Ritual
Ritual
Cerita Rakyat Jawa Timur Ponorogo
Mbecek
- 22 November 2018
 



Istilah menghadiri hajatan pernikahan pada tiap daerah tentu berbeda-beda, bahkan dalam satu desa bisa jadi memiliki lebih dari satu istilah, salah satunya dapat dijumpai di desa Gemaharjo, kec Tegalombo, kab Pacitan Jawa Timur.  Istilah nyumbang dan mbecek (e = bebek) adalah dua istilah yang biasa digunakan masyarakat untuk menyebut tradisi kondangan / menghadiri pernikahan di desa tersebut. Hal pertama yang mudah dijumpai saat ada hajatan pernikahan masyarakat di desa Gemaharjo ini adalah adanya janur kuning melengkung di depan rumah, tenda, dekorasi dan musik gending Kebo Giro yang sengaja diputar dengan suara sangat keras sebagai penanda adanya rumah yang sedang mengadakan hajatan pernikahan.

Ketika satu keluarga akan berangkat mbecek ada beberapa persiapan yang harus dilakukan selain mengenakan baju yang pantas untuk menghadiri pesta pernikahan. Persiapan pertama yang harus dilakukan bapak selaku kepala keluarga adalah mengisi amplop dengan sejumlah uang didalamnya sebagai uang sumbangan. Kemudian ibu bertugas menyiapkan baskom yang sudah diberi nama pemilik dan dusun tempat tinggal sebagai identitas baskom tersebut karena baskom itu nanti akan menjadi wadah sumbangan dalam bentuk barang yang biasanya berisi beras, gula, mie, tempe dll. Setelah baskom terisi barang sumbangan lalu baskom dibungkus menggunakan taplak meja/ kain segi empat agar mudah dibawa.  Setelah semua lengkap bapak dan ibu sarimbit (berpasangan) siap berangkat mbecek / nyumbang.

Sesampainya di tempat hajatan bapak / tamu pria langsung menuju meja among tamu untuk menyerahkan amplop sumbangan, sedangkan ibu langsung ke dapur / menyerahkan baskomnya ke panitia bagian pengurus sumbangan barang. Setelah itu rute tamu undangan berlanjut menemui mempelai, memberikan doa dan ucapan selamat pada mempelai dan kelurganya, kemudian berphoto dengan mempelai dan dilanjutkan dengan acara makan sambil menikmati hiburan yang dipentaskan. Setelah rangkaian acara selesai dan tamu undangan bisa pulang, untuk bagian tamu pria bisa langsung pulang, sedangkan untuk tamu wanita yang menyubang barang harus mengambil baskomnya terlebih dahulu. Bagi saya, yang unik dan ngangeni dari tradisi mbecek ini adalah ketika si baskom diambil untuk dibawa pulang sudah berisi "berkat" (istilah untuk makanan dari hajatan pernikahan) hehehe... Berkat biasanya terdiri dari nasi panas, oseng-oseng mie, telur rebus, masakan sejenis rendang sapi (saya tidak tau namanya), kering tempe, serundeng, pindang tempe dan jajanan seperti jenang dodol (dari tepung beras), rengginang, kembang goyang, madu mongso, kacang goreng, wajik dan opak singkong. Dan semua makanan tersebut dibungkus satu-satu menggunakan daun jati sehingga nasi panas yang dibungkus di dalamnya menjadi berwarna merah dan beraroma khas  daun jati, begitu juga dengan  oseng mie, kering tempe, pindang tempe juga sama, semua terbungkus daun jati dan beraroma lezat.

Satu lagi yang unik dari cerita perjalanan baskom berisi berkat saat pulang dari mbecek adalah, ketika seorang wanitan pulang dari mbecek sambil membawa baskom berisi makanan berbungkus daun jati tersebut mereka selalu menawari siapapun yang mereka temui sepanjang jalan untuk berbagi makanan berkat yang dibawanya. Mereka melakukan hal tersebut supaya makanan berkat tersebut tidak mubazir karena tidak habis jika dimakan kelurganya. Hal ini dikarenakan makanan berkat yang diberikan lumayan banyak, karena biasanya terdiri dari nasi 3 bungkus besar + teman-temannya yang juga dalam jumlah banyak. Kalimat "ngersakke berkat bu? ngersakke berkat pak? (mau makanan berkat bu/pak) kurang lebih kalimat itulah sepanjang jalan yang diucapkan ibu-ibu sehabis mbecek jika bertemu orang di jalan atau menyapa tetangga yang kebetulan terlihat di teras rumah. Dan pada zaman kecil saya hal ini menjadikan saya "tuman" atau menjadi kebiasaan karena jika melihat ibu-ibu berbaju rapi dari kawinan sambil membawa baskom terbungkus taplak meja, saya sengaja mejeng di teras rumah dengan tujuan yang tak lain tak bukan adalah agar ditawari nasi berkat hahahaha....

Sayang sekali tradisi mbecek kini hampir punah, bahkan mungkin sudah punah. Tradisi rewang masak atau gotong royong memasak sudah diganti dengan memesan makanan catering, baskom berisi sumbangan barang diganti dengan sumbangan kado. Saat tamu undangan pulang cukup membawa soufenir pernikahan dan tidak ada berkat lezat dalam baskom yang bisa dibagikan kepada teman, saudara, tetangga dan handai taulan yang ditemui di jalan. Itulah sepenggal cerita tradisi yang pernah ada dan diam-diam saya rindukan :)

ngersakke berkat nduk! " :))

 

Sumber: https://www.kompasiana.com/laylanis/54f5ed59a33311d87c8b4622/tradisi-mbecek

#SBJ

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline