galungan
47 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Adat Sumatera Utara Marhajabuan
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Marhajabuan Marhajabuan adalah upacara ada Sumatera Utara yang biasa dilakukan pada pesta pernikahan oleh sebagian warga Batak. Upacara ini dilakukan dengan mengundang kerabat, tetangga maupun tamu undangan. Para pasangan pengantin wajib berbagi kebahagiaan dengan yang lain lewat sebuah pesta pernikahan. Pada prosesi Marhajabuan ini kedua pasangan pengantin akan diberikan pengalungan kain ulos simbol penghormatan. https://www.silontong.com/2018/10/31/upacara-adat-sumatera-utara/

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Gembu/Gambu
Tarian Tarian
Jawa Timur

Seperti halny a tari Glipang, Tarian Gembu/Gambuh menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal senjata keris dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep , Madura . Dahulu tarian Gembu/Gambu lebih dikenal dengan Tari keris, dalam catatan Serat Pararaton tari Gambu disebut dengan Tari Silat Sudukan Dhuwung, yang diciptakan oleh Arya Wiraraja dan diajarkan pada para pengikut Raden Wijaya kala mengungsi di keraton Sumenep. Tarian tersebut pernah ditampilkan di keraton Daha oleh para pengikut Raden Wijaya pada perayaan Wuku Galungan yang dilaksanakan oleh Raja Jayakatong dalam suatu acara pasasraman di Manguntur Keraton Daha yang selalu dilaksanakan setiap akhir tahun pada Wuku Galungan. Para pengikut Raden Wijaya antara lain Lembusora, Ranggalawe dan Nambi diadu dengan para Senopati Daha yakni Kebo Mundarang, Mahesa Rubuh dan Pangelet,...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngarebong Kesiman
Ritual Ritual
Bali

Ngarebong merupakan rangkaian upacara ngilen di Desa Pakraman Kesiman yang dilaksanakan setiap 210 hari sekali, yang dimulai dari Pangebekan pada Umanis Galungan (Kamis Umanis Wuku Dungulan) yang identik dengan Ngusabha Desa, Pamagpagan pada Paing Kuningan (Senin Paing Wuku Langkir) yang identik dengan Ngusabha Nini, dan Ngarebong pada Redite Pon Medangsia (Minggu Pon Wuku Medangsia) yang identik dengan Ngusabha Dalem. Upacara ini merupakan bentuk pelestarian sistem pemerintahan raja-raja yang dikemas dengan sistem religi yang sarat makna untuk menjaga keseimbangan/keharmonisan baik sosial, ekonomi, lingkungan dan spiritual (Tri Hita Karana). Ngarebong selain sebagai bentuk ruwatan alam, juga sebagai sebuah peringatan kejayaan pemimpin (raja) Kesiman pada era tahun 1860-an, sebagai pengendali politik untuk Bali-Lombok. Ngerebong sebagai ritual upacara dilaksanakan dengan tujuan untuk menyeimbangkan dua kekuatan yang bersifat bertentangan (rwa bhineda) yang terdapat di alam semes...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Gembu Gambu pada Wuku Galungan
Tarian Tarian
Jawa Timur

Tari Gembu/Gambu Tarian tradisional Gembu (Gambu) juga merupakan kesenian dari Jawa Timur. Tarian ini juga menggambarkan prajurit yang berlatih perang dengan berbekal  senjata tradisional keris  dan perisai kecil. Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu agung dan para raja di daerah Sumenep, Madura. Ada yang menyatakan bahwa tarian ini hampir sama dengan tari Glipang. Pada zaman dahulu tarian Gembu/Gambu lebih dikenal dengan Tari keris. Didalam catatan Serat Pararaton tari Gambu disebut dengan Tari Silat Sudukan Dhuwung, yang diciptakan oleh Arya Wiraraja dan diajarkan pada para pengikut Raden Wijaya kala mengungsi di keraton Sumenep. Tarian tersebut pernah ditampilkan di keraton Daha oleh para pengikut Raden Wijaya pada perayaan Wuku Galungan yang dilaksanakan oleh Raja Jayakatong dalam suatu acara Pasasraman di Manguntur Keraton Daha yang selalu dilaksanakan setiap akhir tahun pada Wuku Galungan. https://www.silontong.com/2018/09/13/tarian-adat-tradisional-...

avatar
Roro
Gambar Entri
Legenda di Balik Batu Tumbung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Sebuah gunung meletus, kiranya banyak gunung yang meletus pada masa lalu, itulah yang terrekam dalam guratan pada batu Tumbung. Situs Batu Tumbung merupakan sebuah batu besar yang terdapat banyak guratan-guratan. Jumlah guratan pada batu tersebut sama jumlahnya dengan gunung yang ada di pulau Jawa yang meletus secara bersamaan di sekitar masa pergantian jaman dari Kala Brawa ke Kala Tirtha. Situs ini terletak di Desa Cidaresi, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang-Banten. Dalam bahasa Indonesia ‘tumbung’ adalah kemaluan wanita. Menurut masyarakat setempat kemaluan wanita ini dapat ditafsirkan sebagai simbol kesuburan atau lambang kesucian. Batu tumbung ini menyimpan sebuah legenda. Diceritakan putra Sang Prabu Dewaesa yang menjadi Adipati di Purwacarita, yaitu Pangeran Makukuhan dipanggil datang ke pesanggrahan yang ada di Situs Batu Ranjang. Saat itu Prabu Dewaesa ingin Pangeran Makukuhan menggantikan dirinya ka...

avatar
Aze
Gambar Entri
Pawukon
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Bali

Kalender tradisional Pawukon merupakan kalender tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa dan Bali. Kalender tradisional ini memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai pedoman untuk menentukan hari-hari suci umat Hindu, hari pasaran, hari perayaan pribadi, menentukan hari baik dan hari buruk, menjabarkan watak-watak manusia berdasarkan hari lahirnya, dan  sebagainya. Jadi, kalender Pawukon tidak hanya berfungsi sebagai penanggalan biasa, tapi memiliki banyak kegunaan lain. Sebagai ilmu peramalan, kalender tradisional ini memang tidak sepopuler astrologi Barat (zodiak) ataupun astrologi Tionghoa (shio), tapi perhitungan dan informasi yang diberikannya tidak kalah dari kedua sistem astrologi tersebut. Malah, kalender asli Indonesia ini memiliki kelebihan. Pawukon tidak hanya memberi gambaran secara umum kondisi fisik, karakter, atau watak seseorang, tetapi juga menentukan waktu dan jenis naas (pengapesan) atau pantangan yang harus dihindari seseorang, serta proyeksi...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tumpek Kuningan #DaftarSB19
Ritual Ritual
Bali

     Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali = 35 hari).  Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.      Hari raya ini datangnya sepuluh hari setelah Galungan. Ini adalah hari raya khusus, di mana para leluhur yang setelah beberapa saat berada dengan keluarga sekali lagi disuguhkan sesajen dalam upacara perpisahan untuk kembali ke stananya masing-masing. Sedangkan di pedesaan ada beberapa Barong “ngelawang” beberapa hari diikuti sekolompok anak-anak dengan tetabuhan / gambelan.      Dalam Kuningan menggunakan upakara sesajen yang berisi simbul tamiang dan en...

avatar
Made Yoga Pradnyana
Gambar Entri
Nguras Enceh #DaftarSB19
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Upacara Nguras Enceh  Upacara nguras enceh atau gentong dilaksanakan di kompleks makam raja-raja Mataram yang berada di daerah Pajimatan, Imogiri. Acara nguras enceh atau gentong selalu dilakukan setiap hari Jumat kliwon pada bulan Suro. Upacara dihadiri oleh banyak orang baik warga sekitar maupun turis-turis. Ada yang sekedar ingin menyaksikan upacara, ada yang ingin mengetahui makna upacara ada pula yang ingin mencari berkah. Sebagai salah satu upacara adat,  nguras enceh  (membersihkan genthong) di yang berada di kompleks makam Raja-raja Mataram Imogiri memang dipercaya membawa berkah. Air dari genthong dipercaya bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan tolak bala. Enceh atau gentong di makam raja-raja ini berjumlah 4 buah. Masing-masing enceh mempunyai nama tersendiri seperti , Ada empat enceh yang masing masing diberi nama Nyai Siyem yang berasal dari Siam, Kyai Mendung dari Turki, Kyai Danumaya dari Aceh dan Nyai Danumurti dari Palembang. Keempat en...

avatar
Erinayuliansyah
Gambar Entri
Tradisi Mesuryak, Tabanan
Ritual Ritual
Bali

Tradisi Mesuryak sebuah tradisi unik yang masih dilaksanakan turun temurun di Dusun Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan – Bali. Upacara ini digelar bertepatan pada Hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap 6 bulan sekali, dengan tujuan untuk memberikan persembahan ataupun bekal pada leluhurnya yang turun pada hari raya Galungan dan kembali ke nirwana pada hari raya Kuningan. Upacara ini mulai sekitar jam 09.00 pagi dan berakhir jam 12 siang, karena setelah lewat jam 12 siang, diyakini para leluhur telah kembali ke surga. Makna dan tujuan Tradisi Mesuryak ini adalah rasa bahagia, bersuka cita memberikan bekal pada leluhur agar kembali ke alam surga dengan damai dan tenang. Makna Tradisi Mesuryak secara Niskala ialah memberikan bekal kepada leluhur. Bekal merupakan persembahan atau sesajen. Makna Tradisi Mesuryak secara Skala (nyata) ialah memberikan bekal uang. Diyakini juga oleh warga dengan memberi bekal kepada leluhur tentu akan ada timbal bal...

avatar
Widra