Bugalu adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar sagu atau masyarakat luwu menyebutnya denga tabaro. Disebagian wilayah Indonesia ada juga yang menjadikan sagu(tabaro) sebagai makanan khasnya namun dengan pengolahan dan cara penyajian yang berbeda. di maluku makanan ini lebih dikenal dengan papeda. Bagi masyarakat luwu, saya khususnya. mengolah sagu (tabaro) menjadi masakan selesat kapurung (bugalu) adalah perkara mudah namun menjadi sesuatu yang sangat dirindukan saat berada jauh dari kampung halaman. Menikmati masakan kapurung (bugalu) dewasa ini bukan hanya sekedar karena kapurung (bugalu) adalah masakan khas orang luwu. Tapi lebih kepada rasa syukur atas nikmat yang dirasakan hari ini. Sejak jaman dulu masyarakat luwu telah mengenal padi. Namun saat musim paceklik, sagu (tabaro) menjadi alternative makanan pendamping. Karena tidak mengenal musim. Jadi bisa tetap diproduksi. Dan diolah menjadi berbagai jenis masakan pengganti nasi. Saya biasa mengolahnya dengan menyiram sagu(tabaro) terlebih dahulu dengan air mendidih lalu diaduk sampai sagu(tabaro) matang sempurna dilanjutkan dengan proses dui ( proses pengolahan adonan sagu matang menjadi bulatan bulatan kecil menggunakan dua buah bambu kecil sebesar pensil). Kemudian ditambahkan kedalamnya sayur-sayuran sesuai selera, campuran ikan atau daging ayam ditambah perasan jeruk nipis atau belimbing wuluh lalu dicampur Lombok.
Kapurung(bugalu), meski belum setenar coto Makassar dan sop kondro. Tapi saya sangat merekomendasikan bagi anda yang berkunjung ke Sulawesi selatan untuk mencicipi kelesatan makanan khas luwu, Sulawesi selatan ini.
Sumber : https://nersnurila.wordpress.com/2015/08/01/kapurung-bugalu/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang