Jak Ranau Tigoh Di Teladas Jak Palas Munggah Mit Bengkunat Gunung Rimba Tiuh Pumatang Pulau-Pulau Di Laok Lepas Reff Bumiku Tanoh Lampung Kulawi Panjak Wah-Wah Di Nusantara Tani Tukun Sangun Jak Jebi Tanoh Lampung Tanoh Lado Meregai Buai Rik Bahasa Nayah Sina Tanda Ram Kaya Adat Rik Budaya Suratni Kaganga Jadi Warisan Jama-Jama Tabikpun Jama Sai Tuha Raja Penyimbang Sebatin Semerga Salah Rik Cempala Tian Sai Ngura-Ngura Kilu Tawai Sikam Kiluyang Bumiku Tanoh Lampung Kulawi Panjak Wah-Wah Di Nusantara Tani Tukun Sangun Jak Jebi Tanoh Lampung Tanoh Lado
Nyuncun Pahar diartikan dalam bahasa Indonesia adalah menjunjung Pahar yang biasanya dilakukan oleh bebay (ibu-ibu). Pahar adalah alat yang biasa digunakan dalam iring-iringan untuk membawa makanan saat ada hajat/pesta rakyat seperti pernikahan, panen raya, ziarah/bersih kubur sebelum ramadhan, ngejalang (ziarah kubur setelah 1 syawal dengan membawa pahar berisi makanan yang dimakan bersama-sama di area pekuburan setelah berdoa bersama), dan kegiatan social kemasyarakatan lainnya. Pahar berbentuk seperti nampan (tempat membawa makan minum tamu) yang berkaki yang biasanya terbuat dari aluminium, besi, tembaga, stenlis, atau kuningan. Nyuncun Pahar merupakan budaya tradisional masyarakat Pesisir Barat sebagai warisan leluhur nenek moyang Pesisir Barat.
Merupakan alat musik yang terbuat dari kayu (baiknya kayu nangka)dan kulit, berdawai, bersenar. Alat musik ini mengiringi lagu-lagu, baik berfungsi sebagai hiburan atau sebagai musik pengiring tari.Alat musik gambus lunik ini merupakan bukti langsung pengaruh kebudayaan Islam yang dibawa pedagang-pedagang arab ke nusantara.
Kopi Robusta Lampung telah menjadi warisan budaya yang perlu dijaga bahkan dilestarikan melalui gaya hidup zaman sekarang, yaitu minum kopi di cafe, warung maupun di rumah. Lampung memiliki perkebunan kopi 163.837 hektar dengan jumlah produksi rata-rata 100-120 ton dan sekitar 85% mengisi pasar dunia. Robusta Lampung banyak ditemukan di Lampung Barat, dapat hidup sekitar 300 dpl sampai 1000 mpl dari ketinggian permukaan laut. Perkebunan Robusta terkenal di antaranya: Liwa, WAytenong, Kebun Tebu, Sumber Jaya, Sekincau, Tenggamus, dan Air hitam. Lampung sendiri merupakan penghasil Robusta terbesar di Indonesia. Di dunia menduduki peringkat ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Kopi robusta sekarang sedang digalakkan oleh Pemerintah Daerah, hampir seluruh cafe/kedai di Lampung menawarkan kopi robusta dengan harga Rp.7000 - Rp.20.000,-.. Robusta memiliki karakter yang khas dan kuat dibanding jenis kopi lain. Robusta punya rasa asam yang lebih...
Kain Tapis - Lampung Kain Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, munculnya kain tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. Masyarakat Lampung asli memiliki struktur adat yang tersendiri. Bentuk masyarakat hukum adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya. Secara umum dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat Pepadun Suku bangsa Lampung yang beradat Saibatin (Pesisir) terdiri dari : Kepaksian Sekala Brak Keratuan Melinting Keratuan Balau Keratuan Darah Putih Keratuan Semaka Keratuan Komering Cikoneng Pak Pek...
