Tarian
Tarian
Tarian Lampung Lampung
Tari Sigeh Penguten

Tari Sigeh Penguten merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Lampung. Awalnya, tarian ini bernama Tari Sembah, namun nama tarian tersebut dianggap tidak sesuai oleh masyarakat karena kata "sembah" yang seharusnya hanya ditujukan untuk Sang Pencipta. 

Tari Sigeh Penguten terkenal di daerah Lampung sebagai tarian penyambutan. Tari ini umumnya ditampilkan  untuk menyambut kedatangan tamu-tamu agung seperti Kepala Adat dan pejabat tinggi, sebagai cara menunjukan keramahan, penghormatan, dan ucapan selamat datang di Lampung. Tari Sigeh Penguten juga sering ditampilkan di acara pernikahan adat Lampung dengan tujuan yang tidak jauh berbeda, yaitu menyambut tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.

Pertunjukan Tari Sigeh Penguten menonjolkan ciri budaya adat istiadat Lampung melalui pakaian dan aksesoris yang dipakai oleh penari. Salah satu aksesoris yang dipakai oleh para penari adalah siger, mahkota berwarna emas yang telah menjadi ciri khas daerah Lampung. Pakaian yang dipakai juga merupakan kain yang menjadi ciri khas daerah Lampung, yaitu kain Tapis. Musik yang dipakai untuk mengiringi Tari Sigeh Penguten menggunakan alat musik khas daerah Lampung. Salah satu penari membawa kotak yang bernama Tepak. Tepak tersebut berisi daun sirih yang akan diberikan kepada tamu agung. Daun sirih merupakan simbol yang digunakan untuk mengesahkan penyambutan tamu.

 
Busana yang dikenakan oleh para penari tari sembah sigeh penguten terdiri dari:
  • Sesapur adalah baju kurung bewarna putih atau baju yang tidak berangkai pada sisinya namun pada sisi bagian bawah terdapat hiasan berbentuk koin berwarna perak atau emas yang digantung secara berangkai. Baju ini digunakan sebagai baju atasan para penari.
  • Kain tapis adalah kain tenun tradisional Lampung yang terbuat dari bahan katun bersulam emas dengan motif tumpal atau pucuk rebung. Kain tapis bermotif sepeti ini biasanya disebut dengan nama kain tapis Dewasana. Kain ini digunakan sebagai baju bawahan para penari
Atribut yang dikenakan oleh para penari tapi sembah sigeh penguten antara lain adalah:
  • Pending, yaitu ikat pinggang dari uang ringgit Belanda dengan gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
  • Bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah. Bagian atas ikat pinggang ini dijaitkan kuningan yang digunting berbentuk bulat dan bertahtakan hiasan berupa bulatan kecil-kecil. Ikat pinggang bulu serti dikenakan diatas pending.
  • Mulan Temanggal, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk seperti tanduk tanpa motif yang digantungkan di leher sebatas dada.
  • Dinar, yaitu mata uang Arab dari emas yang diberi peniti dan digantungkan pada sesapur,tepatnya di bagian atas perut.
  • Buah Jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di atas kain yang dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dan dijadikan kalung panjang yang dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut sampai ke belakang.
  • Gelang Burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang diatasnya direkatkan bebe yaitu kain halus yang berlubang-lubang. Gelang burung ini diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu.
  • Gelang Kana adalah sebuah gelang yang terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
  • Tanggai adalah hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan terbuat dari bahan kuningan yang dikenakan di jari penari agar terlihat lentik.
  • Mahkota Siger adalah mahkota berbentuk seperti tanduk yang ditatah hias bertitik-titik rangkaian bunga. Siger ini berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan buah. Disetiap puncak lekukan diberi hiasan bunga cemara dari kuningan. Sedangkan bagian puncak siger diberi hiasan serenja bulan, yaitu hiasan berupa mahkota  kecil yang mempunyai lengkungan di bagian bawah dan beruji tajam-tajam pada bagian atas serta berhiaskan bunga. Mahkota siger ini secara keseluruhan terbuat dari bahan kuningan.

#OSKMITB2018

Sumber:

  1. Penari Adat Lampung, Citra Archia Radita
  2. Tempo Lagu.2016.Tari Sembah/ Tari Sembah Sigeh Penguten Tarian Daerah Lampung. Diperoleh 5 Agustus 2018, dari https://www.tempolagu.com/2016/11/tari-sembah-sembah-sigeh-penguten.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU