Anak
797 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jolenan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Konon kabarnya pada jaman Majapahit, terjadi suatu peperangan antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Pajajaran yang terkenal dengan nama perang Bubat. Pada saat itu, diantara prajurit kerajaan Majapahit ada yang berjalan melalui daerah yang sekarang dinamakan Desa somongari. Barisan prajurit tersebut dipimpin oleh Adipati Singanegara, Pangeran Lokajaya dan seorang lagi Pangeran Purwokusumo. Rombongan tersebut beristirahat di daerah itu sampai beberapa saat lamanya. Karena dirasa enak beristirahat di tempat tersebut, maka Adipati Singanagara dan para prajurit diperintahkan untuk terus bermukim di situ. Dan pula diperintahkan untuk menebang hutan-hutan sedikit demi sedikit untuk tempat tinggal. Ternyata diantara prajurit yang menebang kayu banyak yang mati atau hilang karena perbuatan makluk-makluk halus. Setelah diketahui oleh Adipati Singanegara beberapa kali tentang kejadian tersebut, maka bersemedilah Adipati Singanegara. Beliau bersemedi dalam bulan Sura sampai dengan bula...

avatar
agung pranoto
Gambar Entri
Tokoh Wayang Bagong
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Ki Lurah Bagong  adalah nama salah satu tokoh  punakawan  dalam kisah  pewayangan  yang berkembang di  Jawa Tengah  dan  Jawa Timur . Tokoh ini dikisahkan sebagai anak bungsu  Semar . Dalam  pewayangan   Sunda  juga terdapat tokoh panakawan yang identik dengan Bagong, yaitu  Cepot atau  Astrajingga . Namun bedanya, menurut versi ini, Cepot adalah anak tertua Semar. Dalam wayang banyumasan Bagong lebih dikenal dengan sebutan  Bawor . Ciri fisik Sebagai seorang  panakawan  yang sifatnya menghibur penonton  wayang , tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan  memble . Dalam figur wayang kulit, Bagong membawa senjata  kudi . Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu  Semar ,  Gareng , dan  Petruk , ma...

avatar
Borip X7
Gambar Entri
Cublak-cublak Suweng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Bukan rahasia lagi kalau orang Jawa pada dasarnya memiliki budaya senang berkumpul, meski dalam kegiatan tersebut sekedar duduk-duduk dan mengobrolkan hal yang ‘tak penting’. Dari kebiasaan suka berkumpul itu bisa ditebak kalau mungkin dulu permainan-permaian tradisional Jawa juga muncul dari kebiasaan berkumpul. Hal itu bisa dilihat dari berbagai permainan dalam masyarakat Jawa yang kebanyakan melibatkan banyak anak. Salah satunya ya cublak-cublak suweng yang sudah saya sebutkan di atas.  Permainan anak tradisional dilakukan tak hanya untuk mencari kesenangan, melainkan juga memberi dampak positif dan media belajar bagi anak-anak. Dampak yang paling jelas dengan melakukan permainan tradisional yaitu mengajarkan anak untuk bersosialisasi dengan teman. Selain itu, permainan tradisional juga mampu: melatih gerak motorik dan kreatifitas, melatih kemandirian, mengajarkan arti kesetiakawanan, mengajarkan bagaimana cara mengendalikan diri dan emosi, belajar sali...

avatar
Edasia Initiative Movement
Gambar Entri
Hompimpa
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

kalimat yang berasal dari bahasa Sansekerta, 'Hompimpa Alaium Gambreng' dikatakan menyimpan makna yang cukup religius. Dikutip dari buku "Kawih/Tembang Anak-Anak di Kalangan Kebudayaan Sunda dan Jawa" kalimat 'Hompimpa Alaium Gambreng' memiliki arti 'Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari kita Bermain'. https://radarkepahiang.disway.id/read/660131/tahukah-kamu-ternyata-ini-arti-dibalik-kata-hompimpa-alaium-gambreng/15#:~:text=Dikutip%20dari%20buku%20%22Kawih%2FTembang,Tuhan%2C%20Mari%20kita%20Bermain '.

avatar
mariska apriani
Gambar Entri
Grebeg Besar Demak
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Deskripsi    Grebeg Besar Demak merupakan sebuah acara budaya tradisional besar yang menjadi salah satu ciri khas Demak. Tradisi Grebeg Besar Demak ini berlangsung setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijah saat Idul Adha. Dimeriahkan dengan karnaval kirap budaya yang dimulai dari Pendopo Kabupaten Demak hingga ke Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Kadilangu, jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat mulai acara. Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang mempunyai nilai ritual keagamaan bagi warga masyarakat Kabupaten Demak untuk menyambut datangnya hari raya Lebaran Haji pada setiap tanggal 10 Zulhijah. Grebeg pertama kali diadakan untuk memperinghati hari jadi Mesjid Demak yang dibangun oleh Sunan Kalijogo bersama Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel dengan potongan-potongan kayu atau tata dalam tempo sehari. Pada waktu itu merupakan satu-satunya mesjid di Jawa. Sebelum peringatan dimulai diupayakankan bagaimana caranya untuk memancing kedat...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Tari Klasik Gaya Surakarta
Tarian Tarian
Jawa Tengah

Tari klasik gaya Surakarta memiliki karakter yang khas, tari klasik semula meniru gerak alam semesta dan pertanda seperti mbanyu mili (sesuai dengan letak arah mengalirnya), posisi gerak tari seperti tanjak ndoran tinangi, angranakung, singkal, mager timun. Pada susunan kembangan sekaran) tari terdapat nama ngranggeh lung, merak kesimpir, gajah ngoling, menthokan, mucang kanginan, banteng nggambul. ombak banyu, ngalap sari. Berbagai gerak alam di stilir menjadi ragam gerak tari yang dilakukan oleh tubuh. Dasar gerak tari klasik gaya Surakarta berpegang pada dua aspek yaitu adeg dan solah. Untuk mencapai tingkat gerak yang berkualitas (estetik) diperlukan suatu metode latihan tari yang efektif, di dalam istilah tari gaya Surakarta disebut Rantaya yang meliputi pola dasar adeg, pola dasar lumaksana, susunan kembangan atau sekaran. Filosofi tari klasik gaya Surakarta adalan menggunakan konsep Dewa Raja Jejer, sedang mitosnya adalah kiblat papat lima pancer. Tari Klasik gaya Surakar...

avatar
Alif Ihsanuddin Perdana
Gambar Entri
Nyadran Brebes
Ritual Ritual
Jawa Tengah

     Nyadran berasal dari bahasa Sansekerta, Sraddha yang artinya keyakinan. Secara sederhana Nyadran adalah kegiatan bersih makam yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat Jawa yang umumnya tinggal di pedesaan. Tradisi ini sudah berlangsung sejak jaman Hindu-Budha sebelum masuknya ajaran Islam ke tanah Jawa. Dan sejak abad ke-15  para Sunan atau yang dikenal dengan sebutan Walisongo menggabungkan tradisi tersebut dalam dakwahnya untuk menyebarkan ajaran Islam supaya mudah diterima. Nyadran bisa dipahami sebagai sebuah simbolisasi hubungan antara seseorang dengan leluhur, dengan sesama dan hubungan dengan Tuhan. Menurut Bapak Rakwin selaku sesepuh desa bahwa bentuk kegiatan upacara nyadran  adalah berupa acara massal membersihkan makam dan mendoakan para pendahulu supaya mendapatkan ampunan dan keselamatan dari Tuhan.Nyadran yang saya temui merupakan nyadran yang berbeda dari masyrakat yang lain.Nyadran di sini adalah bukan hanya memberihkan...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Ruwatan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Ruwatan merupakan Ritual adat jawa sebagai sarana untuk membebaskan atau mensucikan atas dosa dan kesalahan yang diperkirakan bisa berampak kesialan terhadap dirinya dalam menjalankan kehidupannya. Dalam cerita " wayang " dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di jawa ( jawa tengah) awalnya diperkirakan berkembang didalam cerita jawa kuno, yang isi pokoknya memuat masalah pensucian , yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali, atau meruwat berarti: mengatasi atau menghindar i sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan pertunjukan/ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema/cerita Murwakala.  Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya mengalami nandang sukerto/berada dalam dosa , maka untuk mensucikan kembali, perlu mengadakan ritual tersebut. Menurut ceriteranya, orang yang manandang sukerto ini, diyakini akan menjadi mangsanya Batara Kala . Tokoh ini adalah anak Batara Guru (dalam cerita wayang) yang lahir ka...

avatar
Alif Ihsanuddin Perdana
Gambar Entri
Asal-Usul Sendang Tirto Sinongko Klaten
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Nama Sendang Tirto Sinongko mungkin tidak lagi asing lagi bagi telinga masyarakat Klaten. Namanya begitu fenomenal karena setiap panen ketiga usai masyarakat setempat menggelar upacara adat bersih desa di sendang tersebut. Tidak hanya bersih-bersih sendang biasa, namun masyarakat juga menyembelih puluhan hingga ratusan ekor kambing. Hal itu sebagai ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas panen melimpah mereka. Acara yang biasa digelar Jumat wage pada Agustus itu pun menjadi pesta rakyat yang sangat wah . Sebab, tidak hanya masyarakat setempat, kerabat jauh hingga pejabat pun ikut memeriahkan acara tersebut. Namun, tahukan asal mula nama Sendang Sinongko dan tradisi bersih desa itu muncul? Salah satu tokoh masyarakat Desa Pokak, Soedharto, mengatakan nama Sendang Sinongko bermula saat sang Raja Paku Buwono VII hendak menuju ke Jogja. Di tengah perjalanan, sang raja merasa lelah dan singgah di sebuah sendang. Kemudian, sang raja pun makan buah nangka. Setelah itu,...

avatar
Alif Ihsanuddin Perdana