Anak
103 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ritual Kelahiran dan Kematian Suku Lampung Saibathin
Ritual Ritual
Lampung

Masyarakat suku Lampung saibathin memiliki ritual tersendiri untuk setiap kelahiran dan kematian seseorang, ritual ini sudah diturunkan dan dilaksanakan secara turn temurun Namun sekarang, sudah jarng dlakukan oleh suku Lampung Saibathin.   Upacara Kelahiran Lampung Saibathin Upacara Jenis ini dilaksanakan sesuai dengan kehidupan seharihari dalam setiap transformasi kehidupan, sejak seseorang dalam kandungan sampai akhir hayat seseorang.   Masa Kehamilan   - Kukhuk Limau/Belangekh, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan. - Ngekhuang Kaminduan, Upacara ini dilaksanakan saat masa kehamilan berumur lima bulan.   Masa Kelahiran Teppuk Pusokh/Salai Tabui/Salin Khah/Nyilih Dakhah .  Upacara ini dilaksanakan setelah kelahiran bayi umur sehari, caranya adalah dengan membersihkan dan menanam ari ari sang bayi. Betebus  Upacara ini dilaksanakan saat bayi berumur tujuh hari, dima...

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Ritual Kelahiran dan Kematian Suku Lampung Pepadun
Ritual Ritual
Lampung

Upacara Kelahiran dalam Masyarakat Lampung Pepadun Pada saat mengandung seorang bayi tidak ada ritual khusus, namun dibuatkan makanan untuk menyambut sang bayi ketika lahir kelak. Makanan tersebut adalah Sagon. Sagon ini terdiri dari dua jenis yaitu agon tepung yang berwarna putih dan sagon kelapa yang berwarna kuning kecoklatan. Makna dari pembuatan sagon ini adalah untuk memberikan informasi bahwa telah lahir dengan selamat seorang bayi ke dunia ini. Kemudian diadakan syukuran/aqiqahan sesuai syariat Agama Islam, dengan serangkaian acara diantaranya pemotongan kambing 1 untuk anak perempuan dan 2 untuk anak laki-laki. Pemotongan rambut yang nanti akan ditukar dengan emas sesuai dengan berat rambut bayi tersebut.   Kematian dalam Masyarakat Lampung Pepadun Upacara adat pada saat kematian di masyarakat lampung pepadun antara lain :   Tahlilan :mendo’akan orang yang sudah meninggal Negou : memperingati hari ketiga meninggalnya seseorang...

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Nuwou Sesat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Lampung

Sesuai dengan namanya, Nuwou Sesat digunakan sebagai balai pertemuan adat antar penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat atau musyawarah. Oleh karena itu, Nuwou Sesat juga disebut Sesat Balai Agung. Bagian-bagian yang terdapat pada bangunan ini adalah ijan geladak (tangga masuk yang dilengkapi dengan atap). Sedangkan Atap itu disebut Rurung Agung. Kemudian anjungan atau serambi, biasa digunakan untuk pertemuan kecil. Pusiban atau ruang tempat musyawarah resmi. Ruang tetabuhan tempat menyimpan alat musik tradisional, dan ruang gajah merem (tempat istirahat bagi para tetua). Pada sisi depan bangunan ini terdapat ukiran ornamen bermotif perahu. Hal lain yang khas di bangunan ini adalah hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah pada bagian atapnya. Payung-payung tersebut merupakan lambang dari tingkat tetua adat bagi masyarakat tradisional Lampung. Secara fisik Nowou Sesat berbentuk rumah panggung bertiang. Sebagian besar materialnya ter...

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Pernikahan Adat Lampung Pepadun
Ritual Ritual
Lampung

PERNIKAHANA ADAT LAMPUNG PEPADUN LAMPUNG dikenal dengan sebutan “Sai Bumi Khua Jukhai”, secara Bahasa artinya Satu Bumi Dua Cabang. Sedangkan berdasarkan Makna yaitu “Sai Bumi (satu Bumi)” bermakna suku bangsa yang mendiami satu wilayah yang berasal dari keturunan yang sama, dan “Khua Jukhai (Dua Cabang)” bermakna dua jenis adat istiadat yang dikenal di masyarakat. Dari semboyan diatas kita mengenal dua adat istiadat yang ada di masyarakat Lampung yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa. Dalam tata cara masyarakat Lampung Pepadun, pernikahan bisa di lakukan dalam dua cara yaitu cara pernikahan biasa (yang berlaku secara umum) atau pernikahan semanda yaitu pihak laki-laki tidak membayar uang jujur tetapi suami & anak-anaknya kelak akan menjadi anggota keluarga garis istri. Dengan demikian ketika ayah si istri meninggal,...

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Chempaka Khua Belas
Ritual Ritual
Lampung

Hukum Adat Cepalo semula disebut Cepalo Dua Belas. Hukum Adat Cepalo ini berisi larangan-larangan dengan sangsi-sangsi bagi setiap pelanggaran, serta hukuman mati. Cepalo Dua Belas ini diwujudkan dalam bentuk Kain Tabir (Lassai) sapu tangan dan taplak dengan cara menyambungkan satu dengan lain, terdiri bermacam-macam warna : Isi Cepalo Dua Belas sebagai berikut : Dilarang melihat isteri dan anak gadis orang lain dengan pandangan mencurigakan. Dilarang berbicara yang kotor, menghasut, memfitnah orang lain. Dilarang duduk lebih tinggi tempatnya dari pada orang yang lebih tua Dilarang terbuka kemaluannya ditempat orang ramai. Dilaran tidur tengkurap di gardu kampung pada waktu siang hari, sedangkan para ibu dan gadis lewat di situ. Dilarang memulkul perut sendiri di dekat wanita yang sedang hamil. Dilarang naik ruma orang lain dari pintu belakang. Dilarang seorang tamu masuk ruang tanmu atau tengah rumah tanpa izin tuan rumah....

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Jeduman
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Lampung

Bledukan  merupakan salah satu permainan tradisional yang terdapat di Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Pada masa lalu,  bledukan  terbuat dari bambu dengan menggunakan bahan bakar minyak tanah,  Bledukan  biasa digunakan masyarakat Lampung Utara ketika sedang  manjau  pada saat upacara adat atau  begawi . Pada saat ada kunjungan besan sewaktu lamaran ataupun pernikahan selalu ditandai dengan bunyi  bledukan  kemudian diikuti dengan alunan musik kolintang. Pada saat ini, permainan biasa dilakukan secara beramai-ramai baik oleh anak laki-laki, anak perempuan maupun orang dewasa. Bentuk dari  bledukan  seperti senapan dengan panjang sekitar 120 -150 cm dan memiliki 2 pegangan yang berukuran sekitar 30-50 cm.  Bledukan  terbuat dari kaleng-kaleng bekas makanan dan botol-botol bekas minuman yang disambung satu per satu kemudian dibalut oleh kain dan direkatkan oleh karet. Pada masa...

avatar
Hadi Saputra
Gambar Entri
Kuol lampung (Sayur Santan Keong)
Makanan Minuman Makanan Minuman
Lampung

Bahan-bahan 4 porsi secukupnya keong (kuol) santan cair (aq pake kara dikasih air 1 gelas) secukupnya bawang bombai secukupnya batang daun kucai 6 biji cabe hijau (biar gk pedas jdi bisa di makan anak) minat Langkah 15 menit Bersihkan keong (kuol) ya Iris bawang bombai, dan batang daun kucai serta cabai hijau di belah 2 Masuk kan keong (kuol),bawang, cabai, batang bawang kucai dan santan menjadi 1 masak dengan api kecil Tunggu sampai matang dan masakan siap di sajikan   Sumber: https://cookpad.com/id/resep/873990-sayur-santan-keong-kuol-lampung-nya-%F0%9F%98%80%F0%9F%98%81

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Siasat Aminah Yang Cerdik
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

"Tolooong! tolooong! Aminah hilang....Aminah hilang!" Masyarakat Tulang Bawang digegerkan oleh teriakan sepasang suami istri yang kalut dan berlari kesana kemari. "Tenang, Pak, Bu. Ceritakan apa yang terjadi," Pak Kepala Kampung menghampiri dan mencoba menenangkan mereka. Kedua orangtua itu pun bercerita bahwa Aminah, anak perempuan mereka satu-satunya hilang di sungai Tulang Bawang. Ada yang melihat dia didorong oleh seekor buaya. "Tolonglah, Pak, selamatkan anak kami. Hu.. hu.. hu," Ibu Aminah memohon sambil terisak. Dengan sigap, Pak Kepala kampung langsung membagi kelompok dan menginstruksikan agar para pemuda dan lelaki yang masih gagah berpencar untuk mencari Aminah. Tentu saja mereka bersedia, apalagi ini bukan kejadian yang pertama kali. Sudah banyak korban yang hilang di sungai Tulang bawang dan tak ada yang pernah ditemukan. Di manakah Aminah? Kita lihat tempat yang lain. Tampak sesosok tubuh tergolek lunglai di sebuah gua. Ya, dia lah Aminah. "Ah, dimana aku? Umi? Buya?"...

avatar
Lantang
Gambar Entri
Budaya Lampung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Lampung sebagai sebuah nama sesungguhnya bermakna ambigu. Namun setidaknya, ada empat nama yang bisa dilekatkan pada Lampung itu: suku, bahasa, budaya, dan provinsi. Kalau kita bicara Provinsi Lampung, akan lebih mudah merumuskannya. Namun, kalau hendak membahas suku, bahasa, dan budaya Lampung, maka sungguh sulit. Buku Adat Istiadat Lampung yang disusun Prof Hilman Hadikusuma dkk (1983), akan terasa sangat minim untuk memahami Lampung secara kultural. Sampai saat ini, relatif belum ada yang berhasil memberikan gambaran yang menyeluruh, sistematis, dan meyakinkan tentang kebudayaan Lampung. Kebudayaan Lampung miskin telaah, riset, dan studi. Yang paling banyak lebih berupa klaim atau sebaliknya, malah upaya untuk meniadakan atau setidaknya mengerdilkan kebudayaan Lampung. Secara garis besar masyarakat adat Lampung terbagi dua, yaitu masyarakat adat Lampung Pepadun dan masyarakat adat Lampung Sebatin. Masyarakat beradat Pepadun terdiri dari: Pertama, Abung Siwo Mego (Un...

avatar
Yeni27naibaho