 
            Sedikit cerita tentang masakan ini, adalah waktu jaman dahulu ketika beras susah didapat, Sinole dan Kapurung menjadi makanan pokok utama, terutama untuk warga Luwu. beda dengan jaman sekarang beras kini mudah didapat. hanya saja bagi mereka yang punya sawah atau yang memiliki duit untuk membelinya. Jadi tunggu apalagi, yuk kita langsung uraikan saja bahan yang diperlukan. Bahan bahan 1/4 kg sagu mentah 1 1/2 butir kelapa 2 sendok makan gula pasir dan garam secukupnya Cara Membuatnya - pertama tama sagu mentah dijemur, kemudian diayak - kelapa diparut, setelah itu masukkan ke dalam wajan yang sudah agak panas - selanjutnya, masukkan sagu yang sudah diayak tadi, campurkan dengan gula pasir dan garam - aduk samapi benar benar merata, kemudian angkat dan tiriskan (sajikan mumpung masih hangat) Sumber: http://seruputmaningson.blogspot.co.id/2016/09/masakan-sinole-khas-irian-jaya.html
 
                     
            Bagi kawan kawan yang su pernah mencoba makanan ini, pasti membaca dengan serius, tapi yg belum tau pasti kira ini judul cerita mob kan ? Baiklah sa ingin menulis sedikit resep yg sa tau karna sa pernah praktek masak batang pisang ini. Bahan: tebang sebuah pohon pisang (tentunya yang sudah selesai berbuah to, biar tra terlalu rugi). garam secukupnya air secukupnya minyak goreng secukupnya bawang putih dan bawang merah Cara Pembuatan: Kemudian batang pisang dipotong menjadi beberapa bagian agar memudahkan pekerjaan selanjutnya. Pekerjaan selanjutnya adalah batang pisang tersebut dilepas lapisannya satu persatu sampe di bagian yang paling dalam dimana lapisannya sudah susah untuk dilepas. Bagian terdalam ini biasanya berwarna putih dan kalo dipatah ada getahnya berupa serat yang kalo kering tu lebih kuat dari tali apapun. Bagian dalam yang putih itu lalu diiris iris sampe halus, kasih masuk dalam loyang, tambahkan garam sedikit lal...
 
                    Cara Memasak Kepiting Saus Pedas Manis: Tikam dada kepiting atau pukul kepala kepiting untuk mematikan si kepiting Jika tidak yakin dalam membunuh kepiting, masak kepiting hidup-hidup dalam air mendidih hingga kepiting berwarna merah (kurang lebih 10 menit) Bersihkan bagian dada kepiting, buka dari bagian bawah, keluarkan insang-insang dan kotorannya. Cuci kembali, termasuk capit-capitnya. Rebus kembali kepiting, termasuk capit-capitnya dalam air mendidih selama 5-10 menit. Tambahkan sedikit garam. Kepiting siap untuk diolah lebih lanjut. Bahan kepiting saus pedas manis : bawang bombay, bawang merah, merica, saus tomat, saos tiram, kecap, tomat, dan cabai iris-iris tipis 1) Haluskan bawang merah dan merica. 2) Tumis bawang bombay hingga harum, masukkan bahan yang dihaluskan. 3) Tambahkan saos tomat, saos tiram, dan kecap secukupnya, tambahkan air. 4) Masukkan tomat dan cabai hingga layu. 5) Masukkan kepiting yang sudah direbus memarkan c...
 
                     
            Tarian Yospan merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini tergolong dalam jenis tari pergaulan atau tarian persahabatan antara para pemuda pemudi di masyarakat Papua. Yosim Pancar atau yang biasa disingkat Yospan, merupakan penggabungan dari 2 (dua) tarian rakyat di Papua, yaitu Yosim dan Pancar. Sejarah kemunculan tarian Yospan, dapat kita runut dari asal mula kedua tarian sebelum mengalami penggabungan hingga menjadi Yospan. Yosim adalah sebuah tarian tua yang berasal dari Sarmi, yaitu disuatu kabupaten di pesisir utara Papua, dekat dengan Sungai Mamberamo. Namun sumber lain mengatakan bahwa Yosim ini berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Sementara itu Pancar adalah sebuah tarian yang berkembang di Biak Numfor dan juga di Manokwari awal 1960-an semasa zaman kolonial Belanda di Papua. Awal dari sejarah kelahirannya adalah dengan meniru dari gerakan-gerakan akrobati...
 
