Berbagai macam batik di Indonesia memiliki sejarah tersendiri. Begitupun batik Banyuwangi, yang dikenal sebagai batik pesisiran. Motifnya beragam, dari Kopi Pecah dan lain sebagainya. Kopi Pecah merupakan salah satu motif batik asli Banyuwangi. Ada filosofi yang ingin diangkat dalam pengambilan tema ini, yakni pengorbanan. Biji kopi harus dipecah atau dihancurkan, agar bisa dinikmati. Itulah makna pengorbanan. Kini batik Banyuwangi telah dikenal di dunia fashion nasional maupun internasional. Permintaan batik Banyuwangi terus mengalami peningkatan. Saat ini, ciri khas Batik Banyuwangi telah dikenal. Ketika membeli batik, orang tahu kalau itu batik khas Banyuwangi. Dengan demikian pelaku industri batik Banyuwangi ikut berkembang. Kopi Pecah menjadi tema dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2017. Selain itu, kopi juga menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini luas lahan kebun kopi di Banyuwangi mencapai 10.833 hektar baik kebun yang dikelola sw...
PETIK LAUT Ritual ini yang selalu dinantikan dan rutin dilakukan dikalangan komunitas nelayan, termasuk nelayan petik laut di Desa Kilen Sari, Kecamatan Panarukan. Upacara ritual yang selalu dipadati ribuan warga nelayan tersebut merupakan acara puncak. Ada pemutaran film, pentas seni, pementasan musik gambus, orkes dangdut, dan tari gandrung banyuwangi. Ada juga Pengajian dan berbagai lomba untuk masyarakat nelayan. seperti renang bebas, domino, catur, tari, tarik tambang, dan panjat pinang. Inti kegiatan petik laut adalah saat pelarungan sesaji ke tengah laut, sesaji itu disatukan dalam sebuah perahu kecil. Isinya macam-macam, namun yang paling menonjol adalah kepala sapi. Sebelum dilarung, sesaji itu telah melalui serangkaian ritual. Perahu sesaji diturunkan kelaut beramai-ramai kemudian dilarung ketengah dan ditenggelamkan. Sekretaris Panitia Petik Laut menambahkan “petik laut untuk melestarikan budaya bangsa”. Sumber dananya berasal dari swadaya murni masyar...
Suku Osing adalah suku tradisional di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat Suku Osing memiliki ritual unik untuk anak yang akan dikhitan. Ritual ini bernama Koloan Selametan. Ritual ini dilakukan untuk mempersiapkan mental anak agar siap dan mantap sebelum dikhitan. 'Koloan' sendiri memiliki arti 'jebakan' dalam Bahasa Indonesia. Ritual ini dilakukan dengan meneteskan darah ayam di atas kepala anak Suku Osing. Ayam yang digunakan dalam Koloan Selametan ini juga bukan sembarang ayam. Ayam yang digunakan harus ayam jago berwarna merah yang masih perjaka. Tata cara Koloan Selametan adalah si anak duduk di atas kursi kayu kecil sambil bertelanjang dada, di mana di depannya terdapat sesajian. Kemudian pemimpin ritual akan membacakan doa pada si anak dalam Bahasa Osing sambil mengusapkan bedak pada si anak. Setelah itu ayam disembelih di atas kepala si anak agar darah ayamnya menetes di atas kepala si anak. Kemudian setelah ayamnya mati, si anak aka...
Bahan Membuat Kue Petulo : Tepung terigu sejumlah 250 gram Air mendidih sejumlah 425 gram Air sejumlah 75 ml Pewarna hijau serta merah Bahan untuk pelengkap : Siapkan kuah santan sejumlah 400 ml Langkah Cara Membuat Kue Petulo : Perciki tepung beras bersama air sejumlah 75 ml, sedikit-sedikit sembari diaduk-aduk hingga airnya habis dan tepung jadi lembab. Alasi dandang dengan memakai kain tidak tebal, masukan tepung beras yang telah dilembabkan. kukus seputar 10 menit, angkat, ayak. Tuang air medidih, diaduk-aduk dengan memakai sendok kayu sampai rata dan sedikit dingin. Adonan dibagi jadi 3 beri warna dua sisi dengan pewarna hijau serta merah muda, bekasnya biarlah saja putih, lalu uleni semasing sisi hingga rata. Tuang adonan pada cetakan semprotan khusus buat petulo, tekan-tekan cetakan di atas satu lembar daun pisang hingga adonan keluar dengan berupa mie, dipotong 6 cm, atur....
