Anak
194 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
“ELHA” TRADISI BERBURU TRADISIONAL ORANG SENTANI DI KAMPUNG AYAPO KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Papua

Orang Sentani memiliki kearifan lokal yang merupakan warisan nenek moyang yang masih dipertahankan hingga saat ini. Salah satunyan adalah “ Elha ” pada orang Sentani di kampung Ayapo. “ Elha ” ini merupakan hak yang melekat pada Kepala penguasa hak wilayat ( O ndoaf olo )  itu sendiri. Dikampung Ayapo yang mempunyai keondofoloan sendiri ini terbagi menjadi dua kelompok besar antara lain; Kelompok  reraimea yang melekat pada Ondofolo (kweluarga ondofolo) dan kelompok  khouw  yang merupakan perangkat dalam keondofoloan. Salah satu tradisi yang dipegang  teguh adalah  Rokhabhia  (gotong royong) merupakan salah satu aturan adat dalam keondofoloan Kampung Ayapo. Ketika kelompok  reraimea mengalami kedukaan atau mengadakan hajatan merekan, maka  rokhabhia akan dilakukan adalah kelompok  khouw  dan begitu sebaliknya tetapi tidak menutupkan untuk kelompok  reraimea  ikut&n...

avatar
Iriansyah
Gambar Entri
Kumpulan Upacara Adat
Ritual Ritual
Papua

UPACARA ADAT SUKU BIAK DI BIAK NUMFOR, DIANTARANYA :   1. Munara Kafkai Ibui / Kinsasor Yaitu menembak buah kelapa yang digantung dibubungan rumah untuk mengetahui jenis kelamin anak yang dikandung oleh seorang ibu, biasanya dibuat pada anak pertama (Romawarak)   2. Munara sababu Yaitu upacara membawa turun bayi yang dilahirkan untuk mempertunjukkan kepada masyarakat setelah selama sebulan ibu dan anak yang baru dilahirkan tersebut tinggal didalam rumah. 3. Munara Famar mar Yaitu upacara mengenakan cawat (mar) dan melubangi telinga, pada waktu munara menutup kemaluan, apabila anak berumur sekitar tiga tahun, maka anak (pria dan wanita) akan menerima selembar mar yang ukurannya sangat kecil. Untuk melubangi telinga, maka dipotong babi yang merupakan hadiah dari saudara perempuan ayahnya.   4. Munara Pananai Sampar. Yaitu upacara mengenakan manset yang dibuat dari kulit kerang, kalau anak itu perempuan dan berumur kira-kira 3-...

avatar
Firman Giri Febriyanto
Gambar Entri
Pernikahan adat suku Dani di Papua
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Papua

Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kekayaan baik sumber daya alam dan budaya yang melimpah. Wilayahnya yang berada pada sisi paling timur Indonesia membuat berbagai macam kekayaannya itu menjadi ciri khas yang tiada duanya. Tak hanya itu, kebudayaan suku-suku di Papua pun memiliki ciri khas yang lain dari kebudayaan lainnya di Indonesia. Wilayahnya yang begitu jauh dari ibu kota negara membuatnya dinilai sebagai wilayah yang memiliki budaya primitif. Bahkan bagi sebagian orang yang hidup di Indonesia bagian Barat menilai kebudayaan suku-suku di Papua merupakan sesuatu yang kurang etis. Dari segi pakaian adat misalnya, para pria Suku Dani masih mengenakan koteka yang terbuat dari kunden kuning, sedangkan wanitanya menggunakan pakaian berjuluk wah yang berasal dari rumput/serat dan tinggal di Honai-Honai (sebuah gubuk  beratapkan jerami).Salah satu suku bangsa di Irian Jaya atau Papua yang masih melestarikan pakaian adat tersebut adalah Suku D...

avatar
Iriansyah
Gambar Entri
BUDAYA PERKAWINAN ADAT SUKU SENTANI
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Papua

Perkawinan dilembagakan Ilahi di Eden dan dilakukan oleh Yesus menjadi persatuan seumur hidup antara pihak perempuan dan laki-laki dalam persekutuan kasih sayang. Cinta kasih yang timbal balik, penghargaan, penghormatan dan tangung jawab setiap manusia yang terikat dalam perkawinan itu. Pada kesempatan ini kami ingin membagi pengetahuan kepada setiap pembaca yang ingin mengetahui, tentang Budaya perkawinan Adat suku Sentani, yang berdomesili diDanau sentani, kab-jayapura Papua. Budaya perkawinan adat sentani dibagi dalam dua bagian: 1. Perkawinan anak kepala suku atau Ondofolo, pada perkawinan ondofolo atau anak Ondofolo yg tertua diawali dengan, pihak laki-laki pergi meminang seorang wanita yang akan menjadi istrinya. pesuru adat(Abhu akho) membawa manik-manik 1 ikat sebagai tanda pengenalan akan orang tua laki-laki dan perempuan, manik-manik yg diantar pesuru ada satu paket, dalam satu paket biasanya ada 3 manik-manik dengan warna yang berbeda : -Warna Bi...

