Salah satu budaya sumatera selatan yaitu upacara adat Sedekah Rame. Bagi penduduk asli Lahat, Sumatera Selatan, sawah bukan hanya lahan pertanian belaka. Namun, sawah merupakan lahan penghidupan yang harus mendapat penghormatan tinggi. Untuk itu, mereka mengadakan Upacara Sedekah Rame. Sesuai dengan namanya, upacara adat ini dilakukan oleh masyarakat setempat, khususnya yang memiliki lahan persawahan, secara bersama-sama. Dalam Bahasa Indonesia, "sedekah rame" berarti "sedekah bersama-sama". Sedekah Rame dilakukan di tengah areal persawahan. Titik lokasi dilaksanakannya upacara disebut Tanah Badehe Setue, yang berarti tanah kesuburan masa depan. Upacara ini dilakukan para petani sebelum mereka melakukan kegiatan persawahan. Selesai upacara, barulah mereka melaksanakan kegiatan, mulai dari proses pengolahan sawah seperti penyiangan dan pembenihan, hingga proses pemanenan. Upacara ini diselenggarakan sebagai ucapan syukur dan permohonan, kepada Tuhan tentunya, agar memperoleh perlindung...
Salah satu budaya yang ada di Indonesia adalah budaya Mamak-Kemenakan dari Minangkabau. “Mamak” merupakan sebutan seorang paman (saudara laki-laki dari ibu seorang anak), dan “Kemenakan” merupakan sebutan keponakannya. Mamak berkewajiban membimbing kemenakan dalam bidang adat, agama, dan perilaku sehari-hari. Kalau kemenakan melakukan kesalahan, mamak akan ikut malu. Budaya Mamak-Kemenakan mencakup dasar dari budaya-budaya yang ada di Indonesia, seperti sikap santun, kekeluargaan, gotong-royong, dan hidup dalam kejujuran dan kebenaran. Adapun pepatah: “ Kemenakan barajo mamak (Kemenakan tunduk pada mamak) Mamak barajo ke penghulu (Mamak tunduk pada penghulu) Penghulu barajo ke mupakat (Penghulu tunduk pada mufakat) Mupakat barajo ka nan bana (Mufakat tunduk pada kebenaran) Bana badiri sendirinyo” (Kebenaran itu berdiri sendiri) Di Minangkabau, seorang mamak berkewajiban untuk membi...
Ngarengkong atau Ngunjal Pare merupakan tradisi masyarakat adat yang ada di Kampung Guradog, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak-Banten. Ngarengkong adalah tardisi turun temurun atau warisan dari nenek moyang yang sudah lebih dulu melakukan ritual tersebut. Ngarengkong itu sendiri dapat diartikan sebagai mengangkut hasil panen. Ritual ngarengkong wairisan para leluhur ini biasanya dilaksanakan pada saat panen tangtu. Kegiatan ini digelar setiap tahun oleh masyarakat setempat bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat. Pada ritual Ngarengkong ini, hasil panen padi dari sawah adat milik warga Kampung Guradog akan dibawa dan kemudian disimpan di Leuit (lumbung padi adat) yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan tatanan adat, juga bisa digunakan oleh masyarakat yang sedang mengalami kesusahan terutama bagi masyarakat yang tidak mampu dengan cara meminjam padi tersebut dan membayarnya pada saat panen. Sawah adat tersebut hanya bisa digarap oleh petani dan tokoh...
Salah satu yang menjadi keunggulan masyarakat Jawa adalah semangat gotong royongnya yang tinggi, dan selalu dipupuk dalam setiap kesempatan dan kegiatan yang ada. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok nelayan di Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Warga yang tergabung dalam serikat nelayan Kebonagung menyelenggarakan tradisi eret atau eretan. Eret adalah mencari ikan dengan metode jaring panjang yang dipasang melingkari teluk. Kedua ujung jaring ada di daratan dan kemudian ditarik bersama untuk menggiring ikan kearah pesisir. Ikan yg berhasil digiring nantinya akan terperangkap ke dalam jaring panjang tersebut, atau biasa disebut menangkap ikan jaring keruk. Filosofi yang muncul dalam tradisi eret ini adalah "Eretan Ngupaya Mina", yang merupakan kalimat bahasa Jawa dengan makna saling bergandengan mencari ikan. Nilai yang mungkin sulit didapat dalam zaman yang serba pragmatis dan mementingkan kepentingan sendiri. Selain agenda inti eretan, budaya unik...
