561 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
4_Keris Meantu’u Tiworo Liya
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Tenggara

Keris Meantu’u Tiworo Liya merupakan senjata digunakan untuk berperang jarak dekat, yang dimiliki salah satu pembesar dimasa pemerintahan Raja Liya atau Lakina Liya berkuasa yang bertugas mengamankan dan mengatur semua hasil tanaman rakyat atau tanaman sara yang berada diwilayah pesisir pantai.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-tenggara/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Tombak Meantu’u Tiworo Liya
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Tenggara

Tombak Meantu'u Tiworo Liya  merupakan senjata digunakan untuk berperang jarak jauh, yang dimiliki salah satu pembesar di masa pemerintahan Raja Liya atau Lakina Liya berkuasa yang bertugas mengamankan dan mengatur semua hasil tanaman rakyat atau tanaman sara yang berada di wilayah pesisir pantai.   Sumber:  https://gpswisataindonesia.info/2017/04/senjata-tradisional-sulawesi-tenggara/  

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Parang/Pade Ta’awu
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Tenggara

Pade Ta'awu sendiri merupakan pusaka masyarakat suku tolaki di Mekongga maupun di Konawe. Pade Ta'awu atau Parang Ta'awu pada zaman dahulu dipergunakan oleh raja-raja atau Tamalaki (Panglima Perang) pada waktu peperangan. Pade Ta'awu sendiri Terbagi atas dua jenis Ta'awu banggania bentuknya lebih lebar, di simpan oleh tadu atau ketua kelompok, biasa di pakai untuk berburu kepala manusia pada tradisi Mongae yang diaman rambut para korban akan di simpan di gagang Ta'awu banggania Ta'awu tawa towu bentuknya tidak terlalu lebar, di pakai untuk perang dan di pakai oleh prajurit karena lebih mudah diayunkan. Ta'awu bisa di kenal dari pakemnya dan di buat oleh mbusupo turunan to sanggona.  

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Kisah Kera dan Bangau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Di sebuah hutan yang berada di pinggiran pantai tinggallah seekor kera yang menginjak remaja. Kera itu bertubuh tinggi, bulu-bulunya hitam, bermata tajam, gigi-giginya pun sangat tajam. Setiap hari kera bermain-main dengan sahabatnya, bangau. Bangau adalah seekor anak bangau yang masih kecil, bulunya putih, berkaki dan berpauh langsing. Pada suatu siang mereka bermain-main di bawah pohon bakau di tepi pantai. Kera merasa lapar karena sejak pagi perutnya belum terisi makanan. Ketika si kera melihat laut yang terbentang di hadapannya, timbul dalam pikirannya untuk mengajak bangau mencari ikan untuk makan siang. “Bangau, ayolah kita turun ke laut. Di sana banyak ikan. Bukankah kita belum makan siang?” Ajak kera. “Tidak mau! Aku takut, aku masih kecil, kera!” Jawab bangau memperlihatkan ketakutannya. “Mengapa takut? Bukankah ada aku? Kalau kamu tidak mau aku akan menggigitmu!” Ancam kera sambil membuka mulutnya, berpura-pura akan mengigit Bang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Bangun Hijau dan Bangun Merah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tenggara

Bangun Hijau tinggal bersama ayahnya. Ibunya telah meninggal ketika gadis itu masih kecil. Bangun Hijau mempunyai teman sebaya yang tinggal tak jauh dari rumahnya, bernama Bangun Merah. Bangun Merah tinggal bersama dengan ibunya. Ayahnya telah meninggal sejak gadis itu masih kecil. Setiap hari Bangun Hijau dan Bangun Merah bermain-main bersama, pergi ke sawah atau sungai bersama-sama. Kadang berjalan-jalan ke hutan atau bermain seharian di atas bukit. Mereka terlihat sangat akrab. Suatu hari, Bangun Merah sedang duduk di atas batu di bawah pohon rindang. Tak jauh dari situ Bangun Hijau berjongkok memetik bunga-bunga kecil berwarna kekuningan. “Untuk apa bunga-bunga itu? Warnanya jelek, baunya tidak sedap!” kata Bangun Merah dengan ketus. “Bangun Merah, bunga-bunga ini sangat indah. Aku akan menaruhnya di rumah. Aku dan ayah sangat menyukainya. Bunga-bunga kecil ini mengingatkan kami pada ibu. Ibu suka menaruh bunga-bunga ini di atas meja tempat tidurku dan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Laika
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Secara Universal rumah tinggal di kalangan suku bangsa Tolaki disebut Laika (Konawe) dan Raha (Mekongga) yang berarti “rumah” dan ada juga istilah yang menunjukan rumah seperti poiaha. Bangunan ini berukuran luas, besar, dan berbentuk segi empat terbuat dari kayu dengan diberi atap dan berdiri diatas tiang- tiang besar yang tingginya sekitar 20 kaki dari atas tanah. Bangunan ini terletak disebuah tempat yang terbuka di dalam hutan dengan dikelilingi oleh rumput alang-alang. Pada saat itu bangunan tingginya sekitar 60-70 kaki. Dipergunakan Sebagai tempat bagi raja untuk menyelenggarakan acara-acara yang bersifat seremonial atau upacara adat. Suku Tolaki dan suku Wolio merupakan dua suku yang sangat menonjol di pulau Sulawesi Tenggara yang menerapkan sistem nilai budaya ketika membangun suatu rumah untuk ditinggali ataupun rumah untuk berkumpul, yang disebut dengan pembagian secara kosmologi alam dan pembagian yang mengacu pada analogi tubuh. Tampak dari atas...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Laika Mbu’u
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Laika mbu’u (di konawe), laika raha (di mekongga/kolaka), artinya rumah pokok/rumah induk. Disebut demikian karena bentuknya lebih besar daripada rumah biasa. Rumah semacam ini didirikan dipinggir kebun atau ladang menjelanga akan dimulainya panen dan biasanya ditempati oleh beberapa keluarga.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/rumah-adat-sulawesi-tenggara/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Laika Landa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Laikan landa, yakni jenis rumah tinggal yang didirikan di tengah-tengah atau di pinggir kebun dan didiami oleh satu keluarga. Rumah ini ditempati selama proses pengolaan kebun sampai selesai. Setelah selesai panen dan padi sudah selesai disimpan di lumbung padi (o’ala), rumah ini biasanya ditinggalkan, jadi laika ini bukan tempat tinggal permanen.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/rumah-adat-sulawesi-tenggara/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Laika Patande
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tenggara

Laika patande adalah jenis rumah yang didirikan titengah-tengah kebun sebagai tempat istirahat. Bentuk konstruksi bangunannya lebih kecil daripada laika landa di atas.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/rumah-adat-sulawesi-tenggara/

avatar
Sobat Budaya