Jarikan dalam bahasa Indonesia adalah memakai jarik. Jarik sendiri adalah sebuah kain bercorak batik yang biasanya dipakai dengan cara dililitkan dipinggang sampai menutupi kaki. Jarik biasanya dipakai oleh kaum wanita. Akan tetapi, pada acara-acara adat tertentu, kaum pria di Jawa juga memakai jarik. Jariakan sebenarnya mengajarkan kesopanan dalam berpakaian untuk wanita Jawa. Motif jarik pada zaman dahulu, sangat menentukan status sosial orang Jawa. Ada motif-motif jarik tertentu, yang pada zaman dahulu hanya boleh di pakai oleh raja dan ratu di keraton. Seiring perkembangan zaman, kini semua orang bebas memakai motif jarik yang diinginkan. Akan tetapi, jumlah orang pemakai jarik di zaman sekarang mulai sedikit. Pemakai jarik yang biasanya adalah orang lanjut usia, kini lebih memilih memakai baju daster atau rok, coba perhatikan gambar di atas. Terlihat gambar nenek yang memakai daster dan jarikan. Penyebab semakin sedikit orang jarikan karena memakai jarik yang terlalu rumit dan me...
BUDAYA BANIAN Acara Kumpul Keluarga Besar di Tasikmalaya Banian balerasal dari bahasa Arab yaitu Bani/ Banu (بÙÙ/ بÙÙ) yang artinya adalah keluarga, klan, atau keturunan. Maka arti Banian adalah berkumpulnya sebuah keluarga besar. Acara ini biasanya diadakan untuk saling mengenal antara keluarga yang memiliki keturunan yang sama. Pada mulanya acara ini diadakan oleh para bangsawan Sukapura - Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Pangandaran, dan Banjar - untuk mempertemukan cabang keluarga mereka. Seiring dengan berkembangnya waktu, acara banian tidak hanya diadakan oleh keluarga bangsawan namun juga oleh keluarga dari kalangan biasa namun masih dengan tujuan yang sama, yaitu untuk saling mengenal antar keluarga dengan keturunan yang sama. Acara banian ini menjadi salah satu rangkaian acara saat Idul Fitri di Tasikmalaya dan sekitarnya. Acara ini selain untuk mempererat hubungan keluarga, biasanya acara ini pula menj...
Seni rakyat Jawa Barat yang unik dan potensial namun sering mendapat perlakuan kurang adil dari kaum intelektual maupun masyarakat. Bahkan sering dianggap sebagai seni rendahan dan kampungan. Oleh karena itu kita harus mengubah cara pikir mereka dengan membuktikan bahwa seni rakyat itu sangat bernilai, menarik, dan bukan seni murahan. Saya disini akan menjelaskan tentang gerakan-gerakan dalam tari ‘Ronggeng Menor’ Berikut gerakannya : Mincid orang-orang bubuka (memakai topeng) Dimulai langkah kaki kanan, langkah dobel bergantian dengan kaki kiri. Tangan memegang selendang menutup muka. Badan berputar kearah kiri dan kanan, maju, goyang sambil mundur. Posisi kaki adeg-adeg. Tutup buka selendang di depan muka ke arah samping kanan dan kiri. Berputar ke kiri, seblak selendang sambil maju. Gerak kombinasi variasi Posisi badan miring ke kiri, besot tangan kanan dan kiri, kemudian kedua tangan pasan...
"Miteumeuyan Nganjang ka Leuwi". Tradisi dan budaya ini mengawali dibukanya sekaligus memperkenalkan wisata alam Leuwi Kenit di aliran Sungai Cikarang tepatnya di Kampung Cigaruwetan RT 05 RW 10 Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sebenarnya itu kegiatan ritual sederhana, di lokasi wisata warga berkumpul membaca doa dan tradisi membakar kemenyan yang dipimpin oleh sesepuh Desa untuk memohon perlindungan dan keselamatan semua yang mengunjungi lokasi Leuwi Kenit. Konon katanya kegiatan tersebut sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt, yang telah memberikan keindahan alam dan kami mengembangkan potensi alam, serta memperkenalkan pada warga sekitar agar tetap menjaga alam. #OSKMITB18
Dulu sebelum kebudayaan luar masuk ke tatar sunda khususnya, dikampung-kampung atau daerah-daerah banyak sekali kebudayaan yang suka dilakukan oleh orang-orang zaman dahulu. Salah satunya budaya Tutunggulan. Tutunggulan adalah suatu seni budaya lokal yang sering dilaksanakan bila seseorang akan mengadakan suatu hajatan atau resepsi seperti acara syukuran khitanan, pernikahan dan sebagainya. Biasanya dilaksanakan lima hari sebelum acara-acara tersebut dilaksanakan, serta biasanya juga berbarengan dengan menumbuk beras merah untuk dibuah kue dodol untuk dibagikan kepada tetangga sekitar sebagai tanda undangan agar mereka tahu dan bisa hadir untuk memberi do’a restu bila saatnya tiba. Tutunggulan adalah tabuhan yang menggunakan alat penumbuk padi dan lesung sebagai tabuhannya, dilakukan oleh orang-orang dewasa yang terlatih agar menghasilkan suara yang enak didengar. Dapat dilakukan oleh lebih dari tiga orang. Sayangnya seiring dengan perkembangan zaman...
