Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Aceh Aceh
Kisah Hantu Halimah Jurang Seunapet
- 17 Juli 2018

Bicara misteri jurang Seunapet yang berlokasi di Lembah Seulawah, Aceh Besar, tidak bisa dipisahkan dengan kisah hantu Halimah yang konon katanya kerap menggganggu para pelintas jalan. Menurut sumber yang layak dipercaya dan dibarengi dengan penerawangan gaib tim investigasi hantu Aceh, bahwa kehadiran sosok perempuan cantik nan misterius di jurang itu berawal dari sebuah kisah pilu puluhan tahun lalu. 

Kisah ini diawali dengan sebuah peristiwa pembunuhan terhadap seorang gadis muda oleh beberapa pemuda yang sedang dimabuk syahwat. Kisah itu terjadi pada tahun 1980-an. Berikut kisahnya. 

Cerita ini mengalir begitu saja dari sosok Halimah yang berhasil ditemui oleh tim investigasi hantu Aceh. Dialog batin itu berlangsung selama satu jam. Untuk menghindari kesan horor, penulis hanya menguraikan pokok bahasan saja. 

Perempuan yang mengaku saat dibunuh masih berusia 18 tahun, bercerita bahwa pada suatu hari dia sedang dalam perjalanan pulang kerumah. Kondisi jalan negara Medan-Banda Aceh sepi. Tiba-tiba sebuah mobil kijang petak melintas. Mobil itu kemudian berhenti di depan Halimah. 

Tanpa ba bi dan bu, beberapa lelaki yang diperkirakan berusia tidak terpaut jauh dengan dirinya, turun dari mobil. Mereka langsung menyeret Halimah kedalam mobil. Perempuan malang itu sempat berteriak minta tolong. Namun siapa pula yang akan menolong ditempat sepi itu. Sebuah tinju kemudian membuat perempuan itu hilang kesadaran. 

Dia tidak tahu dimana pastinya. Yang dia sadari bahwa selangkangannya terasa nyeri. Sakitnya luar biasa. Ketika dia membuka mata, seorang lelaki –ditonton oleh lelaki lainnya-sedang menindih tubuhnya yang sudah babak belur. 

Halimah sempat meronta. Tapi apalah daya. Lelaki buas yang berjumlah enam orang itu sedang kesurupan setan. Karena menanggung rasa sakit yang luar biasa, akhirnya dia kembali pingsan. 

Setelah semua manusia itu menunaikan nafsu bejatnya, segara saja mereka mengatur strategi untuk menutupi perbuatan terkutuk itu. Pilihannya adalah dengan cara membunuh Halimah. Sempat terjadi adu mulut. Dua orang pelaku tidak setuju halimah dibunuh. Tapi suara mayoritas mendukung. Dan kemudian wanita malang itu di eksekusi dengan cara dicekik. Bahkan salah seorang pelaku kembali memperkosa mayat Halimah. 

Sampai dengan sekarang (2014) tidak ada keluarga yang berhasil menemukan jenazah perempuan malang itu. Bahkan dia tidak dikubur secara wajar. Tubuhnya hanya ditutupi dedaunan dan ditindih batu. Dan lokasinya seputar alur sungai yang berada di lembah itu. 

Seiring dengan waktu, Halimah –dalam wujud hantu- mencoba mencari cara agar bisa melampiaskan dendam. Dia kemudian menjadi penghuni tetap lokasi Seunapet bersama dengan ribuan dedemit lainnya. 

Terhadap para pelaku pemerkosaan itu, dia sudah melampiaskan dendamnya. Bahkan semua mereka tewas di Seunapet karena kecelakaan. Jiwa-jiwa jahat itu kemudian menjadi budak Halimah. 

Terkait dengan seringnya sosok Halimah terlihat di kawasan itu, dia mengaku bahwa itu dilakukannya agar manusia yang masih hidup tahu, bahwa dia pernah ada. 

Akan tetapi dia menolak bila dikaitkan dengan biang kecelakaan mobil di kawasan itu. Sebab menurutnya, lokasi jalan dari arah Medan memang rentan kecelakaan. Be;lokan tajam dan curam sering melahirkan human error. Khususnya para sopir yang baru pertama kali melintas. Satu detik saja kesalahan mengemudi dilakukan di lokasi itu, maka tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan penyelamatan. Dia mengaku mendapatkan informasi itu dari jiwa-jiwa sopir yang melayang dilokasi kejadian.

Sumber: http://burongtujoh.blogspot.com/2014/11/kisah-hantu-halimah-jurang-seunapet.html#ixzz5LV3AaVgJ 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline