Ditemukan di provinsi Jambi dan berangka tahun 1286 M. Isi dari prasasti ini menyebutkan bahwa raja Kertanegara telah menghadiahkan arca amogapasha pada raja Suwarnabhumi yang bernama Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Raja dan rakyatnya sangat gembira.
Serangko adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbauyang panjangnya mencapai 1 meter sampai 1,5 meter. Di zaman dulu alatmusik Serangko ini digunakan oleh komandan perang untuk memberikankomando. Selain itu juga digunakan untuk pemberitahuan ketika adamusibah kematian.
Instrumen yang satu ini juga dimainkan dengan cara ditiup yang dibuatdari bambu dengan diamater 1,5 cm. Namun dibagian peniupnya terbuatdari kayu yang biasanya disebut dengan klep peniup. Nada yangdihasilkan oleh Sekdu ini hanya terdiri dari nada do, re, mi, sol dan la,sehingga Sekdu ini disebut alat musik pentatonis atau selendro. Sekdu biasanya digunakan oleh masyarakat melayu tua dalam acara-acaraupacara adat.
Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat. Selain tempoyak bumbu lain yang digunakan dalam pembuatan Gulai Ikan Patin ini adalah cabe merah, lengkuas, serai, kunyit, bawang merah dan bawang putih Alamat Penjual: Resto Kajang Lako Jalan MT Haryono nomor 4 Telanai Pura, Jambi (Depan RSUD Raden Mattaher)
Dari danau sampai muaro kau bagai nago dari selatan bentukmu indah, arusmu tenang kau telusuri kota jambi Berapo zaman telah kau lewati Prasasti kerajaan melayu Sampai kini dan sampai kini Kau tetap akan abadi... Batanghari... oh Batanghari... Sungai yang terpanjang di Pulau Sumatraaa... Batanghari... oh Batanghari.. Kau kebanggaan dari negri Jambi... Lirik lagu daerah Jambi Lirik lagu Batanghari
Jalan jalan ke Tanah Deli Sungguh indah tempat tamasya Kawan jangan bersedih Mari nyanyi bersama sama Kalau pergi ke Surabaya Naik prahu dayung sendiri Kalau hatimu sedih Ya rugi diri sendiri Naik prahu ke Pulau Sribu Sungguh malang nasibku Punya teman diambil orang Ramai sungguh Bandar Jakarta Tempat orang mengikat janji Walau teman tak punya hati Senang dapat bernyanyi Reff : Injit injit semut Siapa sakit naik diatas Injit injit semut walau sakit Jangan dilepas
Oi lalan belek… oi lalan belek lalan belek Oi lalan belek… oi lalan belek lalan belek Kemak boloak si depeak depeak nang au Kemak dawen si lipet duwei Lipet duwei Kunyeu depoloak etun temegeak nang au Belek asen ite beduei ite beduei Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Amen ku namen repie epet nang au Coa ku melapen eboak kedulo Eboak kedulo… Amen kunamen idup yo peset nang au Coa ku lak tu’un mai dunio tu’un mai dunio Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Amen ade seludang pinang nang au Jano guno ku upeak igei ku upeak igei Amen ade bayang betunang nang au Jano guno bemedeak igei Bemedeak igei Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek Bilei iyo t...
Pakaian tradisional Jambi seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain, juga disebut dengan pakaian Adat Melayu. Pakaian adat melayu Jambi biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya.
Rumah tinggal orang Batin disebut Kajang Lako atau Rumah Lamo. Bentuk bubungan Rumah Lamo seperti perahu dengan ujung bubungan bagian atas melengkung ke atas. Tipologi rumah lamo berbentuk bangsal, empat persegi panjang dengan ukuran panjang 12 m dan lebar 9 m. Bentuk empat persegi panjang tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyusunan ruangan yang disesuaikan dengan fungsinya, dan dipengaruhi pula oleh hukum Islam.