Menurut Henry Chambert-loir yang di kutip oleh raja Hamzah Yunus , Mendu kemungkinan besar berasal dari Asia Tenggara karena memiliki kemiripan dengan teater mendura yang berkembang di Siam, kamboja , Vietnam dan Yunan. Sedangkan menurut B.M syamsudin(1987) bahwa Mendu berasal dari wayang persi yang berkembang di penang sekitar tahun 1780-1880, masih menurut B.M Syamsudin bahwa mendu dulu hanya di mainkan oleh kaum laki-laki saja , namun di tahun 1970-an kaum wanita pun sudah bisa ikut dalam mementaskan teater khas melayu ini. Seperti teater Makyong dan Bangsawan , dalam teater Mendu juga menyuguhkan seni tari, musik,instrument dan Drama , dialog-dialog yang di sampaikan banyak lewat nyanyian dan tarian.
Balimau adalah tradisi yang biasa di lakukan oleh masyarakat minang dan melayu untuk mensucikan diri dengan mandi menelang memasuki bulan suci ramadhan. Balimau juga terdapat di Batam, di pantai Tanjung pinggir ketika akan memasuki bulan ramdhan banyak masyarakt melayu kampar, dan minang melakukan mandi bersama di pantai ini. Sebenarnya tradisi ini harus memisahkan antara kaum perempuan dan kaum laki-laki, karena jika bercampur maka tidak sesuai dengan syariat islam, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan hendak nya perempuan tetap memakai pakaian lengkap di saat berbalimau, saat ini pun bukan hanya masyarakat melayu dan minang saja yang sering mengunjungi pantai tanjung pinggir untuk berbalimau, masyarakat dari berbagai susku pun juga ikut mandi untuk berekreasi dan mungkin juga ikut mandi untuk memeriahkan tradisi balimau.
Tari Persembahan adalah Tarian yang biasa nya di bawakan untuk menyambut kedatangan tamu atau membuka event-event akbar, Tarian ini berasal dari ranah melayu , tarian ini juga di ikuti oleh alunan musik khas melayu yang membuat tarian ini lebih berasa melayu nya. konon Tarian ini sudah ada sejak zaman kerajaan Melayu berjaya
Lontong sayur adalah makanan khas daerah Batam yang sering di jadikan menu untuk sarapan di daerah Batam, bahkan banyak kedai-kedai yang menyediakan menu lontong sayur untuk sarapan pagi. Cara membuatnya : siapkan bahan pelengkap : -Ketupat -Kerupuk -Telur rebus -bawang goreng Bahan- bahan : -100 gr lobak di iris korek api -100 gr wortel iris korek api -1 buah paprika hijau iris korek api -5 buah udang ukuran sedang -1 buah tahu goreng potong-potong satu suapan -2 daun salam -1/2 batang daun serrai memarkan -1 sdt gula pasir -1 sdt merica -1 blok kaldu -1 1/5 sdt garam -500 ml santan encer -3 sdm minyak makan untuk menumis Bumbu halus : -4 buah cabe merah -8 siung bawang merah -4 siung bawang putih -2 cm kunyit -1 sdt terasi Cara membuat : Tumis Bumbu halus,daun salam, serai sampai harum. masukan sayur dan aduk hingga rata.masukkan sedikit santan dan biarkan sam...
Tuju lubang adalah permainan rakyat yang terdapat di Sedanau Kecamatan Bunguran Baiat Kepulauan Riau. Permainan tuju lubang biasanya dimainkan oleh anak- anak tanggung yang bertempat tinggal di pantai ataupun yang berdekatan dengan laut. Dimainkan oleh sesama anak laki-laki atau sesama anak perempuan yang berusia 6 sampai 20 tahun dengan jumlah 2 sampai 5 orang secara perorangan. Permainan tuju lubang dimainkan untuk mengisi kekosongan waktu bermain-main di pantai Di sana mereka hersuka ria sambil memungut kulit kerang dan siput untuk dijadikan benda permainan. Lapangan tempat bermain disebut jembang yaitu tanah datar 3 x 1 meter dan dibuat lubang lebih kurang sebesar telur ayam sedalam 2 ruas jari telunjuk. Dari arah tempat menikam dibuat sebuah garis yang disehut garis batas tikam. Dari situlah pemain menikam buah permainannya. Sebagai alat penikam dibuat dari benda yang lebih bagus dari benda permainan seperti kulit kerang yang mengkilap dan bagus, pecahan kaca atau uang ring...
Main congkak merupakan permainan rakyat yang digemari masyarakat Tanjungpinang dan sekitarnya oleh perempuan khususnya kaum ibu-ibu untuk mengisi waktu-waktu senggang mereka pada malam hari. Permainan congkak pada mulanya dimainkan oleh puteri-puteri kaum bangsawan, tetapi lambat laun permainan ini memasyarakat sampai ke semua lapisan golongan. Main congkak biasanya dimainkan perempuan saja walaupun tidak ada larangan untuk kaum lelaki untuk memainkannya, tetapi menurut kaum lelaki main congkak adalah permainan yang membosankan sehingga pada umumnya tidak digemari oleh kaum lelaki. Jumlah pemain terdiri dari 2 orang dengan usia 18 sampai 50 tahun. Permainan congkak membutuhkan peralatan yang disebut dengan papan congkak dan buah congkak yang terdiri dari batu-batu kecil sebesar kelingking, kulil remis, kulit siput sebanyak 49 buah per orang (setiap lubang pemain yang di hadapannya diisi dengan 7 buah congkak). Papan congkak dibuat dari kayu sedemikian rupa sehingga berbenluk p...
Pada suatu masa, hiduplah sepuluh orang putri raja yang sangat cantik-cantik. Ibu mereka sudah lama meninggal dan ayah mereka, sang raja, begitu sibuk dengan urusan kerajaannya sehingga mereka hampir tidak punya waktu untuk berkumpul bersama. Akibatnya putri-putri ini menjadi nakal dan manja, kecuali sang putri bungsu, putri Kuning. Ya, mereka memang diberi nama dengan nama warna. Ada putri Jambon, putri Hijau, putri merah merona, putri nila dan lain-lain. Barangkali dulu sang ibu berharap anak-anaknya akan memberi banyak warna di kehidupan ini. Sayang, sang ibu keburu meninggal sehingga tidak sempat mendidik mereka sengan baik. Kesepuluh putri ini selalu memakai pakaian dan perhiasan yang sewarna dengan nama mereka. Putri Merah selalu memakai warna merah, demikian juga putri-putri lainnya. Sementara kakak-kakaknyabermalas-malasan dan membuat keonaran, putri Kuning menghabiskan waktu dengan membantu inang-inangnya, atau membaca buku, dan atua merawat kebun bunga kesayanganny...
Otak-otak adalah salah satu makanan khas di Kepulauan Riau, baik di Batam, Tanjung Pinang, maupun di Pulau Penyengat. Pokoknya dimanapun kita makan, penganan ini tidak pernah ketinggalan. Di sini terdapat dua jenis otak-otak yaitu otak-otak yang terbuat dari ikan dan dari cumi yang lebih pedas. Otak-otak ini dibungkus dengan daun kelapa yang berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang kemudian dibakar dengan bara api
Perkembangan Tenun Siak bermula ketika Siak diperintah Sultan Said Syarif Ali, sekitar tahun 1800, ketika usaha kerajinan tenun ini mulai dikenal luas. Pada masa lalu ada seorang bernama Encik Siti binti E. Wan Karim yang berasal dari Trengganu, yang tenunannya menggunakan benang sutera, katun dan emas. Tenunan itu sangat disenangi oleh kalangan istana. Ia mengembangkan motif tradisional dan ciptaan baru sehingga dikenal dan disukai kembali setelah agak terlupakan. Hingga kini, penenun Siak dianggap lebih teguh mengembangkan corak asli Melayu, yaitu pucuk rebung, awan larat, bunga cengkih, tampuk manggis, semut beriring, siku keluang, dan itik pulang petang.