dongeng cerita rakyat
505 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ke' Lesap
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Menurut cerita, suatu ketika Baginda Raja pergi kedesa pocong. Ia keluar masuk desa untuk mengetahui keadaan desa. Ketika sampai di suatu tempat, beliau bertemu dengan seorang gadis desa yang menjadi bunga desa di desa tersebut. Masyarakat pocong menyebutnya dengan sebutan Nye Pocong. Tidak lama kemudian,karena Raja itu berkuasa, kemudian Nye Pocong dijadikannya istri. Setelah beberapa lama Baginda Raja Bangkalan  mempunyai anak laki-laki dengan Nye Pocong. Anak laki-laki yang baru lahir itu oleh Baginda Raja Bangkalan diberi nama Ke’ Lesap. Namun, dengan kehadiran buah hatinya tersebut Baginda Raja Bangkalan pergi dari desa pocong dan kembali ke kerajaan meninggalkan istri dan anaknya. Sunguh kasihan Ke’ Lesap itu karena sudah ditinggalkan ayahnya sejak ia mulai belajar bicara. Ayahnya,Baginda Raja Bangkalan tidak pernah mengunjungi desa pocong lagi, karena itu Ke’ Lesap tidak tahu siapa ayahnya. Ketika Ke’ Lesap bermain dengan teman-temannya di des...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tembhuk Olo-olo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Nun jauh di ujung Timur kepulauan Madura, tepatnya di Kecamatan Sapeken terdapat jejak sejarah sebuah pulau kecil namun paling besar dari pulau-pulau lainnya. Nama pulau tersebut adalah Sepanjang. Ada kisah panjang dari cerita rakyat di sana yaitu asal mula Tèmbhuk Olo–Olo. Tèmbhuk Olo-Olo merupakan cerita rakyat yang lestari secara tutur. Kisahnya demikian. Dahulu kala, di daerah Makassar,  Sulawesi Selatan, ada seorang raja yang melaksanakan tugas ke luar kerajaan. Tugas yang diemban memakan waktu yang lama sehingga sang permaisuri harus ditinggalkan. Sebelum berangkat raja itu berpesan, “Isteriku, jika kamu hamil setelah keberangkatan saya, maka kehamilan itu bukan dengan saya”. Kata raja kepada permaisurinya. Sang permaisuri hanya diam dan menganggukkan kepala. Sekian lama sang raja belum kembali, maka terdengarlah kabar bahwa permaisuri sedang hamil. Kabar tersebut terdengar oleh raja dan raja memutuskan untuk pulang meski tugasnya be...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Bhuju' Sara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sultan Abdul Kadirun adalah Pangeran di Keraton Bangkalan. Pada suatu hari Sultan berencana untuk membuat sebuah masjid di pusat Kraton Bangkalan. Nama masjid itu adalah Masjid Agung Bangkalan. Masjid Agung Bangkalan memiliki 16 menara berukuran 15 meter. Namun satu diantara menara tersebut tingginya kurang 1 meter. Sultan bingung memikirkan bagaimana cara agar menara tersebut tingginya sama dengan menara lainnya, tanpa menambal atau membongkar menara tersebut. Lalu pada suatu hari, Sultan mengumpulkan 44 orang dari Jawa dan Madura untuk membantu membuat menara tersebut agar ukurannya sama tanpa menambal dan membongkarnya. Namun diantara 44 orang tersebut hanya Sayyid Abdullah yang berani menyanggupinya. Sayyid Abdullah memulai pekerjaannya, ia meminta beberapa helai kain putih kepada Sultan Abdul Kadirun untuk menutupi menara tersebut. Setelah itu, Sayyid Abdullah mengajak 44 orang tadi termasuk dirinya untuk membaca Surat Al- Fatihah dan Surat Yaa Siin sebanyak 44 kali. Keti...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Begawan Selapawening
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Menurut cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat Desa Pamancingan, nama desa ini diambil dari tempat di mana Begawan Selapawening dan Syekh Maulana Maghribi melakukan pertandingan memancing. Begawan Selapawening adalah salah seorang dari sekian banyak putera-puteri raja Majapahit, Prabu Brawijaya terakhir. Nama Begawan Selapawening itu mungkin bukan nama sebenarnya, melainkan hanya nama samaran untuk menutup kenyataan bahwa ia sebenarnya adalah putera raja Majapahit. Adapun sebab-musabab kepergian Begawan Selapawening dari Kerajaan Majapahit (wilayah Jawa Timur) sampai ke pesisir selatan (wilayah Yogyakarta), menurut cerita ada hubungannya dengan mulai meluasnya pengaruh ajaran agama Islam di wilayah Jawa. Karena pengaruh meluasnya ajaran agama Islam, bahkan sampai ke pusat kerajaan Majapahit, maka yang tidak rela melepaskan agama yang telah mereka anut menjadi terdesak, lalu menyingkir atau melarikan diri ke daerah yang dianggap lebih aman dan bebas. Begawan Selapawe...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Asal Usul Dusun Guwo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sejarah asal usul Dusun Guwo tak bisa dilepaskan dari sembilan goa yang ada di tempat tersebut. Nama Guwo sendiri memang berarti goa, yaitu lubang besar di dalam tanah yang berisi udara dan bisa ditempati manusia. Namun keunikan sembilan goa di Dusun Guwo adalah adanya lorong yang menghubungkan sembilan mulut goa. Goa-goa tersebut konon katanya dibangun oleh Maling Cluring, pemuda sakti yang menculik Putri Bajang. Putri Bajang adalah anak kesayangan Raja Bajang. Kecantikan wajah Putri Bajang terkenal seantero negeri. Tak ayal lagi Maling Cluring sangat ingin meminang Putri Bajang. Sayangnya, Raja Bajang menolak pinangan Maling Cluring. Raja tidak mau memiliki menantu seorang pencuri atau maling. Maling Cluring tak kehabisan akal. Pesona Putri Bajang sudah menjadikannya cinta buta. Apapun akan dilakukan untuk mendapatkan cintanya. Dia lantas memutuskan menculik Putri Bajang. Singkat cerita, berbekal kesaktian yang dimilikinya, pada suatu malam Maling Cluring berhasil menculik...