Cara Membuat Kue Ladrang Banyuwangi Bahan yang dibutuhkan: 1 kg ubi jalar 250 g tepung kanji 1 butir telur Gula pasir secukupnya Minyak untuk menggoreng, secukupnya Cara Membuat Kue Ladrang Banyuwangi: Cuci bersih ubi ungu tersebut, kupas kulitnya dan kukus hingga matang dan lunak. Setelah matang, ambil ubi dan hancurkan ubi yang telah dikukus tadi dengan cara ditekan – tekan agar ubi menjadi agak hancur/ lumat. Siapkan wadah dan masukkan telur dan gula ke dalam wadah dan kocok agar merata. Setelah itu masukkan ubi ungu yang telah dihancurkan tadi ke dalam kocokan telur dan aduk kembali dengan pelan – pelan hingga adonan merata. Kemudian masukkan tepung kanji sedikit demi sedikit ke dalam adonan kue sambil diaduk pelan – pelan atau diuleni hingga adonan menjadi kalis. Ambil adonan dan cetak dalam cetakan ladrang atau menggunakan cetakan lainnya yang...
Tawon adalah nama untuk lebah yaitu binatang yang bisanya dibudidayakan untuk diambil madunya. Namun, di Banyuwangi bukan cuma madu yang dimanfaatkan, tapi sarang lebahnya juga diambil. Ada cara khusus untuk mengolah sarang lebah menjadi makanan enak di Banyuwangi. Menu ini memiliki rasa yang lebih gurih. Sayangnya, tak banyak orang yang menjual botok tawon. Penyebabnya adalah kesulitan mendapat bahan baku. Jika, ingin merasakan sensasi Botok Tawon Khas Banyuwangi, anda bisa mencoba membuatnya sendiri dirumah dengan bantuan resep dibawah ini. Resep Masakan Botok Tawon Bahan Tawon : Tawon muda yang masih di dalam tala 4 tj Kelapa muda 1 btr Daun pisang secukupnya Lidi secukupnya Bumbu Tawon : Bawang merah 5 bh Bawang putih 2 siung Kunyit ½ rsj Kencur ½ rsj Daun salam 3 lbr Gula merah ½ sdm Terasi 1 sdt Garam 1 sdt Car...
Resep Pecel kali ini cukup unik karena berbahan dasar ayam yang diberi tambahan kelapa parut. Jika Anda pecinta ayam dan kelapa parut, pasti sangat tergiur dengan Pecel yang berasal dari daerah Banyuwangi ini. Kuliner khas suku Osing ini menggunakan ayam yang masih muda sebagai bahan utamanya. Ayam muda disebut juga ‘Pitik’ dalam bahasa Jawa. Di daerah asalnya, ayam yang digunakan pada hidangan ini biasanya ayam yang baru berusia 7-8 bulan. Hal itu disebabkan karena ayam yang masih muda memiliki daging yang masih empuk serta bertekstur lembut. Berikut bahan dan cara membuat Pecel Pitik khas Banyuwangi . Bahan-bahan/bumbu-bumbu : Bahan Ayam: 1/2 ekor (400 gram) ayam, dipotong 2 bagian 1 sendok teh air asam (dari 1 sendok teh asam jawa dan 1 sendok makan air) 1 sendok teh garam Bumbu Halus: 5 butir bawang merah 3 siung bawang putih 2 cm kunyit 3 butir kemiri Bahan Urap: 200 gram kela...
Unik berkat siraman kuah soto dan cingur salut bumbu petis. Bahan: 300 g cingur (mulut dan hidung sapi), rebus, goreng, potong 2 cm 200 g tempe, goreng, potong dadu 2 cm 100 g kacang panjang, potong-potong 2 cm, rebus, tiriskan 100 g taoge, siangi, blansir 3 buah tahu cina, goreng, potong dadu 2 cm 3 buah lontong, iris bulat 2 ikat kangkung, siangi, blansir 1 buah mentimun kampung, iris bulat tipis Bumbu rujak: 150 g kacang tanah, goreng 100 g gula merah 10 buah cabai rawit 3 sdm air asam jawa 2 buah/± 150 g pisang batu 5 sdm petis udang 1 sdt terasi, bakar 1 sdt garam 100 ml air matang Kaldu soto: 2 L air 250 g daging sapi 3 sdm minyak sayur 10 lembar daun jeruk 2 cm lengkuas, memarkan 2 batang serai, memarkan 2 batang bawang daun, iris tipis 500 g...
Candi Jabung adalah salah satu candi hindu peninggalan kerajaan Majapahit. Candi hindu ini terletak di Desa Jabung , Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Struktur bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagarakertagama Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura . Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhre Gundal salah seorang keluarga raja. Candi Jabung berdiri di sebidang tanah berukuran 35 meter x 40 meter. Pemugaran secara fisik pada tahun 1983-1987, penataan lingkungan luasnya bertambah 20,042 meter persegi dan terletak pada ketinggian 8 meter di atas permukaan air laut. Situs terdiri dari dua bangunan utama yang terdiri atas satu bangunan besar dan yang satu bangunan kecil dan biasa disebut "Candi Sudut...