Rawa Pening adalah sebuah Danau yang merupakan salah satu Obyek Wisata Air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Danau ini tepatnya berada di cekungan terendah antara Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Rawa Pening memiliki ukuran sekitar 2.670 hektar yang menempati empat wilayah Kecamatan, yaitu Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Menurut cerita, Danau ini terbentuk akibat suatu peristiwa yang pernah terjadi di daerah tersebut. Berikut kisahnya dalam cerita Legenda Rawa Pening. Pada jaman dahulu kala, di lembah antara Gunung Merbabu dan Telomoyo terdapat sebuah desa bernama Ngasem. Di desa itu tinggal sepasang suami istri yang bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta yang dikenal pemurah dan suka menolong sehingga sangat dihormati oleh masyarakat. Sayangnya, mereka belum mempunyai seorang anak. Meskipun demikian, Ki Hajar dan istrinya selalu hidup rukun. Setiap menghadapi permasalahan, mereka selalu menyelesaikannya me...
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi Makam Sunan Drajat dapat ditempuh dari Surabaya maupun Tuban lewat Jalan Daendels (Anyar-Panarukan), namun bila lewat Lamongan dapat ditempuh 30 menit dengan kendaraan pribadi.(Sumber : https://id.wikipedia.org/ ) Sunan Drajat Sumber: https://www.google.com/...
Cerita rakyat yang berasal dari Tegal Sambi ini menceritakan tentang kisah seorang petani yang kaya raya yang memiliki banyak binatang piaraan terutama kerbau dan sapi, petani tersebut bernama Mbah Kyai Babadan. Untuk menggembalakannya seorang diri tentu Mbah Babadan tidak sanggup, sehingga dia mencari orang untuk jadi penggembala binatang-binatang piaraannya. Orang yang menggembala binatangnya tersebut bernama Ki Gemblong. Ki Gemblong ini sangat tekun dalam memelihara, sehingga binatang-binatang piaraannya tersebut tampak gemuk-gemuk dan sehat. Tetapi pada suatu hari Mbah Babadan terkejut dan bingung melihat binatangnya berubah menjadi kurus-kurus dan akhirnya jatuh sakit, selidik demi selidik ternyata penyebabnya adalah Ki Gemblong sudah mulai lalai dalam menjalankan tugasnya. Pada saat menggembalakan Ki Gemblong malah asyik menangkap ikan dan membakarnya di Kandang setiap hari, sehingga melupakan binatang-binatang yang dipiaranya. Mengetahui hal semacam itu Mbah Babadan mar...
Menurut cerita orang tua konon Desa Welahan merupakan daerah segara atau lautan yang sering menjadi jalan berlayarnya para saudagar atau para nelayan dari negara manca yang mau berdagang di Indonesia terutama bangsa Cina. Dahulu kala, ada seorang saudagar dari cina yang bernama SAM POO KOONG yang berlayar / membawa perahu ke Indonesia bersama barang dengan rempah-rempah. Kisah perjalanan saudagar cina yang bernama Sam Poo Koong menuju Indonesia dengan barang dagangannya ke Indonesia. Dalam perjalanan mereka bermaksud untuk mampir bertemu Sunan Muria. Tujuan bertemu Sunan Muria tidak untuk menawarkan dagangannya namun hanya silaturakhim ngangsu karwuh atau tukar pengalaman kepada Sunan Muria. Dalam pembicaraan antara Sunan Muria dan Saudagar cina ( Sam poo koong ) ada ucapan atau kata-kata sam poo koong yang menyinggung perasaan dan kurang diterima oleh Sunan Muria. Karena Sunan Muria merasa tersinggung dan dihina oleh tamu tersebut ( Sam poo koong)...
Berawal dari cerita Tutur–Tinular dari para sesepuh desa Desa Boja dan dari dukungan dari beberapa buku catatan sejarah terkait dengan keberadaan desa Boja yang tidak lepas dari kegiatan bernama syawalan dan acara ziarah di makam se Dapu Boja, telah berjalan pada setiap tahun hingga sekarang. Dimulai dari Tokoh yang bernama Ki Ageng Pandanaran yang kita kenal sebagai salah satu Bupati di Semarang, konon adalah Bupati yang pertama. Ki Ageng Pandanaran adalah keturunan dari Pangeran Mode Pandan termasuk keturunan Sultan Demak Raden Bagus Sebrang Lor atau Pangeran Adi Pati Sepuh. Pangeran Mode Pandan mempunyai seorang putra bernama Raden Pandanaran dan seorang putri bernama Ni Pandansari. Atas kehendak Pangeran Mode Pandan beliau mengajak putra dan putrinya dengan disertai oleh beberapa pengawalnya meninggalkan kota Demak menuju ke arah barat daya guna menyebarkan agama Islam. Dan sampailah disuatu daerah yang bernama pulau tiring dan disitulah beliau mendirikan pesantren. De...
Menurut cerita rakyat daerah Magelang yang berbentuk dongeng. Dongeng adalah cerita khayal. Yang diceritakan dalam dongeng tentu saja tidak benar-benar terjadi. Meskipun demikian, dongeng banyak manfaatnya. Dongeng berfungsi untuk menghibur. Pengarang dongeng menghibur pembaca atau pendengar. Selain menghibur, dongeng juga memberi pendidikan, terutama pendidikan moral. Dongeng sangat digemari, baik oleh anak-anak maupun oleh orang tua. Buktinya, dongeng berkembang terus. Dongeng yang semula lokal seperti dongeng Kancil menyebar secara Nasional. Artinya, dongeng yang semula beredar di daerah tertentu ternyata menyebar dan dikenali masyarakat secara nasional. Bahkan dongeng-dongeng seperti Cinderela, Pinokio, Putri Salju mampu berkembang ke seluruh dunia. Cerita rakyat yang berbentuk dongeng itu sampai sekarang masih hidup dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat masih lestari di berbagai daerah. Demikian pula di Magelang, Jawa Tengah, tempat Candi Borobudur dibangun. Sampai...
Terdapat berbagai macam versi mengenai asal usul nama Magelang. Kebanyakan sumber berdasarkan legenda, cerita rakyat, dongeng, dan lain sebagainya. Kali ini, saya akan mencoba memaparkannya secara singkat beberapa versi asal nama Magelang. Versi Pertama. Syahdan, kata Magelang sendiri berasal dari kedatangan orang – orang dari Keling / Ho-Ling (Kerajaan Kalingga) ke wilayah Kedu. Kalingga sendiri merupakan kerajaan bercorak Hindu Siwais yang berpusat di Jepara yang berkembang pada abad ke-6 Masehi. Alkisah, orang – orang Kalingga yang datang ke wilayah kedu waktu itu senang sekali menggunakan perhiasan berupa gelang. Orang Keling ini kerap mengenakan gelang dibagian tubuh mereka, seperti di tangan dan hidung mereka. Kata ‘ma’ pada Magelang merujuk pada kata kerja yang berarti mengenakan. Maka dari itu Magelang berarti mengenakan atau memakai gelang. Dari rujukan ini, maka Magelang adalah sebuah daerah yang didatangi oleh oran...
Di Magelang terdapat sebuah bukit yang berada di tengah-tengah kota. Bukit itu sangat terkenal karena menjadi salah satu tempaan para taruna AKABRI. Bahkan bukit itu menjadi salah satu ciri khas kota itu, namanya bukit Tidar atau yang lebih di kenal sebagai Gunung Tidar. Gunung Tidar Konon Gunung Tidar merupakan pusat atau titik tengah Pulau Jawa. Syahdan, dahulu kala tanah Jawa ini masih berupa hutan belantara yang tidak seorangpun berani tinggal di sana. Sebagian besar wilayah Jawa ini dahulu masih dikuasai berbagai makhluk halus. Konon Tanah Jawa yang dikelilingi laut ini bak perahu yang mudah oleng oleh ombak laut yang besar. Maka melihat itu para dewata segera mencari cara untuk mengatasinya. Maka berkumpullah para dewa untuk membahas persoalan Tanah Jawa yang tidak pernah tenang oleh hantaman ombak itu. Diutuslah sejumlah dewa untuk tugas menenangkan pulau ini. Mereka membawa sejumlah bala tentara menuj...
Gunung Merapi berada di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan di beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah seperti Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten. Menurut cerita masyarakat setempat, dahulu daerah yang kini ditempati oleh Gunung Merapi masih berupa tanah datar. Oleh karena suatu keadaan yang sangat mendesak, para dewa di Kahyangan bersepakat untuk memindahkan Gunung Jamurdipa yang ada di Laut Selatan ke daerah tersebut. Namun setelah dipindahkan, Gunung Jamurdipa yang semula hanya berupa gunung biasa (tidak aktif) berubah menjadi gunung berapi. Apa yang menyebabkan Gunung Jamurdipa berubah menjadi gunung berapi setelah dipindahkan ke daerah tersebut? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Mula Gunung Merapi berikut ini! Alkisah, Pulau Jawa adalah satu dari lima pulau terbesar di Indonesia. Konon, pulau ini pada masa lampau letaknya tidak rata atau miring. Oleh karena itu, para dewa di Kahyangan bermaksud untuk membuat pulau tersebut tidak...