Sama seperti baju, celana panjang yang dikenakan pada pakaian adat Aceh untuk laki-laki juga berwarna hitam. Akan tetapi, celana atau dalam Bahasa Aceh disebt Sileuweu ini dibuat dari bahan kain katun. Beberapa sumber menyebut nama celana ini adalah Celana Cekak Musang. Celana khas dari adat Melayu. Sebagai penambah kewibawaan, celana cekak musang dilengkapi dengan penggunaan sarung dari kain songket berbahan sutra. Kain sarung yang bernama Ija Lamgugap, Ija krong, atau ija sangket tersebut diikatkan ke pinggang dengan panjang sebatas lutut atau 10 cm di atas lutut. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-aceh-nama-gambar-dan.html
Pengaruh budaya Islam dalam adat Aceh juga terasa dengan adanya kopiah sebagai penutup kepala pelengkap pakaian adat Aceh. Kopiah ini bernama Meukeutop. Meukotop adalah kopiah lonjong ke atas yang dilengkapi dengan lilitan Tangkulok, sebuah lilitan dari tenunan sutra berhias bintang persegi 8 dari bahan emas atau kuningan. Anda bisa melihat bagaimana bentuk Meukotop pada gambar di bawah ini. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-aceh-nama-gambar-dan.html
Baju Kurung Baju atasan untuk wanita adalah baju kurung lengan panjang. Baju ini memiliki kerah dan motif sulaman benang emas yang khas seperti baju China. Adapun dari bentuknya, baju ini terbilang gombor panjang hingga pinggul untuk menutup seluruh lekuk dan aurat tubuh dari si pemakainya. Dari bentuk dan motifnya tersebut, menunjukan bahwa baju ini adalah hasil perpaduan budaya Melayu, Arab, dan Tionghoa. Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/05/pakaian-adat-aceh-nama-gambar-dan.html
Kain Songket Aceh atau tenun ikat tradisional Aceh ini adalah kerajinan tangan yang dilakukan secara tradisional dan turun temurun dengan menggunakan alat tenun tradisional yaitu alat-alat dari kayu dan benang yang berwarna-warni. Hasil dari tenunan tradisional ini kemudian dibuat berbagai macam keperluan, antara lain: sebagai bahan pakaian adat tradisional Aceh, hiasan meja, hiasan dinding, serta keperluan lainnya. Sumber: http://www.tanohaceh.com/?cat=176
Kerawang Gayo adalah kerajinan bordir masyarakat Gayo, Aceh Tengah. Bordir Kerawang Gayo memiliki corak yang khas, dimana mempunyai makna filosofi yang dalam dari setiap ukiran dan bentuknya. Bordir Kerawang Gayo ini sering dipakai untuk hiasan dinding, alas meja, motif pakaian, tas dan lain sebagainya. Motif Kerawang Gayo tidak hanya diminati masyarakat lokal saja, namun daerah Aceh lainnya juga banyak mencari motif ini. Bahkan wisatawan dari luar daerah Aceh juga menyukai kerajinan yang menggunakan Kerawang Gayo ini. Motif Kerawang hanya terdiri dari empat bagian, jikalau adapun tambahan lainnya sudah merupakan hasil dari variasi. Adapun empat bagian itu adalah sebagai berikut: Emun Berangkat (Awan Berangkat) yang menyerupai huruf S sambung menyambung, putar berputar. Ini melambangkan perjuangan hidup dalam menempuh kehidupan. Suka duka, susah senang, sempit luas. Ada masa-masa tertentu yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tidak ada jalan lu...
Raja Mukhayat Syah, sang Raja Aceh, memandang langit di sebelah Timur yang berwarna hijau. Ia sering melihat warna hijau itu dengan penasaran. “Warna hijau di langit yang selama ini Tuan lihat, ternyata cahaya dari tubuh seorang putri!” pengawal memberikan laporan. “Tentu putri tersebut sangat cantik, bukan?” Raja Mukhayat Syah semakin penasaran. “Ya, benar, Tuanku. Dia adalah putri Raja Sulaiman, dari Kesultanan Deli. Bila sang putri sedang bermain di taman ataupun mandi di sungai, maka langit akan memantulkan cahaya tubuhnya,” pengawal menjawab yakin. Putri Hijau sangat terkenal dengan kecantikannya. Ia pun sangat disayangi oleh rakyatnya. Sang putri anak kedua dari Raja Sulaiman. Kakaknya bernama Pangeran Mambang Jazid dan adiknya bernama Pangeran Mambang Hayali. Semenjak Raja Sulaiman wafat, maka kesultanan dipimpin oleh Pangeran Mambang Jazid. Raja Kesultanan Aceh akhirnya menyampaikan lamaran kepada sang putri. Namun sang...
Sambal sabu merupakan salah satu jenis sambal yang terkenal di Aceh. Pada umumnya sambal ini menggunakan udang sabu sebagai bahan utamanya. Akan tetapi udang sabu tersebut dapat diganti dengan udang rebon, ebi, maupun udang papai tergantung dari selera masyarakat. Bahan serta pembuatan sambal ini cukup simple, kalian bisa dengan mudah membuatnya dirumah. Berikut bahan serta langkah pembuatan sambal sabu ini : Bahan-bahan : 2 genggam udang sabu/ udang rebon/ ebi/ udang papai. Cabe rawit secukupnya 3 buah belimbing sayur (bisa diganti dengan asam sunti) 5 siung bawang merah Gula, garam, dan penyedap rasa secukupnya Langkah Pembuatan : Rendam sebentar udang rebon, bilas hingga bersih dan tiriskan. Nyalakan api kecil, sangrai udang rebon sampai kering dan wangi. Selanjutnya cuci bersih bahan sambal : belimbing sayur, bawang merah dan cabe rawit. Iris-iris bahan sambal tersebut agar lebih mudah untuk diulek. Tamb...
Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba Sultan Mughayat Syah melihat cahaya hijau dari arah timur. Sang Sultan segera menanyakan kepada penasihatnya mengenai cahaya itu. Sang penasihat pun tidak mengetahui perihal cahaya itu. Maka, diutuslah seorang prajurit kepercayaannya untuk menyelidiki cahaya itu. Ternyata, cahaya itu berasal dari tubuh Putri Hijau di Deli Tua. Setibanya di perbatasan kerajaan, sang Sultan mengirim utusan untuk meminang sang Putri. Akan tetapi, sang Putri menolak lamaran tersebut. Mengetahui lamarannya ditolak, sang Sultan menjadi marah. Tak lama kemudian, pecah peperangan. Karena wilayah Deli Tua dikelilingi oleh bambu berduri, prajurit Aceh menembakkan banyak uang di sekitar bambu. Melihat banyak uang, rakyat Deli Tua memotongi dan menebangi rumpun bambu berduri itu untuk mengambil uang. Akibatnya, pertahanan Deli Tua hancur. Melihat keadaan, penguasa Deli Tua mengira jika mereka akan kalah. Ia pun berpesan kepada Putri Hijau bila sang Putri kelak d...
So na mandum ku gunteng Walau ada yang saing Hana kupike bang itam Kleng Pu Lom Bandet - bandet Rame Hana kukira Satu persatu ku hilang Demi kaulah adek mutia Ku tantang semua Yang ku sayang ku cinta ku jaga hana pree teusaat lam hatee Han ku takut dicaruh diikat digulee dan dipoeh matee Dek mutia engkaulah harapan boh hatee tiep sabee Rela ek bak u ek pineung bak putek ku pesaree So na mandum ku gunteng Walau ada yang saing Hana kupike bang itam Kleng Pu Lom Bandet - bandet Sebenarnya abang sungguh sangat geram kalau lagenyoe macam... karena cintaku tulus untukmu semua ku abaikan.... Jinoe abang pe trang Dek mutia sayang terimalah cinta abang Tak sanggup lagi abang berlari main kejar - kejaran.... So na... mandum ku gunteng.. Walau.. ada yang saing.. Hana.. kupike bang itam Kleng Pu Lom Bandet - bandet.... Ram...