Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk menyebutkan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar. Mega berarti besar dan lithos berarti batu, kebudayaan megalitik selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang meninggal, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari salah satu yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Objek-objek batu yang berukuran kecil, dan bahan-bahan seperti kayu pun harus dimasukkan ke dalam klasifikasi megalitik bila benda-benda itu jelas dipergunakan untuk tujuan sakral tertentu, yakni pemujaan kepada arwah nenek moyang (Soejono dkk, 1990: 205). Tradisi megalitik yang tersebar luas di Lembah Behoa muncul pada masa neolitik (masa bercocok tanam). Menurut Von Heine Geldern (1945) berpendapat, tradisi megalitik di Indonesia terbagi menjadi dua periode, yaitu megalitik tua yakni dari tahun 2.500 – 1.500 Sebelum Masehi dan megalitik muda da...
Pakaian tradisional merupakan bentuk fisik atau artefak budaya yang dimiliki suatu wilayah. Pakain budaya dapat memperlihatkan keragaman dan kekayaan negeri ini. Pakaian daerah juga dapat memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memegang teguh semboyan “ Bhineka Tungga Ika ”. Apabila di jawa terkenal dengan kebayanya, lantas di nias terkenal dengan pakaian baru oholu untuk pakaian laki-laki dan Õröba Si’öli untuk pakaian perempuan,. Maka di Sulawesi Tengah kita akan banyak menemukan berbagai pakaian adat. Di Sulawesi Tengah, setiap etnis memiliki pakaian adatnya tersendiri. Misalnya pakaian adat etnis Kaili Kota Palu. Pakaian adat untuk perempuan dikenal dengan nama baju nggembe. Baju Nggembe merupakan busana yang dipakai oleh remaja putri. Biasanya baju ini dipakai saat upacara adatnya. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain, panjang blus sampai pinggang dan berbentuk long...
Dua bulu' samanna mattettongeng...indo' logo Dua bulu' samanna mattettongeng...indo' logo Kegasi samanna rionroi alla rionroi Palettu' sengereng Sengerengmu samanna pada bulu'... ambo' logo Sengerengmu samanna pada bulu'... ambo' logo Adammu samanna silappae... alla silappae Ruttungem manengngi ... Bulue samanna Maruttut tona...indo' logo Bulue samanna Maruttut tona...indo' logo Tanete samanna Leppa tona alla leppa tona Nataro uddani Muddanikki samanna Appasekki... ambo' logo Muddanikki samanna Appasekki... ambo' logo Lettugi samana Telettugi... alla Telettugi Ko mappasemmuki
Situs ini terletak di desa Doda, Kecamatan Lore Tengah. Disekitar situs juga terdapat Kalamba – kalamba dan Batu Dakon. Kalamba adalah sejenis wadah penampung air yang berukuran besar dan terbuat dari batu. Luas Areal: Luas areal lokasi ± 5 hektar. Jarak Tempuh: ± 2Km dari Ibukota Kecamatan. Transportasi: Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, selanjutnya berjalan kaki ± 1 Km ke lokasi obyek.
Tarian Dero atau Madero adalah tarian yang berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah . Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamona yang masih dipertahankan sampai saat ini. Suku Pamona adalah masyarakat asli Kabupaten Poso yang mendiami hampir seluruh wilayah kabupaten bahkan sampai ke sebagian wilayah kabupaten Morowali. Nenek moyang suku pamona sendiri berasal dari Luwu Timur daerah yang masuk ke wilayah provinsi Sulawesi Selatan. Suku Pamona adalah kesatuan dari beberapa etnis di wilayah Sulawesi tengah. Meskipun demikian masyarakat Suku Pamona hidup rukun dan berdampinagn. Hal ini tergambar dari salah satu kesenian yang berasal dari suku tersebut yaitu tari dero poso. Bagi masyarakat Suku pamona, Tari Dero adalah tari yang melambangkan sukacita atau kebahagiaan. Tarian ini telah lama dipertahankan oleh masyarakat Poso khususnya masyarakat di yang tinggal di sepanjang lembah danau Poso. Bagi masyarakat setempat tarian ini adalah&...
Kutika merupakan naskah yang terbuat dari kain kulit kayu dan ditulisi dengan berbagai macam tulisan tangan serta gambar dan simbol-simbol. Digunakan untuk melihat hari-hari baik dalam melakukan aktivitas kehidupan, seperti pernikahan, syukuran, dan lain sebagainya. Sumber informasi dan foto: Museum Sulawesi Tengah "Informasi Lain" Naskah Kutika ditengarai berasal dari abad ke-17, artinya sudah berumur sekitar 400-an tahun, sehingga kuat dugaan berasal dari periode syiar Islam yang sama dengan masa Datokarama berdakwah. “Ada tiga naskah Kutika. Satu berukuran besar dan dua lainnya berukuran lebih kecil. Ketiganya punya fungsi yang sama namun cara hitungnya berbeda,” ujar staf Seksi Teknis Museum Sulteng, Drs Iksam, M.Hum. Iksam menjelaskan, naskah Kutika tersebut digunakan sebagai panduan untuk melihat hari-hari baik berdasarkan perhitungan bulan Islam. Misalnya melihat hari-hari apa saja yang baik dalam bulan Muharram untuk melakukan kegiatan...
Batu Ike terbuat dari batu jenis tertentu yang dibentuk dengan ukuran rata-rata 7 x 4 x 2 cm, dengan permukaan lebar pada sisinya yang dibuat beralur-alur vertikal, horizontal, dan diagonal. Pada bagian sisi lebarnya dibuat cekung ke dalam sebagai tempat melekatnya rotan yang berfungsi sebagai pegangan. Alur-alur bervariasi di bagian permukaan (sisi lebar) kerapatannya bervariasi, mulai yang agak renggang, renggang, rapat, hingga rapat dengan alur tertentu. Sumber informasi dan foto: Museum Provinsi Sulawesi Tengah
Peboba atau Pola terbuat dari kayu yang terdiri dari dua bagian, yaitu tempat pemukul dan pegangan. Peboba berfungsi untuk menyatukan serat-serat kulit kayu agar menjadi lembut dan mudah diproses lebih lanjut. Pada bagian pemukul terdapat alur membujur 4-7 dan bagian lain sisinya berbentuk cembung. Peboba terbuat dari kayu yang tidak mudah pecah dan keras. Kayu yang digunakan umumnya berasal dari pohon enau ( Arenga pinata ). Sumber informasi dan foto: Museum Provinsi Sulawesi Tengah
Kakula adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Instrumen musik ini terbuat dari tembaga atau kuningan, serupa dengan gong atau bonang di Jawa. Kakula biasa dimankan dalam upacara adat kalili. Pada proses perkembangannya, Kakula biasanya dimainkan bersama instrumen perkusi tradisional lainnya seperti Gimba, serupa dengan Gendang bundar dan Kudode, perkusi dari bambu.