masyarakat adat
691 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
LA UMMASA' SI PANDAI BESI DARI TANAH BONE
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Siapa yang tak kenal La Ummasa'? bagi mereka yang sering membaca sejarah tidaklah asing baginya. La Ummasa' punya dua gelar, Dia punya kelebihan dan kepandaian pada masanya. Dari catatan Lontara' Akkarungeng ri Bone, LA UMMASA' Raja Bone ke-2 (1365-1368), disebutkan bahwa Dialah yang menggantikan ManurungE ri Matajang sebagai Arung Mangkaue ri Bone. Beliau digelari PETTA PANRE BESSIE karena Raja Bone inilah yang mula-mula menciptakan alat dan perkakas dari besi di Bone dan kalau bepergian, hanya dinaungi dengan KALIYAO (tameng) untuk melindunginya dari teriknya matahari. LA UMMASA' lahir dari hasil pernikahan Manurungnge ri Matajang Raja Bone ke-1 (1330-1365) dengan Manurungnge ri Toro yang bernama Latenri Wale. LA UMMASA mempunyai dua gelar Petta Panre Bessie’ dan Petta To Mulaiye Panreng yang artinya raja yang mula-mula dikuburkan. Beliau sangat dicintai rakyatnya karena selain merakyat, juga memiliki berbagai kelebihan seperti berdaya ingat t...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dulang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Dulang, yaitu bak yang digunakan untuk mendinginkan besi tempaan yang sudah dibentuk. Dulang ini terbuat dari bahan kayu gelondongan yang dilubangi pada salah satu sisinya dengan ukuran ke dalaman lubang sekitar 50 Cm serta panjang antara 150 cm - 200 Cm dan lebar sekitar 50 Cm. Air yang diperlukan dimasukkan ke dalam lubang tersebut untuk mendinginkan hasil bentukan besi, berupa senjata ataupun alat-alat pertanian, seperti: pacul, cangkul, mata bajak, belati, dan parang. Pada gambar 11 di bawah ini diperlihatkan sketsa dulang yang digunakan oleh pandai besi di daerah Bone. Peralatan dulang seperti terlihat dalam gambar 11 di atas merupakan suatu bukti autentik, bahwa masyarakat Bugis di daerah Bone sejak zaman silam telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk mendayagunakan potensi sumber kekayaan alam. Dalam rangka menanggulangi tan tangan lingkungannya. Pengetahuan dan ketrampilan seperti itu tetap bertahan dan dipertahankan sampai saat ini. Apabila dikaitkan den...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
'Mabaca Doang' dan 'Massiara Kuburu'
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

ada tradisi yang dianggap masih melekat kuat ditengah masyarakat suku bugis pada saat ini yaitu "mabaca doang" dan "massiara kuburu". Mabaca doang sendiri dilakukan malam hari sebelum esoknya melaksanakan Sholat Id. sebagian masyarakat desa dan pedalaman suku bugis untuk menjalangkan tradisi dari nenek moyang yang berguna untuk mengirimkan doa kepada sanak keluarga yang telah mendahului ke hadirat tuhan(meninggal dunia) yang prosesinya menyiapkan makanan seperti sokko,ayam,ketam,udang dan sebagainya dan memanggil tuan guru(katakanlah orang tua kampung,yang dituakan,imam) dengan media dupa,hal ini sendiri dilakukan sebagai bentuk mengingat dan mendoakan walaupun itu lepas dari sisi keagamaan dari banyak pihak. Sementara setelah melaksanakan Sholat Id warga mendatangi kuburan sanak familinya untuk sekedar menyapa dengan doa,membersihkan,bersama dengan keluarga dan ini oleh sebagian warga merupakan satu rangkaian tradisi wajib dalam setiap bulan suci baik ramadhan maupun idhul adha nanti...

avatar
Aaa
Gambar Entri
Patung TauTau
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Tau tau merupakan kegiatan membuat patung yang dipahat dari kayu dan berasal dari tanah Toraja. Kata Tau sendiri berarti "manusia", sedangkan pengulangan kata tau tau mencerminkan "sesuatu yang menyerupai manusia". Oleh sebab itu patung ini merupakan personifikasi dari orang yang sudah meninggal. biasanya patung ini dibuat dari pohon nangka atau manglassak bagi kalangan bangsawan, bambu bagi masyarakat kalangan rendah, kayu cendana bagi masyarakat kelas menengah pengrajin patung ini juga tidak bisa sembarangan, karena pengrajin patung harus bekerja dekat dengan jenazah tersebut agar hasilnya benar benar mirip dengan jenazah. Pembuatannya sendiri mejelaskan bahwa ketika sesorang meninggal mereka akan memasuki alam baka atau yang disebut Poyo oleh warga sekitar. nah, mereka hanya bisa memasuki poyo ketika melewati upacara pemakaman dengan benar sesuai dengan status sosial. maka itu, patung yang dibuat juga disesuaikan dengan status sosial mereka. Nah dengan adanya patung ini m...

