FC 26 monedas Visité Buyfc26coins.com. ¡Increíblemente rápido! Recomiendo este sitio a todos..bWxG
635 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kenduri Maulod
Ritual Ritual
Aceh

Kenduri Maulod  adalah makan bersama yang diadakan di  meunasah  (mesjid kecil di desa), di balai pengajian kampung, bahkan juga di kantor-kantor dinas, sehingga ketika musim maulid tiba, suasana perkantoran juga ikut religius. Peringatan maulid juga diadakan warga secara pribadi, salah satunya dengan mengadakan  kenduri  atau hajatan di rumah masing-masing dengan menyajikan menu spesial seperti daging sapi, ayam, telur, dan sejenisnya. Undangan yang wajib pada acara  Kenduri Maulod  adalah anak yatim, sebagai bentuk rasa sosial dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW untuk menyantuni anak yatim. Tetangga dan handai taulan juga ikut diundang untuk menunaikan sunnah Nabi Muhammad tentang menyambung silaturrahim sesama muslim dan sunnah berbagi bila memasak makanan yang enak dan tercium baunya. Sumber :  https://vennashintya.wordpress.com/2016/03/18/peninggalan-dan-acara-tradisi-islam-di-aceh/

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Tradisi Beureuat
Ritual Ritual
Aceh

Salah satu kenduri di Masyarakat Lamno, Aceh Jaya adalah  Kaurie Beureuat .  Kenduri  ini dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan dan berlangsung pada malam hari di pertengahan bulan Sya’ban. Malam berlangsungnya  kenduri  ini dikenal dengan istilah Malam  Beureuat.Kenduri  ini dilaksanakan oleh seluruh anggota masyarakat sebuah desa dan bertempat di meunasah yang dipimpin oleh teungku. Pada  kenduri  ini seluruh masyarakat datang ke meunasah dengan membawa sebuah  idang (paket makanan yang terdiri dari nasi beserta lauk pauk dan ditempatkan dalam sebuah talam yang besar). Makanan tersebut disantap bersama anggota masyarakat lainnya yang hadir pada saat pelaksanaan kaurie beurat. Sumber :  https://vennashintya.wordpress.com/2016/03/18/peninggalan-dan-acara-tradisi-islam-di-aceh/

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Bakatuang
Ritual Ritual
Aceh

Salah satu wilayah di Kabupaten Aceh Selatan, bernama Kluet, memiliki sebuah sistem sosial yang unik. Wilayahnya terdiri dari empat kecamatan, meliputi Kluet Selatan, Kluet Utara, Kluet Timur, dan Kluet Tengah. Keempat wilayah tersebut didiami oleh tiga suku besar, yaitu suku Aneuk Jamee di Kluet Selatan, suku Aceh di Kluet Utara, dan Suku Kluet di Kluet Timur dan Kluet Tengah. Walaupun mereka memiliki adat istiadat yang berbeda, tetapi dapat berinteraksi dengan baik di satu wilayah yang sama.   Bakatuang adalah sebuah kegiatan adat yang bertujuan untuk mencari telur penyu. Katuang, oleh masyarakat Aceh disebut pinyie , atau dalam bahasa Indonesia berarti penyu. Bakatuang merupakan sebuah kebudayaan kuno yang dimiliki oleh masyarakat Aneuk Jamee di Kluet Selatan secara turun temurun.   Tidak ada data sejarah yang jelas mengenai kapan dan oleh siapa kebudayaan tersebut ditemukan. Tapi yang jelas, tradisi tersebut masih dipelihara dengan b...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Kenduri Blang Aceh
Ritual Ritual
Aceh

Salah satu tradisi menarik diberbagai literatur kawasan Aceh adalah adanya kenduri blang Aceh atau yang sering disebut Khanduri Tron U Blang . Ini merupakan salah satu bentuk kegiatan tradisional di Aceh yang melakukan makan-makan bersama di lingkunga persawahan dimana tempat para petani bercocok tanam. Zaman dulu, tradisi ini merupakan sebuah kewajiban bagi etnis petani Aceh. Bentuk implementasi terhadap rasa syukur dan pengharapan para petani kepada sang khaliq agar hasil panen nantinya berhasil dan memperoleh berkah. Walaupun pada dasarnya tradisi ini merupakan konversi dari budaya hindu yang sudah lebih dulu eksist di Indonesia termasuk di Aceh, namun dengan mengislamisasinya, maka tradisi ini merupakan kegiatan masyarakat yang dipandang boleh oleh para ulama fiqh dan ahli tasawuf di Aceh. Jika dahulu kenduri blang dilakukan untuk meminta rahmat dari alam, maka proses islamisasi mengubah cara pandang masyarakat sehingga syukuran ditujukan kepada sang pencipta alam,...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Masjid Tuo Pulo Kambing
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Aceh

