Acara Kande Tompa ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Pekande-kandea yang di gelar lebih dahulu yaitu pada sore hari di tempat yang sama. Kande Tompa menurut masyarakat setempat adalah proses perkenalan muda-mudi. Dimana para gadis-gadis dari desa Tolandona menyiapkan talam berisi makanan, kemudian para pria datang dan disuapi oleh para gadis Setelah disuapi, maka para pria memberikan uang sebagai jasa dari suapan yang di berikan oleh para gadis. Untuk besarannya, sesuai kerelaan masing-masing. Acara Kande Tompa sudah di lakukan oleh masyarakat turun temurun. Acara ini dilaksanakan pada hari ke tujuh pasca lebaran idhul fitri. Sumber: http://greatbuton.blogspot.co.id/
Orang Buton sejak jaman dulu sudah mengenal pertanian. Rongi merupakan sebuah desa yang umurnya sudah sangat tua. Lokasinya terletak sekitar 30 km dari pusat Kota Baubau. Desa ini terkenal sejak zaman dulu sebagai desa tempat hidup petani-petani tradisional yang memiliki kemampuan pertahanan pangan yang baik. Kebiasaan turun-temurun warga desa ini menyimpan bahan pangan bahkan bisa menjadi pelajaran penting bagi Indonesia yang bertanah paling subur di dunia, tapi tetap saja menjadi pengimpor beras. Karena kemarau yang panjang, kelaparan hebat pernah melanda seluruh wilayah kesultanan Buton. Seluruh daerah di pulau penghasil aspal ini kelaparan kecuali Rongi. Warga dari desa lain berdatangan ke desa itu untuk menukar barang yang mereka bawa dengan makanan simpanan warga Rongi. Karena kisah yang terus dikenang itu pulalah pemerintah setempat pernah mengganti namanya menjadi Desa Sandang Pangan. Tapi Rongi tetap saja jadi nama yang lebih populer sampai sekarang. Kemampua...
Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sagu diolah menjadi Sinonggi, makanan khas Suku Tolaki. Meski tampilannya hampir mirip dengan Papeda, cara menikmati Sinonggi sedikit berbeda. Sinonggi disantap dengan mencampurkan bubur sagu langsung dengan kuah ikan, sayur dan sambal dabu-dabu. Penikmat Sinonggi bisa melahapnya dengan sayur bening atau sayur santan. Ditambah pula dengan kuah ikan atau kuah daging yang dimasak tawooloho. Tawooloho berarti dimasak dengan daun belimbing asam. Nama sinonggi sendiri berasal dari kata Posonggi, yaitu bahasa Tokaki yang berarti alat mirip sumpit yang digunakan untuk mendulang sinonggi dari wadahnya. Untuk memindahkan sinonggi dari wadah ke dalam piring harus membuat buntalan sinonggi dengan menggunakan sumpit yang disediakan. Masyarakat Tolaki punya cara khas untuk menikmati sinonggi, yang disebut mosonggi, yaitu menyuap sinonggi dengan tangan, menyeruput kuah langsung dari piring atau mangkuk, sambil duduk di lantai. Tradisi mosonggi biasa d...
Lapa lapa yaitu makanan khas sulawesi tenggara, lapa lapa memiliki rasa yang gurih dan nikmat di lidah, terlebih dimakan dengan ikan asin semakin menambah selera makan anda. ni bila di jawa kemungkinan lebih dikenal dengan Kuliner lepet/lepat, namun cara memasak lapa-lapa tidak sama dengan epet/lepat lantaran bila lapa lapa berasnya dimasak bersama sama santan, hingga setengah masak lalu diangkat. Kemudian didinginkan Serta setelah itu dibungkus dengan janur Kemudian di rebus kembali hingga masak. Agar terasa lebih gurih, lapa-lapanya dikukus agak lama. Proses pembuatan lapa-lapa membutuhkan waktu kurang dari 2 jam dengan dua langkah penyajian yaitu dengan terlebih dahulu dinanak dan kemudian direbus. Cara Membuat Lapa-Lapa Khas Sulawesi Tenggara Enak Proses menanak nasi pada pembuatan lapa-lapa dilakukan hingga beras berubah menjadi nasi aron atau belum terlalu matang sehingga masih berasa sedikit ada rasa berasnya meskipun sudah agak lunak. Nasi aron ini kemudian dibungkus...
Tradisi kasambu merupakan salah satu tradisi dalam siklus hidup yang sarat dengan muatan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Hal ini untuk mencegah pandangan negatif masyarakat lain tentang proses kehamilan seorang perempuan. Bagi masyarakat suku Muna tradisional, tradisi kasambu melegitimasi bahwa anak yang dikandung seorang perempuan merupakan hasil dari perkawinan yang sah. Tradisi kasambu dipimpin oleh seorang sando. Sando adalah seseorang yang mengetahui seluk-beluk tradisi kasambu dan tuturan-tuturan berupa mantra yang merupakan syarat sah kegiatan kasambu. Kurangnya minat generasi muda suku Muna untuk mempelajari mantra- mantra tersebut menjadi motivasi penting bagi penulis untuk melakukan penelitian guna melestarikan salah satu warisan tradisi lisan berupa mantra-mantra dalam kegiatan tradisi kasambu. Selain sebagai salah satu bentuk pelestarian tradisi kasambu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan dan pembelajaran, terutama perke...
Kerajaan (Moronene) Rumbia adalah kerajaan Suku Moronene; terletak di Sulawesi, Kab. Bombana, prov. Sulawesi Tenggara. Raja bergelar Mokole. Raja sekarang: Alfian Pimpie, Mokole Moronene Rumbia ke-VII Beliau dilantik sebagai Mokole Moronene ke-VII, pada tanggal 1 mei 2012: http://bombanakab.go.id/?p=1430 Kerajaan Rumbia adalah pecahan dari Kerajaan Bombana. Kerajaan Bombana memiliki ikatan sejarah dan kebudayaan dengan Kerajaan Luwu. Raja (Mokole) Bombana Ke-I, Mokole Dendeangi adalah saudara kandung Sawerigading (Raja Luwu). Lalu, Kerajaan Bombana di pecah menjadi tiga kerajaan kecil semasa pemerintahan Mokole Bombana Ke-III, Mokole Nungkulangi. Karena memiliki tiga pewaris, maka Kerajaan Bombana di pecah menjadi tiga kerajaan, yakni: * Kerajaan Kabaena (diperintah Ratu Indaulu sebagai Mokole Kabaena Ke-I atau Raja Bombana IV), * Kerajaan Rumbia (diperintah Ratu Tina Sio Ropa sebagai Mokole Rumbia Ke-I atau Raja Bombana I...
Makna simbolik benda yang digunakan dalam prosesi adat perkawinan masyarakat suku Moronene, ditinjau dari fungsinya adalah sebagai pemantapan lahir dan batin bagi kedua mempelai, dimana kedua mempelai adalah dua insan yang berlainan jenis dari segala sisi namun sama dalam titik hidup dan kehidupan. Dilihat dari lahiriahnya makna simbol dari benda-benda dalam adat perkawinan suku Moronene itu, di sesuaikan dengan tahapan-tahapan dalam prosesi adat perkawinan suku Moronene, mengenai bentuk dan jenis benda tersebut telah ditetapkan dalam ketentuan hukum adat suku Moronene yaitu: Tahap Mongapi (peminangan) atau biasa disebut juga morongo kompe disini telah ditentukan benda yang digunakan adalah pinca (piring), rebite (daun sirih), Wua (Pinang), tagambere (gambir), Ahu (tembakau), serta Ngapi (Kapur Sirih). Tahap mesampora (Masa Pertunangan) alat dan bahan yang digunakan pada masa pertunangan adalah sawu (sarung) sinsi wula...
Tolaki adalah salah satu suku yang ada di Sulawesi Tenggara.mendiami daerah yang berada di sekitar kabupaten Kendari dan Konawe. Suku Tolaki berasal dari kerajaan Konawe. Dahulu, masyarakat Tolaki umumnya merupakan masyarakat nomaden yang handal, hidup dari hasil berburu dan meramu yang dilaksanakan secara gotong-royong. Hal ini ditandai dengan bukti sejarah dalam bentuk kebudayaan memakan sagu (sinonggi/papeda), yang hingga kini belum dibudidayakan atau dengan kata lain masih diperoleh asli dari alam. Raja Konawe yang terkenal adalah Haluoleo (delapan hari). Masyarakat Kendari percaya bahwa garis keturunan mereka berasal dari daerah Yunan Selatan yang sudah berasimilasi dengan penduduk setempat, walaupun sampai saat ini belum ada penelitian atau penelusuran ilmiah tentang hal tersebut. Kini masyarakat Tolaki umumnya hidup berladang dan bersawah, maka ketergantungan terhadap air sangat penting untuk kelangsungan pertanian mereka. untunglah mereka memiliki sungai...
Dahulu, di sebuah kampung di Sulawesi Tenggara, hiduplah sepasang suami istri. Saat itu, sang istri sedang hamil tua. Semakin mendekati masa kelahiran, ia sering mengalami kesakitan seperti ada benda tajam yang menusuk-nusuk perutnya dari dalam. Melihat keadaan tersebut, sang suami pun hanya bisa pasrah dan berdoa semoga istri yang amat dicintainya itu dapat melahirkan dengan selamat. Akhirnya, sang istri pun melahirkan anak lelaki kembar. Ajaibnya, kedua anak itu lahir bersama dengan sebuah keris pusaka di tangan kanan masing-masing. Pasangan suami istri pun baru menyadari bahwa ternyata kedua keris itulah yang kerap menusuk-nusuk perut sang istri. Mereka kemudian memberi nama kedua anak kembarnya itu Indara Pitaraa dan Siraapare dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Sepuluh tahun kemudian, Indara Pitaraa dan Siraapare telah tumbuh menjadi remaja. Namun sayangnya, mereka menjadi anak yang nakal. Keris pusaka itu menjadi sumber kenakalan mereka. Mereka kerap menggunakan...