masyarakat adat
691 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Salonreng
Tarian Tarian
Sulawesi Selatan

Tari Salonreng  merupakan  seni  pertunjukan  tradisional  dari daerah  Makassar ,  Provinsi Sulawesi Selatan .  Salonreng  artinya  selendang . Tarian ini dipercaya berasal dari sebuah  mitos  dari zaman  kerajaan Gowa  (abad XVII). Pada masa itu, masyarakatnya masih menganut kepercayaan  animisme  dan dinamisme. Tari ini merupakan tari pemujaan kepada Batara (dewa) penguasa  bumi  dan langit, serta pemujaan pada arwah leluhur. Tarian ini tergolong tarian kuno yang sarat dengan nuansa  ritual  karena hanya ditarikan pada acara tertentu. Tari Salonreng merupakan salah satu bagian dari upacara ritual accera’ ase yang menyimpan makna-makna. Makna simbolis tari Salonreng dalam upacara accera’ ase adalah sebagai penghubung komunikasi antara alam  manusia  dan  alam gaib  yang diyakini dapat memengaruhi  kasannangngang pakmai  (ketenangan...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Rumah Adat Tongkongan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Rumah adat Sulawesi Selatan disebut Tongkonan. Tongkonan adalah rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau tedong bonga. Kerbau ini merupakan lambang kekayaan, disepan rumah tersusun tanduk tanduk kerbau,sebagai perlambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar besaran. Tongkonan terdiri dari 3 ruangan yaitu ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.   Sumber: http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-sulawesi-selatan.html

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Appakdekko, Nikmati Budaya Lewat Gema Pukulan Lesung
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sulawesi Selatan

Appakdekko merupakan salah satu tradisi yang dipegang teguh masyarakat Suku Makassar sejak dahulu kala. Jika suku Makassar menyebut tradisi ini dengan istilah Appakdekko, maka Suku Bugis biasa menamainya dengan istilah Mappadendang. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah rutinitas panen padi berlangsung. Awal tahun kisaran bulan Februari, Maret atau April menjadi waktu pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya tersebut, tradisi ini dilangsungkan selama sehari. Biasanya dari pagi hingga sore hari. Alat yang digunakan dalam pelaksanaan tradisi Appakdekko ini berupa sebuah kayu panjang yang berbentuk seperti perahu. Kayu tersebut dinamai assung (lesung). Alat yang disediakan sebagai alat untuk menumbuk lesung berbentuk perahu tersebut adalah sebuah alu yang dipakai oleh enam orang wanita. Di dalam lesung, dimasukkan ase lolo (padi muda) sebagai bahan yang akan ditumbuk. Kemudian, terdapat satu orang laki-laki sebagai pemukul dua buah alu kecil....

avatar
Nurvayanti
Gambar Entri
Suling Lembang
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Selatan

Suling Lembang  merupakan  suling  yang paling panjang terdapat di daerah  Toraja .  Panjangnya sampai mencapai antara 40-100 cm, dengan garis tengah 2 cm.  Pada bagian ujung diberi cerobong dari tanduk, hingga seperti  terompet .  Suling ini memiliki enam lubang nada, dan biasanya  alat musik  ini digunakan untuk lagu-lagu daerah  Toraja  terutama lagu-lagu kedukaan, juga dapat digunakan untuk menirukan alam sekitarnya.  Suling Lembang tidak dimainkan secara  solo  melainkan diperlukan sokongan suara dari suling yang serupa lainnya,yakni suling  deata .  Hal ini dikarenakan, alat musik ini memiliki peran sebagai pengiring tarian  Toraja  yang dikenal dengan tarian  Ma'marakka .  Suling Lembang ini pun diperlengkapi dengan tanduk kerbau di bagian ujungnya sebagai corong pembesar suara.  Suling Lembang merupakan  suling  tegak lurus...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Eran diLangi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

KONON, kata sebuah legenda, ketika kehidupan di "Bumi" masih diatur langsung dari "Langit" oleh PUANG MATUA (Tuhan, Sang Pencipta), semua aktivitas keseharian di bumi berlangsung aman, tenteram, dan damai. Bila ada masalah yang muncul dalam perikehidupan sehari-hari diutusla wakil penduduk Bumi ke langit menemui Puang Matua untuk meminta nasihat. Jalur transportasi-komunikasi yang digunakan adalah "Eran diLangi'" sebuah tangga menjulang tinggi menuju langit yang sengaja diciptakan Puang Matua. Lalu, setelah Puang Matua bersabda atas persoalan yang dibentangkan ke hadapan-Nya, wakil penduduk Bumi itu pun turun lewat tanggga yang sama dan menyampaikan segala isi pembicaraanNya dengan Puang Matua kepada sekalian penduduk Bumi untuk kemudian dijadikan pegangan hidup. Selama beberapa generasi ruitinititas ini berjalan lancar. Sampai pada suatu ketika malapetaka itu muncul, berawal dari keinginan keluarga yang berniat mengawinkan anak mereka sesaudara kandung. Konon, keinginana itu dipicu ol...

avatar
Vande Leonardo
Gambar Entri
Makkatte'
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Bagi masyarakat Bugis tradisi khitan bagi anak perempuan disebut Makkatte’ sementara untuk anak laki-laki disebut Massunna’. Tradisi Makkatte’ erat kaitannya dengan ritual keagaamaan karena  bagi masyarakat Bugis, Makkatte’ juga dikenal sebagi ritual pengislaman bagi anak perempuan. Anak yang dikatte’ biasanya berumur 4 – 7 tahun.  Proses pelaksanaan tradisi ini dilakukan oleh seorang  perempuan yang ahli dan dipercayai oleh keluarga, disebut Sanro. Sebelum tradisi dimulai disediakan beras yang diletakkan dalam sebuah nampan lebar dengan kelapa yang telah dibuka sabuknya serta gula merah yang telah dipotong-potong  dan diletakkan di atas piring kecil serta ayam kampung hidup. Setelah itu anak perempuan dituntun untuk berwudhu dan “dipabbajui” atau dipakaikan baju bodo dengan “ lipa sabbe’” (sarung sutra khas Bugis).  Selanjutnya si anak duduk di atas bantal yang telah dilapisi dengan sarun...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Accera Kalompong
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Accera Kalompoang merupakan upacara adat untuk membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa yang tersimpan di Museum Balla Lompoa. Inti dari upacara ini adalah allangiri kalompoang, yaitu pembersihan dan  penimbangan salokoa (mahkota) yang dibuat pada abad ke-14. Mahkota ini  pertama kali dipakai oleh Raja Gowa, I Tumanurunga, yang kemudian disimbolkan  dalam pelantikan Raja- Raja Gowa berikutnya. Adapun benda-benda kerajaan yang dibersihkan di  antaranya: tombak rotan berambut ekor kuda (panyanggaya barangan), parang  besi tua (lasippo), keris emas yang memakai permata (tatarapang), senjata  sakti sebagai atribut raja yang berkuasa (sudanga), gelang emas berkepala naga (ponto janga-jangaya), kalung kebesaran (kolara), anting-anting emas murni (bangkarak ta‘roe), dan kancing emas (kancing gaukang).  Selain benda-benda pusaka tersebut, juga ada beberapa benda impor yang tersimpan  di Museum Balla Lompoa turut dibersihkan, sep...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Kesenian suku toraja
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Tanah toraja adalah salah satu daerah yang terkenal akan ukirannya. Ukiran ini menjadi kesenian khas suku bangsa Toraja di Sulawesi Selatan. Ukiran dibuat menggunakan alat ukir khusus di atas sebuah papan kayu, tiang rumah adat, jendela, atau pintu. Bukan asal ukiran, setiap motif ukiran dari Tanah Toraja memiliki nama dan makna khusus. Keteraturan dan ketertiban merupakan ciri umum dalam ukiran kayu Toraja. Selain itu, ukiran Tana Toraja memiliki sifat abstrak dan geometris. Tumbuhan dan hewan sering dijadikan dasar dari ornament Toraja. Sumber : http://suku-dunia.blogspot.co.id/2015/09/kebudayaan-suku-toraja-dan-keunikannya.html?m=1

avatar
Jkrowling
Gambar Entri
Tradisi Apadekko
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Sebuah tradisi unik digelar oleh warga Desa Sampulungang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dalam menyambut pesta panen raya. Tradisi ini dihadiri oleh ribuan warga lantaran prosesinya yang terbilang unik, di mana peserta ritual saling hantam balok kayu serta batu. Namun, peserta tak merasakan sakit atau pun terluka. Tradisi Apadekko yang digelar setiap tahun secara turun-temurun ini mulai digelar pada pukul 11.00 Wita, diawali dengan ritual memanjatkan doa keselamatan di salah satu rumah tokoh adat setempat. Usai memanjatkan doa, seluruh peserta diwajibkan meminum air putih yang disuguhkan oleh ketua adat yang dipercaya mampu menghindari sakit dan luka saat prosesi ritual dilakukan. "Setiap tahun kami lakukan secara turun temurun setelah kami panen padi, dan ini sudah menjadi tradisi kami," kata Mustafa Daeng Liwang (80), ketua adat setempat pada Kamis (18/5/2017). Setelah ritual doa bersama dilakukan, tradisi dilanjutkan dengan arak-arakan mengel...

avatar
hallowulandari