1
6.773 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Galundeng Banyumas
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

  Bahan-Bahan Kue Galundeng Tradisional : 75 gram gula pasir garam secukupnya 6 gram backing powder 500 gram tepung terigu minyak padat (untuk menggoreng) air es Cara Membuat Kue Galundeng Tradisional : Ambil tepung terigu, backing powder, garam, serta gula pasir, kemudian dicampur menjadi satu dan diaduk hingga rata. Tambahkan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni adonan hingga kalis sekitar 10 menit. Selanjutnya diamkan adonan kue galundeng sekitar 30 menit, serta ditutup menggunakan kain bersih. Setelah itu, uleni kembali adonan sekitar 5 menit. Tutup kembali dan diamkan semalam. Ambil sedikit adonan dan dibentuk menjadi kotak, kemudian olesi dengan air dan gulingkan diatas campuran. Ulangi hingga adonan habis. Panaskan minyak padat, kemudian goreng kue galundeng hingga matang. Angkat dan tiriskan. Hidangkan untuk keluarga anda tersayang.  

avatar
Agathyam
Gambar Entri
Camilan Pothil
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Camilan yang ini bukan hanya rasanya yang renyah tetapi juga gurih. Bentuknya unik dengan warna kecokelatan dan bagian tengah bolong seperti cincin. Dinikmati sebagai camilan maupun pelengkap makan bakso dan soto, jajanan ini berasal dari Magelang. Untuk membuatnya singkong ditumbuk halus hingga menjadi tepung. Setelah ditambahkan beraneka bumbu dan perasa kemudian barulah dibentuk-bentuk seperti cincin kemudian digoreng hingga berwarna kecoklatan.

avatar
Agathyam
Gambar Entri
Sapitan Pekalongan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Daging sapitan, daging sapi yang ditumbuk dicampur dengan ramuan rempah-rempah kemudian dibentuk dalam capitan bambu.  Intinya daging sapi dipotong dan digepengkan lalu di jepit dengan bambu panjang dan di lumuri bumbu yang manis gurih, kemudian dibakar.   Bahan yang digunakan adalah daging has dalam, dipotong menurut serat. Lalu santan kelapa, daun salam, lengkuas dimemarkan, dua  batang serai dimemarkan, bawang merah, bawang putih,  kemiri, ketumbar, kunyit, jintan  dan garam secukupnya. Cara membuatnya dengan merebus daging dalam 400 mililiter air dan setengah bagian santan sampai lunak. Angkat daging lalu memarkan. Tumis bumbu halus, daun salam, dan lengkuas sampai matang, tambahkan sisa santan dan daging. Aduk di atas api kecil sampai kuah mengering.  Jepit di bambu. Bagian ujungnya disumbat batang pepaya. Lalu bakar di bara api sampai harum sambil sesekali dioleskan sisa bumbu -  http://ww.108jakarta.com/lifestyle/20...

avatar
Risqonkhasani
Gambar Entri
Barongan Gembong Amijoyo
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Barong Blora yang menyerupai Barong Ponorogo tahun 1920 Menurut beberapa sumber, tokoh Singo Barong (singa raksasa) yang merupakan tokoh utama dalam kesenian barongan, merupakan visualisasi dari semangat para pejuang itu. Boleh jadi para pejuang terinspirasi oleh keberanian dan ideologi Gembong Amijoyo yang merupakan figur asli dari jelmaan Singo Barong. Lirik selanjutnya dari pantun kilat tersebut, barongan moto beling  merupakan gambaran sepasang mata Singo Barong yang dibuat dari kelereng berukuran besar dan berbahan dasar kaca. Parikan ini ingin menyatakan bahwa semangat perjuangan anak bangsa tak mengenal kompromi dalam melawan penjajah  Belanda . Hal ini semakin jelas apabila kita mendengar lirik selanjutnya  ndhas pethak ditempiling . Menggambarkan semangat para seniman yang waktu itu ingin sekali menempeleng kepala para pejabat Belanda yang kebanyakan berkepala botak. Barongan Blora sendiri dibawa dan dikembangkan oleh Samin Suro Sentiko setelah...

avatar
Muhammad Ariefin
Gambar Entri
Candi Cetho
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

        Candi Cetho ditemukan oleh Van der Vlis pada tahun 1843, candi bernafaskan agama Hindu ini terletak di Dusun Cetho, Gumeng, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Candi Cetho didirikan pada tahun 1373 Saka (1451 Masehi) berdasarkan  candrasengkala  yang diwujudkan dalam relief binatang. Gaya relief dan penggambaran phallus pada Candi Cetho menyerupai Candi Sukuh. Hasil rekonstruksi Candi Cetho berjumlah 13 undakan teras. Undakan teras berada dari barat (terbawah) ke timur (teratas) sepanjang kurang lebih 200 meter. Terdapat gapura di setiap undakan teras. Simbol phallus ada pada undakan teras ke 11, 12, dan 13. Pada undakan teras pertama terdapat gapura dalam bentuk candi bentar dan dua arca penjaga. Undakan teras kedua merupakan halaman candi. Pada undakan selanjutnya terdapat bangunan mirip pendopo. Pada teras undakan keempat terdapat jajaran batu yang berisi relief cerita, antara lain cerita Sudamala. &nbs...