avatar
OSKM18_16618304_paskasius
Gambar Entri
Silariang
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Silariang, adalah pilihan terakhir dari suatu pasangan yang ingin menikah atau melaju ke jenjang berikutnya, hal ini terjadi pada suku bugis makassar ketika suatu pasangan tidak direstui oleh salah satu atau kedua orang tuanya, namun yang namanya cinta apapun akan dilakukan sehingga silariang menjadi pilihan bagi pasangan tersebut untuk tetap nempertahankan cintanya Silariang termasuk dalam perbuatan annyala. Annyala dalam bahasa Makassar berarti berbuat salah, sebuah pilihan salah yang diambil sepasang kekasih ketika cinta mereka tidak drestui oleh keluarganya Silariang atau kawin lari .  Kondisi di mana sepasang kekasih yang tak mendapat restu untuk kawin atau dalam artian keduanya melakukan kawin lari tanpa paksaan salah satu pihak. Ketika si anak gadis menjatuhkan pilihan untuk annyala atau silariang maka seketika itu juga dia dianggap mencoreng muka keluarganya dan menjatuhkan harga diri keluarga besarnya atau disebut&nb...

avatar
OSKM2018_16718447_SalmanAchmad
Gambar Entri
"Badong" Lagu Pemakaman Toraja
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sulawesi Selatan

Salah satu nyanyian asli yang berasal dari leluhur masyarakat Toraja yang terkenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena nyanyian ini hanya ada di Toraja. Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara pemakaman atau kematian. Lirik dalam lagu badong berisi kata kata untuk mengantar arwah orang yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja. Badong dilakukan oleh banyak orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan melakukan tarian sambil bernyanyi Badong. Mereka mengumandangkan lagu ini selama pesta upacara kematian berlangsung. Lagu ini dinyanyikan secara akapela maupun dengan iringan alat musik semacam gendang. Nada yang digunakan cenderung minor dan suram. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16718229_ferdinand
Gambar Entri
Permainan A'Tojeng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

Permainan A'Tojeng adalah salah satu kebudayaan unik dari Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Sesuai dengan namanya yang berarti 'Ayun' permainan ini menggunakan alat berupa ayunan raksasa yang tingginya dapat mencapai 9 meter, diayun dengan sekuat tenaga. BAhan pembuatan ayunan untuk permainan budaya inipun berbeda dengan ayunan pada umumnya, rantai atau tali pada ayunan biasa diganti dengan bambu berukuran panjang. Bahan - bahan lainnya adalah kayu dan akar atau tumbuhan merambat untuk mengikat atau menyambungkan setiap bahan. Cara memainkan A'Tojeng adalah ayunan dimainkan biasanya oleh 2 orang wanita, dan 2 orang dewasa yang bertugas mengayunkan dengan menggunakan seutas tali yang didorongkan ke penampil yang berada di atas ayunan agar ayunan berayun maju dan mundur. Dahulu, A'tojeng hanya untuk raja dan keturunannya, namun saat ini A'tojeng kerap pula ditampilkan pada kegiatan seremoni pemerintahan dan acara adat seperti pada ritual A'dinging - dinging. Para penampil memai...

avatar
Oskm18_16118018_rakha Susanto
Gambar Entri
Dende Unyil
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sulawesi Selatan

"Dende Unyil" adalah salah satu permainan tradisional anak-anak Makassar yang lahir pada tahun 90-an hingga tahun 2000. Permainan ini dulunya sering dimainkan oleh anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namun, ketika telah beranjak ke jenjang SMP, anak-anak mulai dimanjakan dengan permainan-permainan elektronik serta gadget-gadget yang mulai beredar di masyarakat. Alhasil, sekitar tahun 2010 hingga saat ini, permainan ini sudah tidak pernah terlihat lagi.   Cara Bermain Cara permainan ini terbilang cukup mudah dan sangat seru pada masanya. Selain itu, permainan ini bisa dimainkan dengan jumlah pemain yang tidak menentu (tidak ada patokan dalam jumlah pemain). Berikut adalah rincian cara bermain permainan "Dende Unyil." Pertama-tama, kumpulkan teman-teman kalian sebanyak mungkin. Meskipun jumlah pemain tidak ditentukan, permainan ini akan jauh lebih seru jika dimainkan oleh banyak pemain. Setelah mendapatkan pemain, carilah tempat yang c...

avatar
OSKM18_16518043_Vhydie Gilang Christianto The
Gambar Entri
Rambu Solo
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Adat Pemakaman Toraja ‘Rambu Solo’ Ahmad Risyad Granada Tiammar 16918138   1.1.  Kebudayaan Rambu solo Rambu solo yang merupakan sebuah adat pemakaman asli yang dilakukan oleh etnis toraja telah menjadi daya Tarik khas dari tempat itu. Wisatawan dari dalam negara maupun mancanegara berbondong-bondong untuk menyaksikan upacara pemakaman ini. Gambar 1.1 Kuburan Batu Londa Rambu Solo’ merupakan acara tradisi yang sangat meriah di Tana Toraja, karena memakan waktu berhari-hari untuk merayakannya. Upacara ini biasanya dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai condong ke barat dan biasanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan bisa sampai dua minggu untuk kalangan bangsawan. Kuburannya sendiri dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Karena menurut kepercayaan Aluk To Dolo (kepercayaan masyarakat Tana Toraja dulu, sebelum masuknya agama Nasrani dan...

avatar
OSKM18_16918138_Ahmad Risyad Granada Tiammar