avatar
Aze
Gambar Entri
Mbecek
Ritual Ritual
Jawa Timur

  Istilah menghadiri hajatan pernikahan pada tiap daerah tentu berbeda-beda, bahkan dalam satu desa bisa jadi memiliki lebih dari satu istilah, salah satunya dapat dijumpai di desa Gemaharjo, kec Tegalombo, kab Pacitan Jawa Timur.  Istilah  nyumbang dan  mbecek (e = bebek) adalah dua istilah yang biasa digunakan masyarakat untuk menyebut tradisi kondangan / menghadiri pernikahan di desa tersebut. Hal pertama yang mudah dijumpai saat ada hajatan pernikahan masyarakat di desa Gemaharjo ini adalah adanya janur kuning melengkung di depan rumah, tenda, dekorasi dan musik gending Kebo Giro yang sengaja diputar dengan suara sangat keras sebagai penanda adanya rumah yang sedang mengadakan hajatan pernikahan. Ketika satu keluarga akan berangkat mbecek ada beberapa persiapan yang harus dilakukan selain mengenakan baju yang pantas untuk menghadiri pesta pernikahan. Persiapan pertama yang harus dilakukan bapak selaku kepala keluarga adalah mengisi...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kolam Si Ko'ol Pembawa Petaka Keraton Pamekasan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Untuk mendidik rakyat Pamekasan agar mencintai lingkungan hidup, Pangeran Ronggosukowati senang memelihara ikan hias. Oleh karena itu, pada waktu kota Pamekasan di bawah kekuasaan Pangeran Ronggosukowati, ia memerintahkan pembuatan Kolam Si Kool di belakang Keraton Mandiraras. Ikan-ikan hias yang amat disenangi orang terdapat disana. Di tepi kolam Si Kool ditanami bunga beraneka warna dan pepohonan pelindung yang amat rindang. Dalam waktu senggangnya, Pangeran Ronggosukowati dan Ratu Inten, isterinya, sering bercengkerama di sana. Tak seorang pun yang berani mendekati kolam itu, apa lagi mengambil ikan kesayangan Sang Pangeran dari Pamekasan ini. Untuk menjaga kebersihan kolam, Pangeran Ronggosukowati memiliki petugas khusus. Tak sembarang orang yang diizinkan berada di kolam itu. Sehingga Kolam Si Ko’ol kelihatan berwibawa dan cukup angker. Kunjungan Pangeran Lemah Duwur Dari Bangkalan Diceritakan bahwa Pangeran Lemah Duwur dari Keraton Anyar di wilayah Arosbaya,...

avatar
Aze
Gambar Entri
Legenda Pangeran Islam Ongguk dari Pulau Madura
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Pada artikel sebelumnya telah diceritakan perkawinan yang setingkat dan serasi serta kehidupan rukun sentosa antara Nyi Banu dan Ki Ario Pramono. Pasangan serasi tersebut dikaruniai seorang putra yang bernama Pangeran Banurogo. Ia merupakan putra mahkota Keraton Pamekasan dan naik tahta dengan gelar Pangeran Nugroho setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Pada waktu ia memerintah, agama Islam mulai masuk dan menyebar ke seluruh pelosok Madura. Akan tetapi Pangeran Nugroho dan sebagian rakyatnya tetap memeluk agama Budha. Sedangkan sebagian rakyat Keraton Pamekasan dan kelima putra telah memeluk agama Islam. Lima orang putra Pangeran Nugroho adalah Pangeran Ronggosukowati, Pangeran Nurogo, isteri Pangeran Lumajang, Adipati Madegan, dan Nyi Taluki. Meskipun Pangeran Nugroho sering dibujuk oleh putra-putrinya supaya memeluk agama Islam, ia selalu menolak sambil tersenyum. Pangeran Nugroho mengatakan bahwa kelak jika dia sudah meninggal dan jenazahnya sudah dimasukkan ke dal...

avatar
Aze
Gambar Entri
Jenang manten
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

          Jenang manten Madiun 4 Suka Kangen aja dengan yang namanya jenang yang waktu dulu cuma ada kalau pas mantenan,jadi bikin sendiri aja c... selengkapnya Jamie's Cuisine       Bahan-bahan 10 porsi 150 gram tepung ketan putih 150 gram gula merah 400 ml santan...

avatar
Aze