avatar
Oase
Gambar Entri
Prasasti Tukmas
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Prasasti Tukmas terletak di Kelurahan Lebak, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Batu alam di lereng Gunung Merbabu yang dipahat dengan satu baris aksara Pallava berbahasa Sanskerta sementara ini merupakan prasasti berusia paling awal yang ditemukan di Jawa Tengah, berdasarkan paleografisnya berasal dari kisaran abad VI-VII M. Batu alam berukuran cukup besar yang memuat aksara dan bahasa dari India tersebut berada di dekat sebuah mata air yang jernih. Boleh jadi mata air tersebut merupakan sumber air suci – layaknya air suci dari Sungai Gangga di India- yang dipercaya oleh masyarakat dan pemuka agama Siva yang mungkin tinggal di sekitarnya dan mengelola sumber air pada saat itu. Kesucian mata air tersebut dikuatkan dengan keberadaan prasasti di dekatnya yang memuji mata air yang keluar dari gunung dan menjadi sebuah sungai.   Transkrip Prasasti Tukmas atau disebut pula dengan nama prasasti Dakawu berbentuk sajak, sebagai berikut: (itant) u&A...

avatar
Oase
Gambar Entri
Relief Kura-Kura dan Angsa dalam Candi Mendut
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Pada relief ini terdapat lukisan cerita hewan atau fabel yang dikenal dari Pancatantra atau jataka. Cerita lengkapnya disajikan di bawah ini. Namun cerita yang disajikan di bawah ini agak berbeda versinya dengan lukisan di relief ini: “Ada kura-kura bertempat tinggal di danau Kumudawati. Danau itu sangat permai, banyak tunjungnya beraneka warna, ada putih, merah dan (tunjung) biru. Ada sepasang suami-istri angsa jantan dan betina, berkeliaran mencari makan di danau Kumudawati yang asal airnya dari telaga Manasasara.Adapun nama angsa itu, si Cakrangga (nama) angsa jantan, si Cakranggi (nama) angsa betina. Mereka itu bersama-sama tinggal di telaga Kumudawati. Angsa tersebut berteman dengan Kura-Kura. Terpengaruh pergantian musim, danau tersebut kadang menyusut, kadang melimpah airnya. Kala air melimpah mereka bersuka ria. Kala air menyusut mereka menderita, bahkan cemas bila mengering kolamnya. Kedua angsa berkata bahwa mereka sudah bosan mengalami suka dan du...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kejawen
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Kejawen merupakan Agama dan pandangan hidup orang Jawa. Istilah Kejawen merujuk pada seperangkat tataaturan hidup yang diyakini oleh masyarakat Jawa, baik sebagai agama maupun sebatas nilai-nilai pandangan hidup dalam bingkai tradisi. Sebagai agama, Kejawen dianggap sebagai agama lokal yang dianut leluhur Tanah Jawa, jauh sebelum kedatangan agama-agama baru, seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Sebagai pandangan hidup dalam bingkai tradisi, praktik-praktik Kejawen banyak ditempuh orang-orang Jawa dalam agama-agama baru yang mereka anut. Tidak seperti konsep Islam, Kristen, dan agama pada umumnya yang cenderung baku, Kejawen mewakili bermacam pandangan dan praktik-praktik spiritual, yang biasanya memiliki kesamaan, terutama dalam bahasa pengantar, yakni bahasa Jawa, dan penggunaan simbol-simbol yang berkaitan dengan tradisi masyarakat Jawa, seperti keris, wayang, gamelan, pembacaan mantera, dan lain-lain. Kesamaan lain dalam konsep Kejawen adalah keyakinan terhadap ke-esa-an...

avatar
Oase
Gambar Entri
Candi Mendut
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Tengah

Candi yang merupakan salah satu peninggalan agama Buddha ini didirikan oleh Raja Indra dari Wangsa Syailendra sekitar tahun 824 Masehi. Candi ini terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Candi terbesar kedua setelah Borobudur ini berjarak 38 km ke arah barat laut kota Yogyakarta dan 3 km dari Candi Borobudur. Candi Mendut biasanya disajikan sebagai satu paket dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon, baik untuk wisatawan mancanegara maupun domestik. Saat peringatan Hari Waisak, candi ini menjadi tempat berlangsungnya prosesi upacara yang pertama, yang kemudian dilanjutkan dengan upacara di Candi Pawon hingga berakhir di Candi Borobudur. Keunikan Candi Mendut dibanding dengan candi-candi lainnya di pulau Jawa bahkan di Indonesia adalah pintu masuknya menghadap ke arah barat laut. Kebanyakan candi menghadap ke arah timur. Selain itu di bilik candi terdapat 3 arca besar yang terbuat dari bongkahan batu utuh. Ketiga arca ini adalah Arca Dhyani Buddha...

avatar
Oase