Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe. Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga. Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. Setiap hari I Ruga menyiksa dan memukul La Upe ketika ia pergi ke sawah. Sejak bersama ibu tirinya, hidup La Upe sangat menderita. Ia tidak pernah lepas dari siksaan dan perintah yang berat dari ibu tirinya. Setiap hari, ia disuruh pergi ke sungai untuk memancing ikan. Jika pulang tanpa membawa hasil, ia disiksa dan dipukul dengan tongkat. Begitulah yang dialami La Upe setiap hari tanpa sepengetahuan ayahnya. Pada suatu hari, La Upe disuruh oleh ibu tirinya ke sungai untuk memancing ikan. Setelah mempersiapkan pancing dan umpan yang bany...
Bantaeng salah satu provinsi di Sulawesi selatan yang mempunyai banyak keanekaragaman budaya sehingga bisa memberikan sebuah kontribusi yang besar buat masyarakatnya. Kebudayaan adalah hasil cipta rasa karsa manusia, oleh karena itu kebudayaan bukan hanya pesta adat, tari-tarian dsb. Tapi, kebudayaan termasuk makanan tradisional . Makanan tradisional merupakan kebudayaan yang harus dijaga dengan baik karena dengan adanya makanan tradisional maka kebudayaan daerah akan terangkat dengan baik, makanan tradisional mampu memberikan sebuah kontribusi untuk daerah itu sendiri, Bantaeng termasuk daerah yang mempunyai banyak makanan tradisional salah satunya adalah Rakka . Rakka’ adalah makanan khas dari kabupaten bantaeng yang banyak di gemari oleh masyarakat pegunungan karena makanan khas ini berada di bawah kaki gunung lompobattang. R...
Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer yang cukup potensial untuk perkembangan perikanan dan rumput laut. Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang. Sedangkan di bagian selatan membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir pantai dan persawahan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 395,83 km² atau 39.583 Ha yang dirinci berdasarkan Lahan Sawah mencapai 7.253 Ha (18,32%) dan Lahan Kering mencapai 32.330 Ha. Kabupaten Bantaeng yang luasnya mencapai 0,63% dari luas Sulawesi Selatan, masih memiliki potensi alam untuk dikembangkan lebih lanjut. Lahan yang dimilikinya ± 39.583 Ha. Di Kabupaten Bantaeng mempunyai hutan produksi terbatas 1.262 Ha dan hutan lindung 2.773 Ha. Secara keseluruhan luas kawasan hutan menurut fungsinya di kabupaten Bantaeng sebesar 6.222 Ha (2006). Makanan tradisional adalah makanan yang bia...
Bugalu adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar sagu atau masyarakat luwu menyebutnya denga tabaro. Disebagian wilayah Indonesia ada juga yang menjadikan sagu(tabaro) sebagai makanan khasnya namun dengan pengolahan dan cara penyajian yang berbeda. di maluku makanan ini lebih dikenal dengan papeda. Bagi masyarakat luwu, saya khususnya. mengolah sagu (tabaro) menjadi masakan selesat kapurung (bugalu) adalah perkara mudah namun menjadi sesuatu yang sangat dirindukan saat berada jauh dari kampung halaman. Menikmati masakan kapurung (bugalu) dewasa ini bukan hanya sekedar karena kapurung (bugalu) adalah masakan khas orang luwu. Tapi lebih kepada rasa syukur atas nikmat yang dirasakan hari ini. Sejak jaman dulu masyarakat luwu telah mengenal padi. Namun saat musim paceklik, sagu (tabaro) menjadi alternative makanan pendamping. Karena tidak mengenal musim. Jadi bisa tetap diproduksi. Dan diolah menjadi berbagai jenis masakan pengganti nasi. Saya biasa mengolahnya dengan menyiram...
Percaya atau tidak percaya, ini adalah tradisi atau ritual mayat berjalan di Tana Toraja, Sulawesi yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Masyarakat disana percaya bahwa leluhur mereka yang telah meninggal sekalipun harus tetap dirawat. Mayat akan digali dan diangkat dari kuburnya, lalu didoakan, dibersihkan, dipakaikan baju, diarak keliling kampung dan kemudian dikembalikan lagi ke dalam peti. Kabarnya, mayat dapat berdiri tegak dan berjalan sendiri. Sumber: http://www.tentik.com/10-ritual-menyeramkan-yang-pernah-dipraktekan-di-indonesia/
La Galigo adalah salah satu karya sastra tradisional yang menceritaan kisah kepahlawanan dalam bentuk syair (Epos). Cerita kepahlawanan La Galigo tidak kalah hebat dengan cerita Mahabarata dan Ramayana dari India. Kisahnya Buku ini berisi kisah orang Bugis, asal Sulawesi Selatan, di masa lalu lengkap dengan sejarah, kebudayaan hingga dongeng-dongeng. Salah satunya menceritakan tentang kisah kepahlawanan, Sawerigading, seorang pahlawan yang gagah berani. Namun, cerita dalam La Galigo bukan sejarah. Hal itu karena di dalam cerita La Galigo penuh dengan mitos dan peristiwa-peristiwa yang sangat luar biasa.Meskipun demikian, La Galigo cukup berjasa karaena dapat memberikan gambaran kepada ahli sejarah mengenai kebudayaan Bugis sebelum abad ke 14. Karya sastra La Galigo ditulis dengan bahasa Bugis asli Galigo. Konon bahasa Galigo saat ini hanya dipahami oleh kurang dari 100 orang. La galigo kini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Pada tahun 2...
Tolotang (kadang ditulis Tolottang) adalah sebuah kepercayaan yang terutama dianut di Kabupaten Sidenreng Rappang (disingkat menjadi Kabupaten Sidrap), Sulawesi Selatan. Sekitar 5000 warga di wilayah amparita, Kabupaten Sidrap menganut kepercayaan yang sudah turun temurun. Karena pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama, selebihnya dikategorikan sebagai Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan penganut Tolotang tidak mau disebut sebagai aliran kepercayaan, mereka menggabungkan diri dengan Agama Hindu. Itulah sampai sekarang dikenal dengan nama Hindu Tolotang. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tolotang
Main Ilu Apui Nama permainan ini adalah “Ilu Apui” (bahasa Lampung yang artinya sebagai berikut Ilu = minta, Apui = api. Jadi dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia = “Minta Api”). Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki dan anak perempuan, tetapi lebih sering dilakukan oleh anak-anak perempuan. Usia para peserta permainan ini adalah berkisar antara 7 sampai dengan 12 tahun dan dimainkan oleh paling sedikit 4 (empat) orang anak. Tidak dipergunakan alat, tetapi dapat pula digunakan alat bantu berupa sepotong kayu atau sepotong tongkat pendek. Kadang kala tanpa memerlukan sama sekali alat bantu tersebut di atas. Jalannya Permainan Mula-mula peserta permainan ini berkumpul dan mengadakan undian atau suit. Mereka yang terakhir kalah dalam suit maka dialah yang menjadi “tukang rampas” dalam permainan ini. Kalau misalnya terdapat 5 orang anak yang mengikuti permainan ini, berarti ada 4 orang anak yang menang dan yang terakhir 1 (satu) orang anak....
Sulawesi selatan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang mempuyai 24 kabupaten dan kota, terbagi atas berapa suku dan bahasa, meskipun demikian banyak yang menjadi dasar patokan kebudayaan yang ada di Sulawesi selatan. Adapun suku-suku tersebut adalah suku bugis, Makassar dan toraja yang paling terkenal dan mempunyai bahasa, bugis, Makassar, toraja dan kojo. Dari berbagai cara inilah yang menjadikan Sulawesi selatan mempunyai banyak keanegaragaman. Selain bahasa, suku, dan yang mencakup kebudayaan adapula rumah adat yang mempunyai makna yang sangat mendalam bagi masyarakat. Rumah adat merupakan bangunan asli di daerah tersebut khususnya Sulawesi selatan. Rumah adat balla lompoa salah satunya adalah rumah adat suku bugis dan Makassar yang membedakan keduanya adalah pemaknaan dan filosofi dari rumah adat di setiap daerah. Di bantaeng ada rumah adat yang paling terkenal yakni balla lompoa tetapi adapula yang...