masyarakat adat
523 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Siwaratri
Ritual Ritual
Bali

Siwaratri biasa lumrah diyakini masyarakat sebagai malam peleburan dosa. Lantas, benarkah demikian? Siwaratri ini erat kaitannya dengan sebuah kisah seorang pemburu bernama Lubdhaka yang diuraikan sebuah Karya Sastra Jawa Kuna, Kekawin Siwaratri Kalpa karya Empu Tanakung dan di Bali lebih dikenal dengan Kekawin Lubdhaka. Dari kisah itu, masyarakat kemudian mempersepsikan bahwa cerita Lubdhaka sebagai usaha umat Hindu dalam melakukan Dharma peleburan dosa atau malam penebusan dosa. Namun setalah dikaji dengan hati-hati dan lebih mendalam ternyata nilai yang terkandung di dalamnya tidaklah sesempit, sedangkal dan semudah itu orang-orang dapat menebus dosa-dosanya, serta tampaknya sangat bertentangan dengan Srddha hukum karma atau Karma Phala. Perlu diingat bahwa si pemburu Lubdhaka sebagai orang yang hidupnya papa. Kata Papa disini tidak sama maknanya di sini dengan kata dosa kendatipun kata-kata itu dapat diterjemahkan dengan dosa.   Dalam hal ini kepapaa...

avatar
Aze
Gambar Entri
Asal Usul dan Arti Nama Orang Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Jika Anda sedang berada di Bali, Anda tentu sering mendengar nama-nama khas Bali mulai Wayan, Made, Nyoman, Ketut, dan sebagainya. Semua nama itu ternyata ada artinya. Kita mulai dulu dengan sebutan I dan Ni pada nama-nama orang Bali. Huruf I di depan nama Wayan misalnya, adalah kata sandang yang bermakna laki-laki. Sementara kata sandang penanda kelamin perempuan adalah Ni. I dan Ni juga bermakna seorang lelaki dan wanita dari keluarga masyarakat kebanyakan, tidak berkasta atau biasa disebut orang jaba. Jika ia terlahir di keluarga penempa besi,  maka orang Bali ini bernama Pande. Bila di depan Wayan gelarnya Ida Bagus, ia tentu terlahir di keluarga Brahmana. Ida Bagus berarti yang Tampan atau Terhormat.  Jika saja ia digelari Anak Agung, maka ia lahir di keluarga bangsawan. Nama Wayan berasal dari kata “wayahan" yang artinya yang paling matang.  Titel anak kedua adalah Made yang berakar dari kata "Madia" yang artinya tengah. Anak ketiga dipanggil Nyoma...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tradisi Melancaran Tapakan Nawa Sanga Ida Bhatara Luhur Pucak Kembar
Ritual Ritual
Bali

Pura Luhur Pucak Kembar merupakan salah satu pura kahyangan jagat di Pulau Bali. Pura ini sangat mudah dijangkau oleh umat mengingat lokasinya sangat strategis jalur utama Denpasar-Singaraja, tepatnya di Desa Pakraman Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Pura ini memiliki keunikan tersendiri dimana terdapat pralingga berupa tapakan Nawa Sanga serta baris Nawa Sanga dengan Ratu Lingsir. Menariknya tapakan Nawa Sanga itu menjelang pujawali ageng berlangsung anggara kasih prangbakat, setiap tiga tahun sekali dilaksanakan tradisi melancaran ke-110 pura di Bali dalam waktu empat puluh dua hari. Melancaran tersebut dilakukan secara estafet dari satu pura ke pura yang lain di empat kabupaten seperti Kab. Tabanan, Kab. Badung, Kab. Gianyar, dan Kab. Bangli. Tradisi melancaran tersebut dapat dijadikan sebagai sarana integrasi bagi umat Hindu di era globalisasi sekarang ini. Di samping itu, mengandung nilai spiritual-religius untuk mensejahterakan umat manusia...

avatar
Aze
Gambar Entri
Makna Penggunaan Udeng Dalam Tradisi Hindu-Bali
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bali

Dalam aktifitas masyarakat Hindu di Bali tentu penggunaan Udeng merupakan salah satu ciri khas yang digunakan oleh para laki-laki. Udeng adalah sehelai kain yang biasanya diikatkan di kepala laki – laki dengan bentuk dan corak berwarna – warni (putih,hitam,batik dll). PHDI Bali (Parisadha Hindu Darma Indonesia) menetapkan udeng untuk ke pura haruslah berwarna putih agar menciptakan kesan kejernihan pikiran dan kedamaian pikiran. untuk berkabung berwarna hitam, dan untuk kegiatan sosial lainnya berwarna batik atau selain hitam/putih. Makna Penggunaan Udeng Udeng memiliki simbol sebagai “ngiket manah” (memusatkan pikiran) yang merupakan sumber penggerak panca indera.Tiap-tiap lekukan udeng memiliki makna, yaitu : Lekuk dikanan lebih tinggi daripada dikiri berarti hendaknya kita lebih banyak melakukan hal yang baik (dharma) dari pada berbuat buruk (adharma) Ikatan ditengah – tengah kening bermakna memusatkan pikiran k...

avatar
Aze
Gambar Entri
Pagelaran Wayang Niskala di Pura Luhur Pucak Kembar
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Bali

Pura Luhur Pucak Kembar merupakan salah satu pura kahyangan jagat di Pulau Bali. Pura ini sangat mudah dijangkau oleh umat mengingat lokasinya sangat strategis jalur utama Denpasar-Singaraja, tepatnya di Desa Pakraman Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura yang diempon oleh masyarakat Desa Pakraman Pacung dan krama Subak Gede Poyan/ Peneng ini memiliki keunikan tersendiri pada saat pujawali ageng berlangsung setiap satu setengah tahun sekali tepatnya anggara kasih prangbakat berlangsung pementasan wayang niskala. Pementasan wayang niskala dilaksanakan tanpa dalang tanpa wayang. Hanya saja dilengkapi dengan api blencong, upakara, kelir (layar), gender dengan penabuhnya. Pada saat pementasan wayang tersebut terlihat bayangan berupa wayang pada kelir yang telah disiapkan. Bayangan tersebut munculnya tidak terlalu lama dan tidak bersuara mengingat bersifat niskala yang tentu tidak sama seperti pementasan wayang oleh seorang dalang. Penampakan wayang niskal...

avatar
Aze
Gambar Entri
Makna Upacara Nangluk Merana pada Sasih Kanem
Ritual Ritual
Bali

Upacara Nangluk Merana  tergolong dalam jenis Bhuta Yadnya dan tujuan dilaksanakannya upacara Nangluk Merana  oleh  umat Hindu di Bali yaitu pada umumnya untuk memohon keselamatan Bali  agar dijauhkan dari hal-hal yang negatif, terutama sejumlah bencana yang terjadi selama ini di Nusantara. Upacara Nangluk Merana biasanya dilaksanakan pada sasih kanem oleh umat Hindu di Bali. Kenapa pada sasih kanem? Secara faktual, Sasih Kanem merupakan musim pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hujan yang turun pada Sasih Kanem lebih lebat dari pada hujan saat Sasih Kalima. Musim pancaroba tentu saja berdampak pada kondisi alam dan merebaknya aneka penyakit atau pun hama. Sehingga dengan adanya Upacara Nagluk Merana inilah diharapkan dapat memberikan keselamatan lahir dan batin. Semua itu ada dalam sastra Lontar Purwaka Bumi. Di samping itu tujuan ritual tersebut juga untuk memohon berkah kesuburan. Terlebih lagi, dal...

avatar
Aze
Gambar Entri
Makna dan Penempatan Bija Dalam Persembahyangan
Ritual Ritual
Bali

Dalam persembahyang selain nunas Tirtha kita juga nunas bija (mebija atau mewija).  Bija atau wija di dalam bahasa Sansekerta  disebut gandaksata  yang berasal dari kata ganda dan aksata yang artinya biji padi-padian yang utuh serta berbau wangi. Wija atau bija biasanya dibuat dari biji beras yang dicuci dengan air bersih atau air cendana. Kadangkala juga dicampur kunyit ( Curcuma Domestica VAL ) sehingga berwarna kuning, maka disebutlah bija kuning. Makna Bija Wija atau bija adalah lambang Kumara , yaitu putra atau wija Bhatara Siwa . Pada hakekatnya yang dimaksud dengan Kumara adalah benih ke-Siwa-an/Kedewataan   yang bersemayam dalam diri setiap orang. Mawija mengandung makna menumbuh- kembangkan benih ke-Siwa-an itu dalam diri orang.  Sehingga disarankan agar dapat menggunakan beras galih yaitu beras yang utuh, tidak patah (aksata). Alasan ilmiahnya, beras yang pecah atau terpotong tidak akan bisa tumbuh. Tata C...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ngayah, Tradisi Yang Harus Tetap Ada Di Bali
Ritual Ritual
Bali

Bali tidak hanya memiliki aneka tempat yang indah tapi juga memiliki tradisi yang unik yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu tradisi yang masih berlanjut hingga dewasa ini adalah tradisi ngayah. Ngayah adalah kewajiban sosial masyarakat Bali sebagai penerapan ajaran karma marga yang dilaksanakan secara gotong royong dengan hati yang tulus ikhlas baik di banjar maupun di tempat suci. Kata ngayah secara harafiah dapat diartikan melakukan  pekerjaan tanpa mendapat upah (kamus Bali-Indonesia,1990). Istilah ini dari segi etimologis diadopsi dari konteks politik dan kultur feudal dari zaman raja-raja Bali, yakni dari akar kata “Ayah”   yang terpancar dari budaya PURUSAISME  atau Patrilineal/Patrirhat, terutama berkaitan dengan sistem pewarisannya. Maka kemudian menjadi “ayahan” yang secara sangat spesifik ialah mengacu pada :Tanah ayahan desa (sebagai bagian integral tanah adat) dan konskuensinya. Kewajiban-kewa...

avatar
Aze
Gambar Entri
Makna dan Filosofi Tumpek Landep
Ritual Ritual
Bali

Bali merupakan sebuah pulau yang memiliki seribu pura, tradisi dan budaya yang saling mengisi dan melengkapi dengan ajaran agama Hindu. Bagi warga Bali yang mayoritas Hindu memiliki sebuah tradisi yang dinamakan Tumpek Landep. Tumpek landep merupakan hari raya pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu. Hari raya Tumpek Landep sendiri merupakan rentetan setelah hari raya saraswati, dimana pada hari ini umat hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati. Makna Tumpek Landep Hari raya tumpek landep jatuh setiap Saniscara/hari sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini dirayakan setiap 210 hari sekali. Kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang artinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, jadi Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, di...

avatar
Aze