                     
            Suku Asmat merupakan salah satu suku yang ada di nusantara. Suku ini mendiami kawasan timur Indonesia, tepatnya di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Irian Jaya. Wilayah tinggal Suku Asmat kaya akan pohon sagu dan pohon bakau. Pohon-pohon ini yang berperan sangat penting dalam kehidupan Suku Asmat. Tidak hanya menjadi sumber kehidupan, tapi juga sebagai media yang digunakan untuk mengimplementasikan nilai seni yang dimiliki masyarakat suku tersebut. Berbagai patung ukiran Suku Asmat merupakan salah satu bentuk nilai seni yang dimiliki masyarakat suku ini. Bagi masyarakat Suku Asmat, patung bukan sekadar benda yang bernilai estetis. Patung juga menjadi penghubung mereka dengan arwah nenek moyang. Patung mbis misalnya. Patung mbis dibuat sebagai perlambang adanya sosok nenek moyang dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masyarakat Suku Asmat percaya bahwa orang yang sudah meninggal mampu ditemukan kembali di dalam bentuk patung mbis. Karenanya, setiap patung m...
 
                     
            Sudah tidak asing lagi bagi masyarakat indonesia mendengar kata "Merauke". Yap! lagu yang diciptakan oleh R. Soerarjo Darsono ini sangat terngiang-ngiang oleh seluruh kalangan. Dari lagu tersebut kita diajarkan bahwa betapa luasnya bentang Indonesia mulai dari titik 0 disebelah barat yang berada di Pulau We hingga titik nol di sebelah timur yang berada di Distrik Sota. Tahu kah kalian jika nama Kota Merauke berasal dari kesalahpahaman antara penjajah Belanda kala itu dengan masyarakat Asli Papua. Pada hari Rabu 12 Februari 1902, sebuah kapal api bernama "Van Goens" bersandar di sebuah dermaga rakyat bibir sungai Maro. Pada tahun itu, masyarakat asli Merauke merupakan masyarakat keturunan Marind yang kontak langsung dengan pendatang dari Belanda. Ketika awak kapal tersebut menginjakkan kakinya, mereka langsung bertanya kepada masyarakat sekitar apa nama daerah yang mereka singgahi ini. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa mereka masing masing, Kaum pendatang dari Belanda tidak...
 
                     
            Inkaropianik adalah permainan rakyat Papua yang menggambarkan sangat kuatnya ikan dalam usaha untuk melepaskan jaring-jaring yang ingin menangkapnya. Disini semakin banyak pemain, semakin seru permainannya. Minimal jumlah pemain setidaknya 6 orang saja. Step-step permainannya: Salah satu pemain akan berperan menjadi Ikan dan pemain lain akan berperan menjadi jaring-jaring perangkapnya. Permainan akan dilakukan di sungai atau kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pemain yang menjadi jaring-jaring akan menggandeng tangan satu sama lain hingga serupa dengan jaring-jaring ikannya.Ikan akan memasuki jaring-jaring melalui cela di bagian kaki-kaki pemain. Ikan harus berusaha keluar dari jaring-jaring dengan cara mendorong badan pemain agar mendapatkan cela untuk keluar. Dilarang melewati kaki-kaki pemain, karena akan di anggap sebagai curang. Dengan jatuhnya pemain (jaring-jaring), diumpamakan dengan jaring-jaring yang rusak akibat sang ikan. Jika ikan mampu keluar dari jaring-jaring, pe...
 
                     
            Atowo adalah julukan dari alat musik tradisional dari Papua yang tidak mudah untuk menemukan keberadaannya. Bentuknya bulat panjang dan ukurannya relatif kecil dan ringan. Atowo digunakan dengan dua tangan, tangan yang satu memegang badan atawo dan yang satu lagi menabuh dengan menggunakan teknik pukulan agar bisa mengeluarkan irama yang indah. Atowo biasa dipakai sebagai hiburan rakyat. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-papua/ Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-papua/
 
                     
            Upacara adat perkawinan Suku Moi di kota sorong. Seperti kita mengetahui bersama bahwa tentunya Indonesia memiliki beragam macam budaya yang sangat menarik dan berbeda. Sudah pasti ada banyak penelitian-penelitian yang menemukakan tentang fungsinya budaya dalam kehidupan kita. Kegiatan tersebut di hadiri oleh seluruh keluarga besar dari kedua belah pihak , kemudian diikuti oleh sejumlah simpatisan keluarga berdekatan marga. Mereka yang aslinya suku moi dan ada simpatisan kelurga/teman dari suku yang lain. Untuk menghadiri upacara tersebut, setiap keluarga yang berdatangan dengan mengambil peralatan perkawinan Piring dan Kain Timur sebagai Alat pembayaran mas kawin. Selanjutnya dalam prosesi upacara tesebut biasanya di lalui kurang lebih 1-3 hari. Pihak laki-laki harus membayar mas kawinya ke pihak perempuan sesuai dengan permintaan, namun jika permintaan belum cukup atau belum mencapai target yang diminta maka mereka akan bertahan oleh seba...