojonegoro merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur, yang memiliki kekayaan di bidang minyak dan gas bumi (migas). Sumur tua di Desa Wonorejo Kecamatan Kedewan, merupakan salah satu kawasan penambangan migas yang sempat dieksploitasi oleh Belanda pada masa penjajahan. Berkurangnya produksi migas dan turunnya harga minyak dunia tidak menyurutkan niat masyarakat untuk mengais rezeki dari sumur tua Wonocolo. Penambangan minyak Wonocolo yang memiliki sekitar 700 sumur, mulai ditambang oleh warga pada tahun 2008, yang sebelumnya dikuasai bekas Kepala Desa setempat setelah ditinggalkan oleh Belanda. Karena telah lama dieksploitasi oleh Belanda dan oknum aparat desa, sumur minyak itu sekarang mengalami penurunan produksi hasil tambang yang biasa disebut “Emas Hitam”. sumur tua Wonocolo. Disebut sumur tua karena di area ini terdapat lebih dari 700 sumur minyak mentah peninggalan pemerintah kolonial Belanda.Sumur tua Wono...

avatar
OSKM_16718193_Amarta Dhimam Prasaja