avatar
Iriansyah
Gambar Entri
Waso
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Waso adalah nama seseorang yang muncul di bumi Irian Jaya pada awal Masehi tanpa diketahui asal-usulnya, baik orang tua maupun marganya. Oleh karena itu, kemunculannya dibicarakan orang-orang tua di daerah Kabupaten Jayapura, khususnya di Kecamatan Sawoi, Kecamatan Nimboron, dan Kecamatan Sentani. Pembicaraan mengenai Waso makin hari makin menyebar luas sampai ke daerah Kemtuk Gresi, Bring dan Yansu. Waso memiliki tiga nama yaitu, Waso Meduu, Waso Kinta, dan Kwalp dem Yakob. Kedatangan Waso di daerah Kemtuk Gresi sangat mengejutkan masyarakat. Selain tidak diketahui asal usulnya, dia juga ingin mengubah adat kebiasaan masyarakat daerah Kemtuk Gresi. Di daerah Kemtuk Gresi dan sekitarnya, Waso memperkenalkan kepercayaan baru yang dinamakan kepercayaan Wali Du (wali ayah). Dia menginginkan masyarakat Kemtuk Gresi dan sekitarnya yang semula percaya dan menyembah naga, binatang dan pohon-pohon besar, berubah menyembah Wali Du (Tuhan). Adat istiadat nenek moyang yan...

avatar
Carlosamuel
Gambar Entri
Rumah Pohon Suku Korowai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Papua

Suku korowai merupakan salah satu suku yang tinggal di pedalaman hutan Papua di wilayah Mappi, Papua Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden dan akan memilih tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air, terdapat banyak pohon sagu, dan bukan kawasan suku lain. Mereka akan membangun rumah pohon yang tingginya bisa mencapai 50 meter dari atas tanah. Setiap rumah pohon didesain menjadi dua hingga tiga  ruangan, sedikitnya dapat ditempati oleh seorang pria dan wanita dewasa, dan dilengkapi dengan tempat untuk meletakkan api. Ada tiga alasan suku Korowai memilih hidup di rumah pohon. Alasan pertama, mereka merasa dengan hidup di rumah pohon maka mereka akan lebih aman dari serangan musuh. Kedua, dengan tinggal di rumah pohon, suku Korowai akan lebih mudah mengawasi dan mendapat hewan buruan, seperti babi hutan yang berkeliaran di bawah rumah pohon mereka sehingga dengan mudah dapat dibidik dengan panah. Ketiga, mereka menganggap bahwa rumah pohon memiliki nilai tersendiri kar...

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Iki Palek
Ritual Ritual
Papua

Tradisi iki palek merupakan tradisi pemotongan jari tangan yang di lakukan oleh masyarakat Suku Dani, Papua. Hal ini dilakukan ketika kerabat dekat mereka meninggal dunia dan sebagai tanda kesetian mereka terhadap kerabat dekatnya. Mereka beranggapan bahwa memotong jari adalah symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yangg telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka. Seseorang yang sudah mati masih memiliki hubungan dengan mereka yang masih hidup. Agar hubungan tersebut menjadi seimbang maka manusia yang masih hidup harus menyerahkan sebagian dari rohnya kepada orang yang meninggal tersebut dan jari merekalah yang menjadi sasaran pengorbanan tersebut. Tradisi iki palek biasanya dilakukan oleh kaum wanita karena kaum wanita mempunyai perasaan yang sangat mendalam terhadap seseorang yang mereka sayangi seperti...

avatar
Apriyani Ekowati
Gambar Entri
Tari Mambo Simbo
Tarian Tarian
Papua

Tarian ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lari dari desanya. Penduduk desa dan orang tua Mambo menyusuri sungai dan hutan untuk mencari Mambo. Sayangnya, Ibu Mambo meninggal di tengah pencarian tersebut. Penduduk desa menangisi kepergiannya. Setelah itu, penduduk desa kembali melanjutkan pencarian. Akhirnya mereka menemukan Mambo dan mereka merayakan keberhasilan ini.

avatar
Chairunissa Manoto
Gambar Entri
Tradisi Potong Jari
Ritual Ritual
Papua

Sedih dan merenung merupakan sesuatu yang wajar kita rasakan saat kehilangan orang yang kita cintai. Beragam cara yang bias kita lakukan untuk menunjukkan rasa duka cita yang mendalam dan bagi suku Dani, memotong jari merupakan salah satu cara yang ditunjukkan untuk mengekspresikan betapa mereka sangat kehilangan orang yang mereka sayangi. Dalam budaya suku Dani, jari diartikan sebagai suatu simbol kerukunan dan kekuatan dalam diri manusia di mana, jika kita cermati dengan seksama, perbedaan setiap bentuk dan panjang sebuah jari memiliki suatu kesatuan dan saling bekerjasama untuk membangun suatu kekuatan yang membuat tangan bisa berfungsi dengan sempurna sehingga bisa meringankan beban pekerjaan manusia. Kehilangan salah satu ruas jari bisa menyebabkan tidak maksimalnya tangan dalam bekerja sehingga apabila salah satu bagian hilang, maka hilang pula komponen kebersamaan itu. Dalam kepercayaan suku Dani, seseorang yang telah meninggal masih memiliki hubungan dengan mereka ya...

avatar
Indramana