Terletak di Desa Sukoharjo Kecamatan Pacitan tradisi yang telah ada sejak zaman nenek moyang tersebut, selain sebagai bentuk rasa syukur juga sebagai gambaran saling berbagi kepada sesama warga. Acara dimulai dengan kirab keliling kampung untuk mengambil hasil olahan hasil panen masyarakat seperti, nasi tumpeng, urap, pisang dan berbagai jajanan tradisional. Semua makanan itu kemudian dibagikan kepada warga khususnya yang tidak memilik lahan kebun maupun sawah. Tradisi Entas-Entas ini sudah ada sejak zaman mbah-mbah dulu. Dalam perjalananya tradisi tersebut mengalami berbagai inovasi, termasuk penambahan unsur hiburan seperti Wayang Beber dan pertunjukan musik untuk menarik warga datang berkumpul. Di setiap suguhan hiburan-hiburan itu mengandung pesan dan wejangan kepada kita untuk gotong royong menjaga alam dan lingkungan, supaya tidak ada balak. #DaftarSB19 http://halopacitan.com/read/entas-entas-tradisi-bersyukur-dan-saling-berbagi-warga-dusun-nitikan
Halo teman-teman #SobatBudaya2019, mesih berada di daerah yang sama, Krui, Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Ada rangkaian tradisi lainya selama hari raya Idul Fitri. Selain Ngejalang yang dilakukan 1 dan 3 Syawal. Ada pula tradisi di 2 Syawal yang masih dalam rangkaian perayaan Idul Fitri, yaitu Ngawol. Ngawol adalah acara hiburan yang di selenggarakan bergotong royong oleh para muda mudi desa. Seperti acara panggung hiburan, bernyanyi dan penampilan sederhana lainnya yang di lakukan para muda-mudi, seperti halnya hiburan hajatan. Namun meski semua digelar atas usaha muda mudi, namun ini juga biasanya orangtua juga tetap turut partisipasi memeriahkannya dengan menyumbang satu dua lagu. Tradisi Ngawol ini berlangsung mulai dari pagi hari sampai tengah malam. Tradisi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan dan mengarahkan muda mudi di desa agar memiliki rasa kebersamaan. Acara ini bisa dikatakan juga sebagai acara puncak pada perayaan Hari Raya Idul Fitri, yang selalu ramai, meriah dan...
Suatu hari, Raja Tilahunga dari Kerajaan Bolango hendak berkelana. Sebelumnya, dia berpesan pada para menterinya. “Wahai para menteri, jagalah kerajaan ini selama aku pergi. Uruslah semua keperluan rakyat dengan baik. Aku percaya bahwa kalian mampu melakukannya.“Baginda tak usah khawatir, kami akan menjaga negeri ini dengan baik meski Baginda tak berada disini,” jawab salah satu di antara mereka. Mendengar jawaban itu, hati Raja Tilahunga lega. Raja Tilahunga ditemani oleh beberapa pengawalnya untuk melaksanakan perjalanannya. Tujuan mereka adalah dari Bolango ke arah hulu. Mereka menyusuri bukit yang terjal, sungai yang deras, dan berbagai rintangan lainnya. Namun, semua hambatan itu tak menyurutkan niat Raja Tilahunga. Tetapi, tak demikian dengan para pengawalnya. Mereka tampak pucat dan kelelahan. Sebagai raja yang bijaksana, beliau pun memerintahkan mereka semua untuk beristirahat. Para pengawal menyambut gembira. Mereka lalu duduk bergerombol di...
Tarompet Sisinggan atau Tarompet Subang merupakan alat tiup yang biasa digunakan dalam seni helaran sisingaan atau gotong singa di Kabupaten Subang. Alat tiup dari kayu ini memiliki tujuh lubang nada. Laras yang dihasilkan dari tarompet ini yaitu Pentatonis (pelog, salendro, madenda) dan juga diatonis. Sumber suara alat tiup ini berasal adalah empet yang terbuat dari daun kelapa delapan lembar yang ditengahnya ada semacam tabung dari bulu ayam atau bebek dan diikat oleh benang. Kini selain digunakan dalam seni helaran sisingaan, tarompet tersebut biasa digunakan juga dalam kesenian lain seperti gembyung, belentuk ngapung, ketuk tilu gaya subang dan lain-lain.
Arsitektur vernakular adalah sebuah desain dari suatu bangunan yang sifatnya lokal. Artinya, keseluruhan bangunan dibangun dan dilakukan secara amatir dan gotong royong oleh penduduk setempat. Arsitektur vernakular dapat dikatakan sebagai cerminan dari karakteristik penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Dengan kata lain, suatu kultur atau budaya penduduk disuatu wilayah dapat diketahui lewat bentuk bangunannya. Konsep vernakular sendiri terbentuk dari tiga aspek, yaitu teknis, budaya, dan lingkungan. Sebuah bangunan dapat dikatakan sebagai vernakular apabila memenuhi tiga aspek tersebut. Salah satu contoh arsitektur vernakular ialah rumah betang yang terletak di desa Tumbang Malahoi, kabupaten Gunung Mas, provinsi Kalimantan Tengah. Rumah betang ini adalah sebuah rumah yang berbentuk panggung dan memanjang. Panjang rumah betang bisa mencapai 30-150 meter dengan lebar sekitar 10-30 meter. Mayoritas penduduk yang ada di desa Tumbang Malahoi berasal dari suku Dayak Ngaju yan...