Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Lampung Lampung
Siasat Aminah Yang Cerdik
- 3 Mei 2018

"Tolooong! tolooong! Aminah hilang....Aminah hilang!" Masyarakat Tulang Bawang digegerkan oleh teriakan sepasang suami istri yang kalut dan berlari kesana kemari. "Tenang, Pak, Bu. Ceritakan apa yang terjadi," Pak Kepala Kampung menghampiri dan mencoba menenangkan mereka. Kedua orangtua itu pun bercerita bahwa Aminah, anak perempuan mereka satu-satunya hilang di sungai Tulang Bawang. Ada yang melihat dia didorong oleh seekor buaya. "Tolonglah, Pak, selamatkan anak kami. Hu.. hu.. hu," Ibu Aminah memohon sambil terisak. Dengan sigap, Pak Kepala kampung langsung membagi kelompok dan menginstruksikan agar para pemuda dan lelaki yang masih gagah berpencar untuk mencari Aminah. Tentu saja mereka bersedia, apalagi ini bukan kejadian yang pertama kali. Sudah banyak korban yang hilang di sungai Tulang bawang dan tak ada yang pernah ditemukan. Di manakah Aminah? Kita lihat tempat yang lain. Tampak sesosok tubuh tergolek lunglai di sebuah gua. Ya, dia lah Aminah. "Ah, dimana aku? Umi? Buya?" Aminah menyibakkan rambut panjangnya. Bajunya basah kuyup dan sangat kotor. Dia pun melangkahkan kakinya dengan tertatih, semakin masuk ke dalam gua. "A..apa ini?" Aminah terkejut. Dia mengambil obor yang tergantung di dinding gua. Tepat di depannya, dia melihat bertumpuk perhiasan dan berkotak-kotak batu mulia. Lalu di bagian pojok, ada lemari kayu dengan pintu yang terbuka. Isinya beraneka warna jubah yang berkilauan. Dia hanya bisa melongo dan terkagum-kagum. Dia sampai lupa dengan alasan mengapa dia ada dalam gua. Tiba-tiba, "Hahahaaa, kau pasti belum pernah melihat semua ini, bukan?" Terdengar suara yang menggema dan menyeramkan. "Ssii..siapa kau?" Samar-samar, sesosok tubuh mendekati tempat perhiasan yang bertaburan itu. Seekor buaya! "Haahh! Bu-buaya... Si-siluman buaya... Tolooong... Tolooong!" Hampir saja Aminah pingsan kalau buaya itu tidak segera menyahut. "Tenanglah, gadis cantik. Engkau tak usah takut. Aku tak akan memakanmu!" Suara buaya itu tidak sekeras tadi, "Duduklah engkau  dan dengarkan aku!" Bagai dicucuk hidung, Aminah menurutinya walau masih dengan perasaan takut."Sebenarnya aku adalah manusia. Namaku Somad. Aku dikutuk menjadi buaya karena keserakahanku mengambil harta para saudagar kaya yang melewati sungai Tulang Bawang! Inilah seluruh hasil kerjaku, whuahahahaha...." Aminah sampai bergidik mendengar suara buaya itu. "Tapi, untuk apa harta sebanyak ini? Sementara engkau menjadi buaya?" Aminah memberanikan diri bertanya. "Gadis pintar! Tidak selamanya aku menjadi buaya. Setiap bulan purnama dan musim panen tiba, aku berubah ke wujudku semula: Seorang lelaki gagah, sang perompak ulung! Aku membuat terowongan menuju desa, sehingga bisa bersenang-senang dan membeli apa saja yang kumau, huahahaha!" kali ini Aminah sudah tak merasakan takut lagi. Dia sedang mencermati ucapan si buaya. "Engkau harus mau tinggal di sini bersamaku!" Buaya itu mendekati Aminah yang sudah berdiri tegak. "Manalah bisa, buaya yang bijak? Kasihan orangtuaku. Mereka sudah tua," bujuk Aminah. "Jangan banyak alasan! Kau harus tinggal bersamaku! Kau akan merasakan nikmatnya hidup bergelimpangan harta! Kalau tak mau, maka engkau akan ku makan seperti yang lainnnya! Gggrrrrr!" buaya itu nampak marah sekali. Giginya yang besar seperti hendak menerkam Aminah. "Ba... baiklah buaya. Aku akan tinggal di sini" Semenjak itu, Aminah tinggal di dalam gua. Buaya memanjakannya dengan memberikan aneka baju mewah dan perhiasan indah. Karena Aminah sepertinya tenang dan nyaman, buaya jadi lengah. Suatu saat, buaya tertidur nyenyak dan lupa menutup terowongan dengan manteranya. "Ini kesempatan emas. Musim panen sebentar lagi tiba. Aku harus bisa keluar sebelum dia berubah menjadi manusia," pikir Aminah. Maka dengan melepas sebagian perhiasan yang melekat di tubuhnya, Aminah berjingkat melewati terowongan yang cukup panjang. Dalam perjalanan, dia tak henti-hentinya berdoa pada Tuhan agar bisa keluar dan selamat. Ketika hendak sampai di ujung terowongan, terdengar suara buaya yang berteriak keras. Oh, tidak! Buaya itu mengejar Aminah dengan tenaga yang luar biasa! Aminah berlari dan terus berlari. "Pengkhianaaat! Akan ku makan kau!" Buaya mengamuk sejadinya. Untunglah Aminah sudah berada di luar terowongan di tengah hutan. Tapi, dia bingung hendak ke arah mana. Buaya itu semakin mendekat! Untunglah ada seorang pemuda pemburu menolongnya. Ia mengarahkan anak panah ke arah buaya. Aminah pun selamat dan pulang ke rumahnya. Aminah memberi tahu gudang harta milik buaya. Penduduk kampung pun mengambil harta tersebut untuk membangun desa mereka. Berkat kecerdikan Aminah, sekarang masyarakat hidup makmur, tentram dan damai.

 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/siasat-aminah-yang-cerdik/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline