Kelor. Pohon dengan nama latin Moringa oliefera Lamkini senantiasa dikaitkan dengan kematian. Hampir setiap orang pasti membayangkan hal seram bila melihatnya. Terutama orang jawa, kelor sering digunakan untuk ritual kematian. Memandikan jenazah atau mempermudah seseorang yang sulit meninggal. Namun, dibalik itu semua, ada kelezatan tiada tara di setiap helai daunnya. Bagi mayoritas masyarakat, menjadikan daun kelor untuk sayur berkuah serasa agak tabu. Tentu saja bukan karena beracun atau membahayakan kesehatan, tapi akibat penggunaannya sering untuk ritual kematian. Bagi masyarakat di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, daun kelor punya kenikmatan tersendiri. Jadi sayur segar yang sangat nikmat untuk jadi santapan di pagi atau siang hari. Sungguh tak terbayangkan kenikmatannya. Masyarakat Osing Banyuwangi, Jawa Timur, jadi pengguna abadi daun kelor. Tak hanya untuk ritual kematian, juga jadi santapan nikmat nan murah meriah. Belum bisa dikatakan ke Banyuwangi kala...
Banyuwangi memiliki bangunan klenteng tertua di jawa timur... yaitu kelenteng Hu Tang Miao yang didalamnnya memiliki prasasti. dimana prasasti itu tersimpan dan menjadi saksi bisu tokoh Chen Fu Zhen Ren Dui Lian bertanggal Tianyun Xinhai (Musim Dingin 1911/1912). Tan melalui kebajikannya telah naik ke Surga; Cin dengan tindakannya yang hebat melindungi kemanusiaan. 2. Dui Lian batu bertanggal Guangxu 24 (Musim Dingin 1898/1899) yang disumbangkan oleh umat dari Guangzhou , yaitu Chen Guanjie dan Chen Ciutong, yang mengeklaim diri mereka sebagai keturunan dari Chen Fu Zhen Ren. Kebaikan Kong adalah sempurna, kemurahan hatinya menakjubkan, ia mendukung seribu penghuni rumah; Hati Co itu jujur, hukum- ...
Berasal dari kata teong yang berarti ketemu atau ketahuan. sedangkan akhiran ''ngan'' berarti melakukan. Itu bahasa Osing dari Banyuwangi. Permainan ini mirip seperti permainan petak umpet. Bedanya permainan ini tidak di lakukan suit atau pun hompimpa untuk menentukan sang penjaga. Pemain biasanya 5 orang atau lebih. Pertama di buat lah lingkaran dengan diameter sepanjang telapak kaki.Setiap pemain memakai batu pipih atau pecahan genting. Dari jarak yang di tentukan para pemain harus berusaha melempar masuk atau sedekat mungkin dari lingkaran. Dan yang paling jauh dari lingkaran dia lah yang menjaga dan menunggu tumpukan batu tersebut. sedangkan yang lain pergi sembunyi. Penjaga harus benar benar mencari lawan untuk menyelesaikan misi sekaligus harus melindungi tumpukan. Jika kedapatan lawan datang dan menendang tumpukan maka harus cepat cepat menyusun kembali dengan cepat. Jika ada yang berhasil menendang maka pemain yang sudah di temukan sebelumnya boleh iku...
permainan Ini sebenarnya seperti permainan Gopak Sodor . namun masyarakat banyuwangi menyebutnya Selondor. dimana sebenar nya hanya bahasa Osing selondor yang artinya kurang lebih seperti menyerobot. peraturan dlam permainan ini sama seperti Gopak sodor, ketika awal permainan dimulai, salah satu anak akan mengatakan "selondor...." dan setiap pemain mulai berpindah dan menghindar. ketika tahun 90'an permainan sangat buming di banyuwangi apalagi di kalangan anak-anak. sayangnya hanya segelintir orang saja yang masih suka memainkan Selondor.
Sego Cawuk terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda, jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan timun serta dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih dan sedikit asam sehingga rasanya pedas segar. "Biasanya ditambahkan dengan kuah pindang khas Banyuwangi yang terbuat dari gula pasir yang dimasak gendam, jadi hasil kuahnya manis dan dan bening," tuturnya. Cara masak gendam ini hanya ada di Banyuwangi, yaitu gula pasir secukupnya dipanaskan di atas wajan sehingga lumer. Setelah berbentuk pasta langsung diberi air secukupnya, dan juga dibumbui seperti lengkuas, daun salam dan garam.
Kebo-keboan adalah ritual tradisi yang diadakan setahun sekali pada tgl 10 Suro atau 10 Muharaam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Ritual ini diadakan berkaitan dengan budaya agraris khususnya siklus tanam padi masyarakat.Upacara kebo-keboan adalah gabungan antara upacara minta hujan bila terjadi kemarau panjang atau rasa syukur, bila panen berhasil dengan baik. Di upacara ini beberapa laki laki berdandan menjadi kerbau mereka harus berkubang di tengah kubangan sawah yang baru dibajak, kemudian diarak keliling desa, disertai karnaval kesenian rakyat. Kemudian mereka juga beraksi membajak sawah.
Naskah Pustakaraja merupakan koleksi dari beberapa perpustakaan di Indonesia maupun luar Indonesia. Perpustakaan yang memiliki koleksi ini antara lain: Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Sonobudoyo dan Perpustakaan Universitas Leiden. Serat Pustakaraja berasal dari Surakarta di tulis oleh Rangga Warsita seorang pujangga abad ke 18-19. Naskah tersebut merupakan buah pemikiran Rangga Warsita mengenai dongeng, ramalan di masa yang akan datang, legenda, dan segala hal mengenai kehidupan Jawa. Seperti yang ditulis pada Literature of Java, di masanya Serat ini bisa dianggap sebagai ensiklopedi Jawa. Saat itu karya tersebut sangat dihargai oleh para sastrawan Jawa. Pustakaraja memuat cerita carangan dari cerita Ramayana dan Mahabharata dalam versi Jawa. Berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa tertuang disini. Serat Pustaka Raja ditulis di Surakarta dan Yogyakarta antara 1884 dan 1892. Naskah Pustakaraja telah dicatat dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nu...
Sego Cawuk Sego cawuk diambil dari bahasa Using, bahasa asli Banyuwangi. Sego artinya nasi dan cawuk artinya makan menggunakan tangan langsung, tanpa sendok garpu. Sego cawuk merupakan penganan pagi hari masyarakat Banyuwangi. Sego Cawuk terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda, jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan timun serta dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih dan sedikit asam sehingga rasanya pedas dan segar. Biasanya ditambahkan dengan kuah pindang khas Banyuwangi yang terbuat dari gula pasir menghasilkan kuah bening dan manis.
Barong Ider Bumi Barong Banyuwangi hampir mirip perannya dengan barong di Bali. sebagai penolak bala dalam upacara adat bersih desa. Barong diarak keliling desa sambil mengunjungi makam-makam keramat serta sumber mata air desa. Penari Barong acap kali kejiman saat berlangsungnya ider bumi. Barong diiringi musik Gamelan asli Banyuwangi.