Kalender tradisional Pawukon merupakan kalender tradisional yang digunakan oleh masyarakat Jawa dan Bali. Kalender tradisional ini memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai pedoman untuk menentukan hari-hari suci umat Hindu, hari pasaran, hari perayaan pribadi, menentukan hari baik dan hari buruk, menjabarkan watak-watak manusia berdasarkan hari lahirnya, dan sebagainya. Jadi, kalender Pawukon tidak hanya berfungsi sebagai penanggalan biasa, tapi memiliki banyak kegunaan lain. Sebagai ilmu peramalan, kalender tradisional ini memang tidak sepopuler astrologi Barat (zodiak) ataupun astrologi Tionghoa (shio), tapi perhitungan dan informasi yang diberikannya tidak kalah dari kedua sistem astrologi tersebut. Malah, kalender asli Indonesia ini memiliki kelebihan. Pawukon tidak hanya memberi gambaran secara umum kondisi fisik, karakter, atau watak seseorang, tetapi juga menentukan waktu dan jenis naas (pengapesan) atau pantangan yang harus dihindari seseorang, serta proyeksi...
Upacara ini merupakan tradisi yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Bali. Dalam satu tahun, mereka mengadakan upacara ini selama dua kali, tepatnya setiap 6 bulan sekali. Mereka mengadakan Tumpek Krulut setiap Saniscara Kliwon, wuku krulut. Secara khusus, perayaan Tumpek Krulut ini kerap disebut sebagai cara masyarakat Bali melakukan perayaan hari kasih sayang. Kata krulut berasal dari kata lulut yang artinya ‘senang’ atau ‘cinta’ yang bisa disejajarkan dengan makna sayang. Makna Tumpek Krulut sebagai hari kasih sayang itu ditunjukkan dengan adanya sarana banten sekartaman yang dihaturkan saat Tumpek Krulut. Banten sekartaman merupakan bentuk ungkapan rasa sayang kepada siapa saja yang memunculkan energi positif dan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Sejatinya, Upacara Tumpek Krulut tidak terlalu berhubungan dengan perayaan hari kasih sayang. Pada perayaan upacara ini, masyar...
Upacara potong gigi merupakan cara orang Bali mengantarkan seorang anak menjadi dewasa. Mesanggih Upacara potong gigi ini disebut juga mepandes, matatah, atau mesanggih. Ini adalah salah satu acara yang wajib dilaksanakan oleh penganut Hindu Bali. Potong gigi di sini jangan dibayangkan memotong separuh gigi, ya. Yang dipotong hanya sedikit sekali, kok. Itupun hanya gigi taring saja, tidak semua gigi. Membersihkan diri Upacara potong gigi ini biasanya dilakukan oleh anak yang menginjak dewasa. tandanya, jika perempuan, maka dia sudah mulai mengalami menstruasi. Jika laki-laki, ketika suaranya sudah mulai berubah. Potong gigi ini bertujuan untuk membersihkan diri dari sifat-sifat raksasa, yang disimbolkan dengan memotong sedikit gigi taring. Selain itu, potong gigi ini juga bertujuan mengantarkan anak menuju niskala, yakni hidup sebagai orang dewasa. Perlengkapan Perlengkapan upacara potong gigi ini cukup banyak. ada pahat, kikir, batu asahan, tebu, kayu dadap, siri...
Tari Puspawresti merupakan salah satu tarian yang berasal dari Bali. Tari ini terinspirasi dari tari pependetan yang ada di pura di daerah Bali yang mana tari pendet itu merupakan tari wali yang berfungsi sebagai tari penyambutan turunnya para dewa. Maka dari itulah, tari Puspawresti (Puspa = bunga ; wresti = hujan) diciptakan mengikuti gerak-gerik tari pependetan. Tari ini dibawakan oleh sekelompok penari pria dan wanita. Para penari wanita membawa bokor berisikan bunga yang berwarna-warni yang dikawal oleh penari pria yang membawa tombak. Tarian ini menggambarkan sekelompok muda-mudi yang dengan penuh rasa hormat dan ramah tamah menyambut kedatangan para tamu yang berkunjung ke desa mereka. Tarian ini merupakan ciptaan bersama dari I Wayan Dibia (penata tari) dengan I Nyoman Windha (penata karawitan) pada tahun 1981.
TARIAN YANG SAKRAL Tari Kecak biasa disebut Tari Cak atau tari api. Tarian ini merupakan tarian pertunjukkan hiburan masal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan. Namun, hanya diiringi oleh paduan suara sekelompok penari laki-laki berjumlah sekitar 70 orang yang berbaris melingkar memakai kain penutup kotak-kotak berbentuk papan catur. Tarian ini sangat sakral, terlihat dari penarinya yang terbakar api, namun mengalami kekebalan dan tidak terbakar. Tari Kecak juga sering disebut Tari Sanghyang yang dipertunjukkan sewaktu-waktu untuk upacara keagamaan. Penari biasanya kemasukan roh dan bisa berkomunikasi dengan para dewa atau para leluhur yang telah disucikan. Penari tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan sabda-Nya. Saat kerasukan, mereka juga akan melakukan tindakan yang di luar dugaan, seperti melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang mereka tidak pernah keluarkan sebelumnya. AS...
Tari Kecak TARIAN YANG SAKRAL Tari Kecak biasa disebut Tari Cak atau tari api. Tarian ini merupakan tarian pertunjukkan hiburan masal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan. Namun, hanya diiringi oleh paduan suara sekelompok penari laki-laki berjumlah sekitar 70 orang yang berbaris melingkar memakai kain penutup kotak-kotak berbentuk papan catur. Tarian ini sangat sakral, terlihat dari penarinya yang terbakar api, namun mengalami kekebalan dan tidak terbakar. Tari Kecak juga sering disebut Tari Sanghyang yang dipertunjukkan sewaktu-waktu untuk upacara keagamaan. Penari biasanya kemasukan roh dan bisa berkomunikasi dengan para dewa atau para leluhur yang telah disucikan. Penari tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan sabda-Nya. Saat kerasukan, mereka juga akan melakukan tindakan yang di luar dugaan, seperti melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang mereka tidak pernah keluarkan sebelumnya....
KALANGAN Ayodya di Taman Budaya Bali, malam itu begitu riuh. Gelak tawa dan tepuk tangan terus berganti. Penonton berjejalan. Duduk berdesak-desakan. Banyak yang akhirnya duduk lesehan di anak tangga. Tak sedikit yang memilih berdiri, atau bersandar di tembok pembatas jika sudah terlalu lelah berdiri. Malam itu, Jumat 19 Agustus 2016, ratusan penonton rela berdesak-desakan untuk menyaksikan pementasan dari Komunitas Seni Tugek, yang bermarkas di Desa Carangsari, Kecamatan Petang. Malam itu begitu istimewa, karena para pemain yang naik panggung adalah para sesepuh di Sekaa Topeng Tugek. Mereka adalah Gusti Ngurah Windia (pemeran topeng tugek), Dayu Sugi, Nyoman Kanda, dan Gusti Made Gempur. Komunitas Seni Tugek sebenarnya sudah kenyang dengan pengalaman jam terbang. Mereka pernah tampil pada Pesta Kesenian Bali 2015 dalam parade topeng panca, dan kembali hadir saat Pesta Kesenian Bali 2016 dalam lomba bondres. Namun kala itu para pemainnya adalah generasi muda, pewaris topen...
Bahan-bahan 4 buah telur yang sudah direbus Bumbu ulek 3 bawang merah 2 bawang putih 2 kemiri Secukupnya serai Liak Lengkuas Pala Tambahan Cengkeh Kecap manis Kecap asin Garam Langkah Tumis semua bumbu ulek dengan minyak goreng secukupnya &...
Bahan-bahan Kulit : 8 SDM terigu 1 SDM tepung tapioka 1 butir telur ayam secukupnya Garam secukupnya Minyak goreng 3 gelas air Isian Roghut : 2 batang wortel, potong dadu 1 butir kentang, potong dadu 1 ikat seledri, potong halus 2 SDM tepung terigu 1 sachet SKM putih, larutkan dengan sedikit air matang secukupnya Garam dan penyedap...