Begitu banyak budaya di Indonesia, mulai dari beragam tarian, ritual, makanan, minuman, bahkan cara pengobatan tradisional. Tentunya budaya-budaya tersebut menarik dan sarat makna. Namun, tidak semua budayanya merupakan hal yang masuk akal menurut ilmu pengetahuan. Banyak pula budaya yang akhirnya dianggap mitos. Terutama pada zaman di mana ilmu pengetahuan sudah berkembang pesat seperti saat ini. Walau begitu ada pula masyarakat yang masih memercayai hal yang dikatakan mitos tersebut. Ilmu kedokteran sudah berkembang pesat di Indonesia, banyak masyarakat yang memercayai dokter dan apabila sakit, orang yang sakit tersebut akan melakukan pengobatan sesuai instruksi dari dokter. Namun, di suku sunda ada mitos menarik soal pengobatan tradisional, yaitu mengobati demam pada bayi dengan mencelupkan ari-ari bayi tersebut ke dalam air hangat, lalu air itu diminumkan pada bayi yang demam tersebut. Menurut kebiasaan orang sunda zaman dulu, ari-ari tidak boleh dibuang sembarangan dan har...
“97…98…99…100! Orang-orang pada sembunyi dimana ya?” Siapa kawan yang disini belum pernah bermain petak umpet? Sebagian besar teman-teman sudah memainkannya dimasa kecil. Permainan yang dimainkan oleh lebih dari 1 orang ini hampir dimainkan oleh seluruh anak yang ada di dunia ini, karena permainan ini cukup sederhana, yaitu satu orang bertugas berhitung dan mencari dan sisanya bersembunyi. Tentu saja dalam permainan harus ada yang menang atau kalah. Dalam permainan petak umpet, di beberapa daerah di Indonesia ini cara menentukan pemenangnya adalah: jika dia seorang penjaga, maka dia harus bisa menemukan lawannya yang bersembunyi, lalu menyebutkan nama orang yang dia temukan sambil menambah “sisipan kata” dan menyentuh tempat dia menghitung dan berjaga, misalnya tembok atau tiang. Namun, jika dia bertugas bersembunyi, dia akan menang apabila dia menyebutkan “sisipan kata” tersebut sembari menyentuh tempat sang penjaga berhi...
Manisan Cianjur telah ada sejak tahun 1960an sebagai sebuah solusi yang digunakan masyarakat setempat untuk mengawetkan buah-buahan. Daerah Cianjur adalah daerah yang sangat cocok untuk menanam buah-buahan, sehingga saat musim panen, karena melonjaknya hasil panen, buah-buahan yang terlalu banyak dan tidak sempat terdistribusi banyak yang membusuk dan terbuang sia-sia. Dari kasus tersebut, masyarakat setempat mencari jalan keluar agar hasil panen buah-buahan dapat bertahan lama. Setelah sekian lama dihadapkan oleh masalah buah yang busuk tersebut, muncullah ide tentang bagaimana cara mengawetkan buah-buahan tersebut. Ide pengawetan buah ini muncul dari salah seorang perantau dari China yang memiliki budaya dalam pengawetan buah. Meskipun idenya berasal dari perantau China, tetapi manisan cianjur memiliki kekhasannya tersendiri di mana rasa yang disuguhkan lebih manis dan buah-buah yang lebih beragam. #OSKMITB2018
Esa hilang dua terbilang. Hal yang sudah tidak asing lagi sepertinya, apabila kalian tidak pernah mendengar peribahasa ini. Berarti sikap bela negara kalian perlu dipertanyakan. Cimahi adalah kota yang penuh dengan budaya danadat istiadatnya. Jangan kaget dengan warna hijau yang mendominasi dinding dinding kasarbagunan elok dan kokoh. Bukan artinya cinta hijau,tapi karena lekatnya citra tentara di cimahi. Para pengabdi bangsa dan pelindung NKRI , TNI , mempunyai banyak keunikan dan budaya untuk terus maju melawan sekutu daripada hidup tanpa jasa. Budaya ini sangat melekat dan ternyata mempengaruhi dan mengajarkan masyarakat tentang arti perjuangan dan persatuan. Esa hilang dua terbilang, mati satu tumbuh seribu. Peribahasa yang digunakan TNI divisi siliwangi ( kodam III ). Patah tumbuh yang hilang berganti. Apabila musuh mematikan satu maka akan tumbuh dua. Hal ini telah menjadi sejarah sekaligus budaya pemberi semangat melawan ketakutan untuk melawan sekutu kita , penjajah kita....