Tari Tanggai merupakan tarian adat dari palembang, ada beberapa versi lirik lagu yang di bawakan untuk mengiringi tarian ini Berikut ini versi liriknya: Lemah Lembut,Lemah Lembut Tangan Gemulai,Gemulai Jari – Jari Yang Menari Halus Semampai Lemah Lembut,Lemah Lembut Tangan Gemulai,Gemulai Jari – Jari Yang Menari Halus Semampai Anak Dara Yang Manis Bidadari Rupawan Sedang Asyik Manari Tari Tanggai Anak Dara Yang Manis Bidadari Rupawan Sedang Asyik Manari Tari Tanggai
Tari Gending Sriwijaya adalah Tarian asli dari daerah Sumatera Selatan.
Candi Bumi Ayu merupakan salah satu situs peninggalan agama Hindu yang terdapat di pesisir sungai lematang, di hilir desa siku sebagai desa paling hilir dari kecamatan rambang dangku masih kawasan Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan. dengan kata lain suksesnya candi bumi ayu sebagai tujuan wisata akan berpengaruh pada perkembangan rambang dangku. Candi-candi di Bumi ayu merupakan death monument, artinya monumen yang telah ditinggalkan masyarakat pendukungnya. Candi tersebut ditinggalkan mungkin seiring dengan terdesaknya kekuatan politik Hindu oleh Islam pada sekitar abad ke-16. Kemudian candi-candi itu rusak dan terkubur tanah hingga ditemukan kembali oleh E.P. Tombrink tahun 1864. Tinggalan monumental itu beserta sistem budayanya benar-benar hilang pula dari ingatan kolektif pewarisnya. Hal itu tampak bahwa penduduk Bumi ayu tidak mengenal fungsinya semula. Cerita penduduk yang dicatat oleh A.J. Knaap tahun 1902 menyatakan bahwa apa yang sekarang disebut...
Arca Manusia Dibelit Ular berada di Dusun Tanjung Aro, Keluruhan Kuripan Babas, Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Pada kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan pada tahun 2010 oleh Tim Kelompok Kerja Dokumentasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Tinggalan megalitik yang berada di kaki Gunung Dempo ini, didatasebagaiinventaris nomor : SML/PGR/02/2010. Secara astronomis Arca Manusia Dibelit Ular berada di titik S S 04º001’17.2” E 103º14’11.1” Arca ini berada di area persawahan yang tidak jauh lokasinya dari pemukiman masyarakat. Arca Manusia Dibelit Ular memiliki ukuran ; panjang 1, 21 m, lebar 1 m dan tinggi arca 1 m. Dilihat dari posisi keletakan arca, Arca Manusia Dibelit Ular ini tidak jauh posisinya dari Kubur Batu yang berada di tengah pemukiman masyarakat Dusun Tanjung Aro. Arca figur manusia dibelit ular i...
Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara. Lirik lagu gending sriwijaya adalah sebagai berikut: Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya Dalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagia Kuciptakan kembali dari kandungan Maha Kala Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru Tutur sabda Dharmapala Sakyakhirti Dharmakhirti Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha shanti. Borobudur candi pusaka di zaman Sriwijaya Saksi luhur berdiri tegak kukuh sepanjang masa Memasyurkan Indonesia di benua Asia Melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa Taman Sari berjenjang emas perlak Shri Ksytra Dengan...
Tari ini biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu pada suatu acara
Tunggu tubang adalah istilah dari masyarakat semende untuk anak yang tinggal di rumah orang tua untuk menjaga orang tua dan dialah yang mengayomi anak-anak yang merantau jika pulang kampung
Di daerah pulau beringin kebanyakan masyarakatnya adalah petani sayur dan kopi dimana ada satu binatang yang suka mengganggu pertanian penduduk yaitu behuk atau dalam bahasa indonesia nya monyet tari nggerah behuk menceritakan bagaimana petani berusaha untuk mengusir atau menjauhakan monyet-monyet yang mengganggu pertanian mereka. Nggerah dalam bahasa indonesia sama artinya dengan mengusir atau menjauhkan
Enam orang penari yang semuanya perempuan keluar panggung, tiga dari kiri dan tiga dari kanan. Sementara musik memperdengarkan suara monoton yang keluar dari gong, sayup-sayup terdengar seseorang mengeluarkan kidung yang lebih terdengar seperti mantra-mantra. Dalam balutan seni kontemporer, mereka akan mementaskan sebuah tari kolosal yang dikenal dengan nama tari Lummense. Tari Lummense merupakan tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Secara etimologi, nama Lummense berasal dari kata lumme dan ense, lumme biasa diartikan sebagai kegiatan membuang atau membersihkan genangan air, sedangkan ense bermakna menari. Jadi secara harfiah, Lummense mempunyai arti sebagai tarian yang dipentaskan dalam rangka membersihkan noda, dosa, dan penyakit yang ada di dalam diri. Sebelum kedatangan Islam ke Sulawesi Tenggara, Lummense dilakukan sebagai ritual oleh masyarakat tradisional Kabaena untuk memanggil ruh leluhur. Pemanggilan ruh leluhur itu dilakukan dalam up...