masyarakat adat
382 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Wamai. Rumah bagi hewan ternak #DaftarSB19
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Papua

Wamai   Wamai merupakan tempat yang digunakan sebagai kandang ternak peliharaan. Hewan yang biasa dijadikan ternak oleh suku wilayah papua misalnya ayam, babi, anjing dan lain-lainnya. Bentuk wamai biasanya persegi tapi ada pula bentuk lain, sangat fleksibel tergantung dari besar dan banyaknya jenis hewan yang dimiliki oleh masing-masing keluarga. Seperti rumah adat di papua, Wamai juga dibuat dengan tiang-tiang penyangga dibuat dari kayu yang berukuran kecil dan atapnya dari jerami. Masyarakat papua memang sudah terbiasa dengan bahan-bahan dari alam. Ini menandakan bahwa alam harus kita jaga, karena alam sangat bermanfaat untuk kita Di Papua, Wamai sendiri diletakan berjauhan dengan rumah warga dan saling berdekatan dengan Wamai lainnya. Hal ini dipercayai oleh masyarakat papua karena dengan seperti itu mereka percaya rumahnya akan terjaga dan hewan ternaknya akan dijaka dengan roh-roh yang ada disitu. Jadi gimana? Tertarik kah anda kesana? Ni...

avatar
Muhammad Rezha Agustian
Gambar Entri
Bakar Batu #DaftarSB19
Ritual Ritual
Papua

Tradisi Bakar Batu mempunyai suatu makna khusus. Suku-suku di Papua melakukan tradisi tersebut untuk menunjukkan rasa syukur terhadap berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai upacara kematian. Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah terjadi perang antar-suku. Tradisi ini juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Tingginya solidaritas dan kebersamaan suku-suku di Papua terlihat dalam tradisi ini. Makna lain dari tradisi ini adalah sebagai ungkapan saling memaafkan antar-warga. Nama Bakar Batu itupun sendiri berbeda-beda di tiap daerah dan sukunya. Masyarakat Paniai menyebutnya dengan Gapii atau 'Mogo Gapii', masyarakat Wamena menyebutnya Kit Oba Isago, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan Barapen. Namun, Barapen menjadi istilah yang sering digunakan. Tradisi ini biasa dilaksanakan di kawasan Lembah Baliem, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Indonesia. Namun, kepastian titik lokasi dilaksana...

avatar
Aisyahfj
Gambar Entri
Keunikan Senjata Tradisional Papua #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Papua

Senjata berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan kehidupan, melindungi diri Anda dari musuh, dan melawan kelompok yang mendidik mereka. Jika kita memasukkan senjata tradisional, kita akan menemukan 4 senjata yang biasanya mereka gunakan setiap hari.  Senjata tradisional Papua sangat luas dan beragam, meskipun mereka sangat bertahap, mereka mulai berkembang. Dan perkembangan inilah yang menjadikan mereka suku terhormat. Ragam Simbolis Senjata Tradisional Papua Papua, yang sangat kental dengan hutan, adalah salah satu titik utama yang tertutup dan primitif. Keahliannya dalam menantang alam liar di alam liar membuat mereka sulit untuk diatasi, bahkan dengan senjata paling tua yang mereka gunakan. Tapi siapa sangka, senjata tradisional ini, telah digunakan sebagai kekayaan nasional dan dirayakan oleh negara. Mau tahu bagaimana perkembangannya, ada senjata suku yang mulai berkembang hingga abad ini. 1. Senjata Tradisional Busur Da...

avatar
Meinisapaugi12
Gambar Entri
Sasi #DaftarSB19
Ritual Ritual
Papua

Upacara Tanam Sasi atau Ritual Sasi dilakukan dengan tujuan untuk menjaga sumber daya alam di daerah setempat. Sasi merupakan kayu yang dililit dengan janur kelapa . Tanam Sasi dapat dikatakan sebagai bentuk komitmen dan rasa bertanggung jawab Masyarakat Marin Kanume dalam menjaga alam mereka (hidup mengandalkan alam). Masyarakat Marin Kanume melakukan Sasi di wilayah hutan yang mulai gundul. Ketika suatu wilayah sudah di Sasi, artinya mereka tidak boleh memgambil dan tidak boleh berburu diwilayah tersebut selama tiga tahun . Tidak boleh ada aktivitas, baik penebangan atau perburuan secara tradisional maupun modern (termasuk dilarangnya pemakaian senjata api, kendaraan bermotor, dan sebagainya). Bagi setiap yang melanggar, akan diberikan sanksi adat yaitu sejumlah Daun Wati (Daun Adat) dan Babi (akan diserahkan kepada aparat hukum jika pelanggar tidak mampu membayar secara adat). Melakukan Sasi dapat dengan cara menjadikannya anak busur dan kemudian dilemparkan...

avatar
Evelyn Clarissa
Gambar Entri
Helaehili
Alat Musik Alat Musik
Papua

Halaehili, secara harafiah berarti “tangisan” atau “ratapan” yang dilantunkan ketika ada kematian di masyarakat Sentani, Jayapura, Papua. Lantunan ini mengisahkan orang yang meninggal semasa hidupnya. Salah satu substansi yang diekspresikan, baik secara eksplisit maupun implisit dalam lantunan helaehili adalah keberadaan perempuan. Menurut empunya budaya, perempuan Sentani adalah pekerja keras yang memberi kontribusi besar pada hampir setiap aspek kehidupan rumah tangga, namun keberadaannya sering tidak mendapat perhatian yang proporsional. Perempuan Sentani yang dimitoskan sebagai kani (bumi), memiliki peran yang sangat kompleks. Peran ini dipengaruhi oleh pandangan adat (tradisi) masyarakat Sentani, serta kedudukan perempuan di masyarakat. Secara reproduktif, perempuan merupakan seorang yonelau, yang mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, mendidik anak. Secara produktif, perempuan adalah tenaga kerja dan penghasil makanan melalui bekerja di kebun, d...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Musyoh #DaftarSB19
Tarian Tarian
Papua

Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang. Jika kita lihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan  masyarakat Papua  yang lincah dan energik. Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria. Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan. Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang seperti tameng dan tombak. Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.

avatar
Adhelia khansa
Gambar Entri
Motif Batik Tifa Honai
Motif Kain Motif Kain
Papua

Batik Papua memiliki motif yang unik dibandingkan motif batik pada umumnya di Indonesia. Unsur khas pada batik dari Papua biasanya terinspirasi dari keseharian penduduknya, yakni hal-hal yang sering dilihat masyarakat Papua disekitarnya. Salah satu contoh motif batik tersebut adalah Motif Tifa Honai. Motif batik ini melambangkan ‘rumah bahagia’ yakni rumah yang dipenuhi kebahagiaan. Sesuai namanya terdapat gambar Honai sebagai rumah adat Papua yang melambangkan sebuah keluarga, kemudian tifa sebagai alat musik khas Papua yang melambangkan kebahagiaan. Keduanya menggambarkan tempat untuk berpulang dan berlindung dalam kebersamaan keluarga yang bahagia.

avatar
Monica91
Gambar Entri
Apen Bayeren
Tarian Tarian
Papua

Apen Bayeren merupakan salah satu tarian khas Biak Numfor yang lekat dengan unsur budaya juga unsur magis. Apen memiliki artian batu yang dibakar, sedangkan Beyeren berarti kesepakatan. Atraksi ini menyatukan perbedaan frekuensi energi antara manusia dan bara batu. Setelah semuanya sama, maka bara batu yang diinjak ini tidak akan melukai atau terasa panas. Dalam pertunjukkan tersebut juga ada lafal mantra dinyanyikan berulang dinamakan Neno-neno, yang berarti pujian. Filosofinya adalah persembahan Tuhan yang dibawakan melalui Wor atau tarian. Apen Beyeren dimulai dengan prosesi pembakaran batu karang, batu pun disusun berseling dengan kayu. Setelah itu, ritual pembongkaran batu pun dilakukan untuk mengambil kayu atau bara sisa pembakaran. Kemudian bara batu karang ini diratakan. Biasanya aksi ini dilakukan oleh masyarakat adat lengkap menggunakan kostum. Satu persatu melewati bara batu tersebut, sambil menari Tarian Woro Beyusser diiringi nyanyian mantra neno-neno.

avatar
Regitanurh17
Gambar Entri
Sistem Pemerintahan Tradisional Masyarakat Asmat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Penelitian sosial budaya di Jingkungan masyarakat Asmat sebenarnya sudah banyak dilakukan orang. Akan tetapi informasi mengenai corak kepimpinan tradisionalnya masih amat sectikit diketahui orang. Tulisan-tulisan yang ada selama ini cenderung menggeneralisir puakpuak (sub-sub) suku bangsa Asmat sebagai suatu kesatuan sosial tribal yang utuh. Sebaliknya masyarakat Asmat masih dapat kita uraikan kepada puak-puak kesukubangsaan yang masing-masing memiliki corak kehidupan sosial tertentu, dan terbentuk oleh penggabungan (konfederasi) kelompok karena alasan sosial, politis dan ekonomis tertentu. Kekosongan dalam penjelasan inilah yang ingin kami ungkapkan dalam tulisan ini.   Sumber:  http://repositori.kemdikbud.go.id/7685/

avatar
Monica91