tahun baru
331 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
tari maengket
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Utara

Tari Maengket terdiri dari 3 babak yaitu: Maowey Kamberu, Marambak dan Lalayaan   Maowey Kamberu adalah suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dimana hasil pertanian terutama tanaman padi yang berlipat ganda/banyak. Marambak adalah tarian dengan semangat kegotong-royongan (mapalus), rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur. Lalayaan adalah tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka. Tari ini juga disebut tari pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa. Seni Tari Maengket diperkirakan sudah ada di Minahasa sejak masa sistem bercocok tanam. Tarian tradisional rakyat ini hanya dipertunjukkan pada musim panen dengan gerakan sederhana...

avatar
Rangga Sinatra
Gambar Entri
Opo Tanah Minasaha
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Sebelum kedatangan Kristen dan agama-agama baru ke Tanah Minahasa, orang Minahasa memiliki keyakinan bercorak animisme-dinamisme yang tertuang dalam konsep penyembahan terhadap Dewa-Dewi penghuni alam sekitar, atau yang biasa disebut Opo. Berikut adalah nama dan karakteristik dari para Opo Tanah Minahasa, serta karakter spiritual mereka, sebagaimana yang disarikan dari buku Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara  (1983) terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Opo Wailan Wangko  atau  Opo Empung Wangko yang berarti penguasa tertinggi dalam struktur keyakinan orang Minahasa, yang dalam perkembangannya diasosiasikan dengan Tuhan Allah. Para leluhur atau  dotudotu , seperti  Opo Lumimuut ,  Opo Toar ,  Opo Karema ,  Opo Rengan , dan yang lainnya yang diangga sebagai nenek moyang orang Minahasa. Para Opo dari setiap kerabat, seperti  Opo Sigar ,  Opo Supit ,  Opo Sigarlaki ,  Opo Tololiu , Opo Rumbayan ,...

avatar
Oase
Gambar Entri
Taganing
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Utara

Margondang baba adalah memainkan alat musik gondang/taganing dengan menggunakan mulut/suara. Pada kehidupan tradisi masyarakat Batak Toba, jenis musik ini dikenal pada zaman pra-kekristenan di tanah batak. Saat ini margondang baba dimainkan untuk hiburan seiring berkembangnya zaman dan makin bertambah banyaknya produksi alat-alat musik Batak Toba. Margondang baba yang dilanjutkan dengan memainkan gondang siburuk, menceritakan:   Pada zaman dahulu kala hiduplah sebuah keluarga yang mempunyai anak satu-satunya. Suatu hari anak tersebut jatuh dari atas pohon kelapa dan terbentur ke batu, si ayah pun susah dan sedih sebab tulang anaknya sudah remuk dan patah, demikian juga uratnya. Padahal dia adalah anak satu-satunya. Pada suatu malam, si ayah tersebut pun menyediakan sesajen dan berdoa menyatukan darah putih Tuhan dengan darahnya sambil memanggil roh-roh Tuhan yang ada pada badannya, kemudian ia bermimpi seorang orang tua menghampirinya dan berkata dalam mimpi di...

avatar
Sriutanti
Gambar Entri
Tari Maengket
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

Tari Maengket  merupakan tarian yang berasal dari  Manado, Sulawesi Utara . Kata maengket sendiri berasal dari bahasa setempat yakni engket yang berarti mengangkat tumit kaki naik turun. Tambahan awalan ma- di pada kata engket berarti menari dengan naik turun. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minahasa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Masyarakat Minahasa sendiri adalah masyarakat suku asli Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa sendiri berasal dari orang Austronesia yang telah mendiami wilayah Sulawesi Utara selama ribuan tahun sebelum masehi. Suku minahasa  merupakan kesatuan dari beberapa sub etnik yang mendiami wilayah Sulawesi utara seperti Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik. Meskipun masyrakat minahasa terdiri dari berbagai suku dan agama, masayrakat minahasa hidup berdampingan dan rukun. Hal ini  juga mempengaruhi terhadap corak kebudayaan masyarakat Minahasa termasuk tar...

avatar
Titahadiyarti
Gambar Entri
Watu Pinawetengan, Awal Mula Peradaban Minahasa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Utara

Syahdan ketika Tu’ur Intana atau pemukiman awal telah dipenuhi oleh keturunan Toar’ dan Lumi’muut (suku Minahasa asli), datanglah berbagai bencana yang mengisyaratkan mereka untuk membuka pemukiman baru. Maka tibalah keturunan minahasa pada sebuah perbukitan (tonduraken), di tempat tersebut terdapat batu besar yang kemudian dinamakan dengan Watu Pinawetengan. Pemilihan lokasi perbukitan tersebut bukan tanpa alasan, ada tiga faktor yang mendukung hal tersebut. Faktor tersebut antara lain, dekatnya lokasi perbukitan dengan sumber mata air, perbukitan tersebut dianggap sebagai lokasi yang berada di tengah-tengah wilayah Minahasa, dan tidak adanya gangguan. Ari, juru pelihara Situs Watu Pinawetengan, ketika ditemui mengatakan, Nama Watu Pinawetengan berasal dari bahasa Minahasa, Watu artinya batu, sedangkan Pinawetengan bisa dimaknakan dengan tempat pembagian. Watu Pinawetengan dahulu digunakan oleh para leluhur (apo) sebagai tempat pertemuan dan musyawarah unt...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Menyambangi Desa Woloan, Markas Pengrajin Rumah Adat Minahasa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Utara

Ada pemandangan berbeda ketika melintasi sebuah desa di Jalan Raya Tomohon, yaitu rentetan rumah adat Minahasa yang berjajar di sepanjang kiri dan kanan jalan. Dari sekitar rumah-rumah tersebut terdengar suara gergaji mesin menyeruak, di tempat inilah para pekerja sibuk dengan kayu-kayu yang menjadi bahan baku pembuatan rumah. Masyarakat mengenalnya dengan Desa Woloan, desa di Kecamatan Tomohon Barat, Sulawesi Utara, yang sebagain besar penduduknya berprofesi sebagai pembuat rumah adat Minahasa. Fari, salah seorang pengrajin, mengungkapkan, rumah-rumah tersebut dibuat untuk dijual, bukan untuk dihuni sendiri. Harganya pun fantastis, karena mencapai angka ratusan juta rupiah. "Biasanya kalau mau beli, dipesan dulu, ukurannya, motifnya. Kalau orang beli masih di kawasan Minahasa, kita bawa pakai truk, rumah yang sudah jadi kita bongkar kembali, nanti di tempat tujuan dipasang lagi. Kalau orang luar yang beli, kita bawa pakai kontener. Banyak pesanan dari luar negeri, mi...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Sehelai Kisah Kain Bentenan, Sempat Lenyap Selama 2 Abad
Motif Kain Motif Kain
Sulawesi Utara

Sepertinya halnya batik di Jawa, songket di Sumatera Selatan, dan ulos di Sumatera Utara, di Sulawesi Utara khususnya Etnis Minahasa mengenal kain tenun tradisional yang popular disebut kain Bentenan. Keberadaan kain ini cukup kontroversi karena pernah menghilang sekitar 200 tahun lamanya dari tanah Minahasa. Bentenan sejatinya merujuk pada sebuah pulau dan teluk di pantai di Kabupaten Minahasan Tenggara. Dahulu, sekitar abad ke-15 hingga 17 perairan ini merupakan kawasan pelabuhan dagang dan transit para pelaut sebelum mereka menuju Ternate. Dan sekitar tahun 1900-an kain Bentenan ditemukan untuk yang pertama kali dikawasan tersebut, tepatnya di Desa Bentenan, Ratahan, Minahasa Tenggara. Keberadaan kain Bentenan tidak terlepas dari aktivitas budaya dan sejarah suku Minahasa. Sekitar abad 7 Masehi masyarakat Minahasa telah mengenal kain dari kulit kayu bernama Fuya , yang berasal dari kulit pohon Lahendong dan kulit pohon Sawukkuow. Selain itu mereka juga mengenal serat...

avatar
Denmasdeni adammalik
Gambar Entri
Rumamba
Ritual Ritual
Sulawesi Utara

Tradisi upacara adat naik rumah baru di Minahasa dikenal dengan nama Rumamba. Tradisi rumamba ini semakin jarang dilakukan di Minahasa.  Upacara adat rumamba akan diawali dengan pemukulan tetengkoren oleh tokoh adat. Pemukulan tetengkoren dilanjutakan dengan ungkapan rasa syukur dengan bahasa daerah Minahasa. Tokoh adat juga akan membagikan permen kepada para tamu sebagai wujud pembagian berkat. Tradisi Rumamba ini tergolong panjang prosesinya. Setelah ritual yang dilakukan oleh tokoh adat akan dilanjutkan dengan penanaman pohon tawaang oleh Bupati, tokoh Brigade Manguni, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tuan rumah. Prosesi dilanjutkan dengan pagelaran tarian maengket, tarian kabasaran, gunting pita oleh pemilik rumah, penyerahan kunci oleh tukang kepada tuan rumah. Penyerahan kunci merupakan simbol dari pekerjaan membangun rumah telah selesai. Saat memasuki rumah, tuan rumah akan melakukan tradisi menyalakan lampu disertai dengan berdoa. Ritual dilanjutkan d...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tari Maengket
Tarian Tarian
Sulawesi Utara

    Tari tradisional masyarakat Minahasa. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok orang yang menyanyi sambil menari bahkan saling berpegangan tangan dan di pimpin oleh seseorang (Kapel) yang akan mengangkat  suara/lagu pertama (Tumutuur)  serta tambur sebagai alat pengiringnya. Kegiatan dimaksud berkaitan upacara dengan tujuan menerangi,membuka jalan dan mempersatukan masyarakat pendukungnya. Hal ini dilakukan dalam situasi kegiatan panen padi (Maowey/Makamberu),selamatan rumah baru (Marambak) dan pergaulan muda mudi (Lalaya’an). Daerah sebarannya umumnya dapat ditemui pada provinsi Sulawesi Utara.

avatar
Putrigiras