Sepintas, masjid ini tak seperti bangunan berusia 666 tahun. Pondasinya begitu kokoh, dinding kayu, dan besinya pun masih sama seperti pertama kali masjid ini dibangun pada tanggal 8 Agustus tahun 1351 Masehi. masjid yang terletak di Kampung Pulo Kambing, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan ini  dikenal dengan nama Masjid Tuo Pulo Kambing. Sampai kini, warga setempat masih memanfaatkan masjid ini untuk salat dan mengaji. Pemrakarsa pembangunan masjid ini adalah seorang ulama bernama Syeh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Muhammad Al Fajri Kautsar, murid seorang ulama sufi asal Persia. Keunikan masjid ini terlihat dari 4 tiang dengan ukiran kaligrafi yang mengisahkan riwayat kebesaran kerajaan-kerajaan Islam di Aceh. 1 dari 4 tiang, ada 1 tiang yang kerap mengeluarkan air sehingga warga membuatkan sejenis tempat penampungan. Sebagian besar warga meyakini bahwa air itu mengandung keberkahan. Menurut cerita pembangunan mesjid. Setelah tiang pertama dipancangk...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Legenda Tewasnya Gadjah Mada di Kerajaan Aceh Tamiang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Tamiang pada awalnya merupakan satu kerajaan yang pernah mencapai puncak kejayaan dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama tahun 1330 - 1366 M. Pada masa kerajaan tersebut wilayah Tamiang dibatasi oleh daerah-daerah : ·         Sungai Raya / Selat Malaka di bagian Utara ·         Besitang di bagian Selatan ·         Selat Malaka di bagianTimur ·         Gunung Segama ( gunung Bendahara / Wilhelmina Gebergte ) di bagian Barat. “Tamiang” adalah sebuah nama yang berdasarkan legenda dan data sejarah berasal dari “Te - Miyang” yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam r...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Dalong, Perlengkapan Upacara Adat Aceh
Ornamen Ornamen
Aceh

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh mengenal berbagai macam upacara adat, seperti upacara khitanan, perkawinan, kematian dan lain-lain. Dalam pelaksanaan upacara tersebut selalu digunakan bermacam-macam alat upacara, seperti ceurana untuk tempat sirih yang dihias, mundam untuk tempat air cuci tangan, ludahan tempat ludah, puan tempat sirih siap saji dan lain-lain.   Sumber: acehplanet.com

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Hantu Geunteut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Geunteut  adalah sebuah sebutan dari masyarakat di Provinsi  Aceh  guna menamai suatu makhluk gaib yang pada masa lalu secara umum diyakini ada di tengah kehidupan masyarakat tradisional Aceh. Geunteut adalah semacam makhluk gaib berupa hantu dengan wujud hitam dan berukuran sangat tinggi. Geunteut biasa ditemui ditengah jalan, menghadang perjalanan orang diwaktu malam hari. Geunteut bergerak dengan melangkahkan kakinya yang panjang dan menghilang dibalik rumpun bambu maupun semak belukar. [1] Geuntuet adalah makhluk halus yang berukuran sangat panjang, rambutnya keriting, dan terkadang membawa periuk yang disebut “kanet geunteut” (periuk geunteut).   Sumber:  https://id.wikipedia.org/wiki/Geunteut

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kisah Hantu Halimah Jurang Seunapet
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Bicara misteri jurang Seunapet yang berlokasi di Lembah Seulawah, Aceh Besar, tidak bisa dipisahkan dengan kisah hantu Halimah yang konon katanya kerap menggganggu para pelintas jalan.  Menurut sumber yang layak dipercaya dan dibarengi dengan penerawangan gaib tim investigasi hantu Aceh, bahwa kehadiran sosok perempuan cantik nan misterius di jurang itu berawal dari sebuah kisah pilu puluhan tahun lalu.  Kisah ini diawali dengan sebuah peristiwa pembunuhan terhadap seorang gadis muda oleh beberapa pemuda yang sedang dimabuk syahwat. Kisah itu terjadi pada tahun 1980-an. Berikut kisahnya.  Cerita ini mengalir begitu saja dari sosok Halimah yang berhasil ditemui oleh tim investigasi hantu Aceh. Dialog batin itu berlangsung selama satu jam. Untuk menghindari kesan horor, penulis hanya menguraikan pokok bahasan saja.  Perempuan yang mengaku saat dibunuh masih berusia 18 tahun, bercerita bahwa pada suatu hari dia sedang dalam perjalanan pulang k...

avatar
Deni Andrian