|
|
|
|
Naskah Pustakaraja Tanggal 03 Aug 2014 oleh Sulistiani . |
Naskah Pustakaraja merupakan koleksi dari beberapa perpustakaan di Indonesia maupun luar Indonesia. Perpustakaan yang memiliki koleksi ini antara lain: Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Sonobudoyo dan Perpustakaan Universitas Leiden. Serat Pustakaraja berasal dari Surakarta di tulis oleh Rangga Warsita seorang pujangga abad ke 18-19. Naskah tersebut merupakan buah pemikiran Rangga Warsita mengenai dongeng, ramalan di masa yang akan datang, legenda, dan segala hal mengenai kehidupan Jawa. Seperti yang ditulis pada Literature of Java, di masanya Serat ini bisa dianggap sebagai ensiklopedi Jawa. Saat itu karya tersebut sangat dihargai oleh para sastrawan Jawa. Pustakaraja memuat cerita carangan dari cerita Ramayana dan Mahabharata dalam versi Jawa. Berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa tertuang disini. Serat Pustaka Raja ditulis di Surakarta dan Yogyakarta antara 1884 dan 1892.
Naskah Pustakaraja telah dicatat dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara, jilid 3-1A, Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Naskah ini berupa naskah salinan dari naskah milik Bandara Raden Mas Mayor Arya Danuwinata di Surakarta. Salinan tersebut diproduksi pada tahun 1905 oleh abdi dalem carik prajurit atas prakarsa R.T. PrawiranagaraIV. Teks ini dimikrofilmkan dengan nomor Rol 115.01. Nomor panggil dalam naskah ini adalah CT 16 dengan kode katalog CH.35. Jumlah halaman 401 berukuran 21 x 33,5 setiap halaman terdiri dari 19 baris. Teks ini berupa macapat.
Sampul naskah Pustakaraja berukuran 21 x 34 cm terbuat dari karton tebal dilapisi kertas berwarna cokelat dan sampul plastik bening. Pada bagian punggung naskah terdapat kertas kecil berwarna putih tertulis aksara Jawa yang sukar terbaca karena sudah buram.
Kondisi jilidan pada naskah ini sudah rusak. Lembar depan terdapat kelopak yang sudah lepas dari jilidannya, namun bagian lainnya masih tergabung dengan baik. Pada kelopak depan ditemukan tulisan yang keterangannya antara lain “Prabu Kusumawicitra akan kawin dengan dewi Daruki, putera ajar kapiwara dari Banyuwangi, hingga moksasnya Resi Konwa”. Diperkirakan tulisan tersebut merupakan isi dari naskah ini.
Kertas yang digunakan pada naskah ini merupakan kertas HVS folio yang warnanya telah cokelat kekuning kuningan. Disetiap rekto halaman sebelah kiri naskah terdapat tulisan cetak yaitu : “DNF. R. M. H. Danoewinoto. Majoor der Infanterie kraton Soerakarta”.
Teks ditulis menggunakan aksara jawa, dengan tinta berwarna hitam. Ukuran blok teks 15 x 28 cm dibingkai garis persegi bertinta hitam. bagian tengah atas jilidan naskah sedikit rusak seperti dimakan ngengat. Setiap ganti pupuh ditandai dengan gambar daun. Ada tulisan tangan menggunakan pensil berisi angka nomor halaman di rekto naskah. Antara halaman 23-24 tidak diberi nomor halaman. Setiap kalimat ditandai dengan nomor bertinta hitam yang berada di sebelah kanan teks.
Secara umum kondisi fisik naskah cukup baik, tulisan yang terdapat dalam naskah juga masih bisa dibaca, walaupun ada beberapa halaman yang tintanya tembus. Pada bagian belakang terdapat kelopak tanpa tulisan sebanyak tujuh lembar.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |