Papua sangat identik dengan makanan-makanan berbahan dasar sagu. Hal ini wajar, karena memang pohon sagu jauh lebih banyak ditemui daripada ladang padi atau gandum. Bahkan, masyarakat Papua pun sudah menjadikan sagu sebagai makanan pokok mereka sehari-hari. Namun, makanan berbahan dasar sagu yang sudah banyak dikenal dan cukup akrab di telinga hanyalah Papeda. Ternyata, selain Papeda ada juga makanan lain yang berbahan dasar sagu. Salah satunya adalah Sinole, olahan sagu dan parutan kelapa dengan citarasa yang sangat unik. Makanan ini adalah alternatif pilihan makanan berbahan dasar sagu agar kita tidak bosan menikmati Papeda saja. Membuat Sinole ternyata cukup mudah. Sagu mentah yang sudah dijemur disiapkan kemudian diayak hingga halus menjadi tepung. Setelah itu, siapkan kelapa parut dan masukkan ke dalam wajan panas. Selanjutnya, masukkan tepung sagu berikut gula pasir dan garam. Campur semua bahan menjadi satu dan merata dalam proses sangrai hingga sagu berwarna kecoklat...
“Cuit..cuit..cuit…”, suara burung terdengar indah di pagi hari yang cerah itu. Selintas siulan burung lainnya pun membalas dengan bersahut-sahutan. Udara yang begitu segar diselingi angin semilir mengawali hari itu dengan nyamannya. Matahari pun tak mau kalah memamerkan pesonanya, hangat dan berpadu mesra dengan sejuknya sebuah desa di Lembah Baliem. Pagi itu sangatlah berkesan, terutama bagi wisatawan yang terbiasa dengan keramaian kota dan bisingnya metropolitan. Desa ini sangat damai dan tentram. Desa cantik ini bernama Desa Kurulu. Sebuah desa yang menjadi tempat tinggal bagi salah satu keluarga dari Suku Dani, suku terbesar di Papua yang terdapat di Lembah Baliem. Semua warga desa ini sebenarnya masih mempunyai hubungan keluarga. Mereka telah hidup sejak jaman purbakala dan tetap bertahan dengan budaya aslinya di tempat ini hingga jaman modern. Desa ini pun menjadi salah satu desa yang memiliki jumlah keluarga cukup besar, bila dibandingkan dengan des...
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit.Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar.Papeda merupakan makanan yang kaya serat, rendah kolesterol dan cukup bernutrisi. Di berbagai wilayah pesisir dan dataran rendah di Papua, sagu merupakan bahan dasar dalam berbagai makanan.Sagu bakar, sagu lempeng, dan sagu bola, menjadi sajian yang paling banyak dikenal di berbagai pelosok Papua, khususnya dalam tradisi kuliner masyarakat adat di Kabupaten Mappi, Asmat, hingga Mimika.Papeda merupakan salah satu sajian khas sagu yang jarang ditemukan.Antropolog sekaligus Ketua Lembaga Riset Papua, Johszua Robert Mansoben, menyatakan bahwa papeda dikenal lebih luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari. Pada umumnya, papeda dikonsumsi bersama dengan ikan tongkol. Namun, papeda...
Papua ada dua cara memasak dengan bakar batu, kalau masyarakat suku Byak tidak menggali lobang tetap hanya memindahkan arang-arang kayu sisa bakar batu. Hanya mengambil batu merah panas dan meletakan di atas makanan yang ditutupi dengan daun-daun termasuk daun pisang. Kalau di Lembah Baliem masyarakat di sana, Suku Dani membuat lobang dan memakai rumput atau daun-daung. Mereka mengenal dua cara bakar batu pertama melobangi atau membuat lobang dan kedua langsung tanpa membuat lobang. Sedangkan orang Byak hanya mengenal bakar batu tanpa membuat lobang. Dalam bahasa Byak bakar batu adalah barapen, bar artinya bikin, kerjakan atau buat, sedangkan apen, berasal dari kata apiam yang artinya api,panas, masak; maksudnya bakar batu dan memasak. Barapen bagi orang Byak adalah memasak makanan dengan memakai batu merah yang dipanaskan terlebih dahulu di atas tumpukan kayu bakar. Hal inilah yang disebut orang memasak khas Papua dengan bakar batu. Pesta-pesta menjelang ritus p...
Perkawinan dilembagakan Ilahi di Eden dan dilakukan oleh Yesus menjadi persatuan seumur hidup antara pihak perempuan dan laki-laki dalam persekutuan kasih sayang. Cinta kasih yang timbal balik, penghargaan, penghormatan dan tangung jawab setiap manusia yang terikat dalam perkawinan itu. Pada kesempatan ini kami ingin membagi pengetahuan kepada setiap pembaca yang ingin mengetahui, tentang Budaya perkawinan Adat suku Sentani, yang berdomesili diDanau sentani, kab-jayapura Papua. Budaya perkawinan adat sentani dibagi dalam dua bagian: 1. Perkawinan anak kepala suku atau Ondofolo, pada perkawinan ondofolo atau anak Ondofolo yg tertua diawali dengan, pihak laki-laki pergi meminang seorang wanita yang akan menjadi istrinya. pesuru adat(Abhu akho) membawa manik-manik 1 ikat sebagai tanda pengenalan akan orang tua laki-laki dan perempuan, manik-manik yg diantar pesuru ada satu paket, dalam satu paket biasanya ada 3 manik-manik dengan warna yang berbeda : -Warna Bi...
Papeda atau bubur sagu , merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun. Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Ikan bakar merupakan salah satu makanan yang banyak digemari di wilayah Papua, khususnya Manokwari. Ikan Bakar khas Manokwari ini semakin nikmat disantap karena memakai bumbu tumbuk taburan. https://parkgroup.postech.ac.kr/ https://pirl.postech.ac.kr/ https://mskimlab.postech.ac.kr/ https://dev.postech.ac.kr/ Bahan-bahan: 1 ekor (450 gram) ikan tongkol 1 [Slot Gacor Deposit 5000]( https://ipss addis.org/) sendok makan air jeruk lemon ½ sendok makan garam [Slot Gacor Deposit 5000]( https://ipss addis.org/) Bumbu yang Ditumbuk Kasar: 8 buah bawang merah 8 buah cabai rawit merah ½ sendok teh garam ¼ sendok teh gula pasir https://parkgroup.postech.ac.kr/ https://pirl.postech.ac.kr/ https://mskimlab.postech.ac.kr/ https://dev.postech.ac.kr/ Cara Membuat: 1. Ikan tongkol dilumuri dengan air jeruk lemon dan garam. Diamkan ±15 menit. 2. Bakar ikan tongkol di atas bara api. Bolak-balik agar tidak gosong. 3. Setelah matan...
Anuve Habre atau Aunuve Habre adalah salah satu makanan khas dari daerah Provinsi Papua ataupun Papua Barat. Kuliner ini dibuat dengan bahan dasar ikan cakalang yang dikukus sampai matang. Bahan-bahan: 1 ekor ikan cakalang, cuci, potong-potong Daun talas secukupnya 1 sendok makan garam 1 sendok teh asam jawa, larutkan dengan 50ml air, saring Cara Membuat: 1. Daun talas dicuci dan dikukus hingga layu. 2. Ikan cakalang dilumuri dengan garam dan air asam, lalu diamkan selama 15 menit. 3. Ikan dibungkus dengan daun talas yang telah dikukus tadi, lalu kukus sampai matang. Angkat dan sajikan. ( https://dapur-teh-enur.blogspot.com/2015/04/resep-anuve-habre-papua.html)
Martabak adalah panganan yang berasal dari Arab, Yaman, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ada banyak macam bentuk dan rasa dari martabak, tergantung bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya. Di Indonesia, ada cukup banyak jenis martabak dengan keunikan tersendiri sesuai daerahnya. Seperti di Papua, ada martabak yang dibuat dari bahan dasar sagu sehingga dinamakan dengan martabak sagu. Apa itu martabak sagu? Martabak sagu adalah makanan khas Papua yang dibuat dengan bahan-bahan yang sangat sederhana. Sesuai namanya, kuliner khas Papua ini terbuat dari sagu yang dihaluskan kemudian digoreng. Seusai sagu halus digoreng, proses berikutnya adalah dengan menambahkan gula merah. Rasa dari martabak sagu khas Papua manis. Untuk kamu yang selama ini hanya mengenal martabak manis dan asin, maka martabak sagu ini tak boleh kamu lewatkan untuk disantap ketika berada di Papua. http://makananoleholeh.com/makanan-khas-papua/