Sebambangan merupakan tradisi masyarakat Lampung untuk yang dilakukan oleh pasngan yang ini menikah, dimana sang pria akan "menculik" wanita yang akan dinikahinya sebelum benar-benar menikahinya. tradisi ini jika dilihat secara sekilas mungkin sedikit aneh karena menculik calon pengantin sendiri. Namun jika dilihat secara sekasama, maka tradisi ini memiliki nilai kehidupan yang sangat penting. salah satu nilainya adalah mempelai pria harus berjuang keras jika ingin menikahi wanita yang dicintainya dan harus meminta restu ke wanita tersebut. Jika Sebambangan diatur oleh hukum adat dan perangkat adat, tidak bertentangan dengan Syariat Islam, dan bahkan memberikan keadilan kepada bujang gadis untuk memilih jodohnya karena akibat paksaan orang tua, sehingga dimusyawarahkan sampai diambil keputusan dan persetujuan kedua orang tua bujang gadis. Sedangkan "Kawin Lari" tidak diatur oleh hukum dan perangkat adat, serta tanpa persetujuan kedua orang tua baik bujang atau gadis sehingga ber...
Nayuh merupakan pesta adat Lampung pesisir yang dilaksanakan secara besar-besaran. Banyak rangkaian prosesi yang harus dijalani oleh “Maju” dan “Bunnting”. Maju merupakan sebutan untuk pengantin perempuan sedangkan bunnting merupakan sebutan untuk pengantin pria. Prosesi ngarak maju diawali dengan mengarak kedua pengantin dari gedong dalom menuju rumah sesepuh adat setempat. Gedong dalom sendiri merupakan rumah mempelai pria yang akan melaksanakan nayuh. Kebetulan mempelai pria merupakan keturunan saibatin atau pimpinan tertinggi di kebandaran setempat. Sesampainya di rumah sesepuh adat setempat, mempelai langsung berganti pakaian adat Lampung Pesisir. Begitu pun para Panakauan akan berganti pakaian juga. Panakauan merupakan muli dan bebai yang masih memiliki garis keturunan saibatin. Merekalah akan ikut dalam prosesi ngarak maju. Selepas berganti pakaian mereka langsung diarak menuju gedung dalom. Ciri yang paling menonjol yakni maju dan panakauan meng...
Sesuai dengan namanya, Nuwou Sesat digunakan sebagai balai pertemuan adat antar penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat atau musyawarah. Oleh karena itu, Nuwou Sesat juga disebut Sesat Balai Agung. Bagian-bagian yang terdapat pada bangunan ini adalah ijan geladak (tangga masuk yang dilengkapi dengan atap). Sedangkan Atap itu disebut Rurung Agung. Kemudian anjungan atau serambi, biasa digunakan untuk pertemuan kecil. Pusiban atau ruang tempat musyawarah resmi. Ruang tetabuhan tempat menyimpan alat musik tradisional, dan ruang gajah merem (tempat istirahat bagi para tetua). Pada sisi depan bangunan ini terdapat ukiran ornamen bermotif perahu. Hal lain yang khas di bangunan ini adalah hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah pada bagian atapnya. Payung-payung tersebut merupakan lambang dari tingkat tetua adat bagi masyarakat tradisional Lampung. Secara fisik Nowou Sesat berbentuk rumah panggung bertiang. Sebagian besar materialnya ter...
PERNIKAHANA ADAT LAMPUNG PEPADUN LAMPUNG dikenal dengan sebutan “Sai Bumi Khua Jukhai”, secara Bahasa artinya Satu Bumi Dua Cabang. Sedangkan berdasarkan Makna yaitu “Sai Bumi (satu Bumi)” bermakna suku bangsa yang mendiami satu wilayah yang berasal dari keturunan yang sama, dan “Khua Jukhai (Dua Cabang)” bermakna dua jenis adat istiadat yang dikenal di masyarakat. Dari semboyan diatas kita mengenal dua adat istiadat yang ada di masyarakat Lampung yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa. Dalam tata cara masyarakat Lampung Pepadun, pernikahan bisa di lakukan dalam dua cara yaitu cara pernikahan biasa (yang berlaku secara umum) atau pernikahan semanda yaitu pihak laki-laki tidak membayar uang jujur tetapi suami & anak-anaknya kelak akan menjadi anggota keluarga garis istri. Dengan demikian ketika ayah si istri meninggal,...