Kecamatan Cikajang tahun 1980-an ke bawah terkenal dengan buah Kesemeknya. Pohon Kesemek yang berbuah setahun sekali banyak tumbuh di kebun, di pekarangan rumah, dan di pinggir jalan. Seiring dengan berlimpahnya buah kesemek, masyarakat mengolah buah kesemek tersebut menjadi makanan Sale Kesemek. Buah kesemek yang sebelumnya direndam selama tiga hari dalam air apu, setelah dicuci dipress hingga kandungan airnya sedikit. Mulai tahun 1990an, pohon kesemek banyak ditebangi, kerimbunannya mengganggu tumbuhan sayuran. Seiring dengan itu, tradisi membuat kesemek, khususnya di Desa Cibodas, juga menghilang, sehingga di Desa Cibodas tidak ada lagi yang membuat Sale Kesemek. sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=4502
Sampai saat ini , Apem Cung-Cung masih dijajdikan sebagai suguhan yang selalu ada pada satiap hajatan atau acara lain di masyrakat Kampung Adat Dukuh. Makanan Apem Cung-Cung sebagai makanan warisan leluhur masih dipertahankan serta dilestarikan bahkan dikembangkan dengan dibuat berbagai bentuk.
Ladu Ketan khas Malangbong dibuat pertama kali sekitar tahun 1930-an oleh seorang Ibu rumah tangga yang bernama Musti'ah atau biasa dipanggil Ma'lah. Beliau adalah Istri dari Muhammad Hanafi, seorang pegawai KUA Kecamatan Malangbong pada saat itu. Tetangga dan warga masyarakat sering memanggil pasutri ini dengan julukan Bu atau Bapak Khalifah. Ma'lah alias Ibu Musti'ah adalah sosok perempuan yang angat rajin dan trampil membuat berbagai makanan olahan rumahan. Sebut saja makanan-makanan seperti noga suuk, kue satu dari tepung ketan, manisan kalua jeruk, teng-teng ketan dan makanan-makanan lainnya, bisa dengan terampil dibuatnya. Termasuk Ladu Ketan yang menjadi olahan andalannya. Ma'lah sering membuat makanana-makanan olahan tersebut, baik untuk konsumsi sendiri maupun memenuhi permintaan dari para kerabat. Apalagi pada saat menjelang hari raya Idul Fitri atau hari-hari besar Islam. Permintaan membuatkan makanan olahan terutama Ladu Ketan, selalu m...
Racikan ketoprak potugal cukup sederhana. Cabai dan bawang putih yang sudah dihaluskan dicampur dengan kacang yang sudah dihaluskan. Potongan lontong, tahu putih goreng, tauge dan bihun kemudian diaduk menjadi satu kemudian diberi kecap dan kerupuk. Bahan dan Cara Pembuatan Ketoprak Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 1 buah (250 gram) tahu putih 1/2 sendok teh garam 2 siung bawang putih, dihaluskan 150 ml air 5 buah lontong, dipotong-potong 100 gram taoge, diseduh 100 gram bihun, diseduh 2 1/2 sendok makan kecap manis 2 sendok makan bawang merah goreng untuk taburan 50 gram kerupuk kanji, digoreng minyak untuk menggoreng bahan sambal kacang: 10 sendok makan kacang tanah kulit, digoreng 5 buah cabai rawit 10 siung bawang putih 2 1/2 sendok teh garam 100 gram gula merah 1 sendok teh air asam (dari 1 se...
Seperti halnya kerupuk melarat, krupuk upil selain dimakan krupuknya saja sering dimakan bersama sambal. Sambal yang biasa digunakan untuk krupuk upil selain seperti yang digunakan pada krupuk melarat (sambal kacang, sambel asem aatu keduanya), juga sambal saos. Di samping itu krupuk ini sering dijadikan pelengkap untuk makanan pecel. Resep A . Bahan: Tepung Aci Singkong Garam Terasi Vetsin Cara Membuat: Semua bahan diadon dengan air mendidih sebanyak 1 wajan besar (ukuran diameter 120 cm) pada suatu tempat (kotak) hingga rata. Caranya air dituangkan sedikit demi sedikit. Setelah rata adonan dicetak (diantaranya dengan menggunakan bumbung dari besi yang memiliki panjang kira-kira 30 cm dan diameter kira-kira 2 cm dengan bagian bawah terbuat dari papan). Bahan hasil cetakan yang berbentuk seperti lontong (panjang 30 cm) direbus. Cara pengukusan di antaranya bahan...
Cimplung merupakan makanan khas Sunda. Daerah Lewigoong mengenal makanan ini sejak sepuluh tahun yang lalu semenjak seseorang bernama Pak Usep (38) berdagang di daerah Ciamis. Ia mengetahui makanan dari seorang penduduk yang menyuguhkann makanan tersebut ketika ia menawarkan barang dagangannya. Ternyata Cimplung tersebut terbuat dari buah nangka yang sudah matang kemudian dicincang keci-kecil setelah itu diberi tepung tapioka dan menggunakan bamboo yang sederhana, tetapi rasanya itu sangat lezat dan beraroma khas membuat Ia terhipnotis dan ingin menikmati makanan khas tersebut. Suatu ketika Ia pulang kembali ke kampungnya, lelaki tersebut mencoba membuatnya dan memperkenalkan makanan tersebut kepada anak isterinya tetapi Ia tidak sempat memperkenalkannya kepada warga , hanya sebagian warga Lewigoong yang mengetahui makanan yang sangat lezat itu. Tetapi seiring dengan waktu Pak Usep mendengar informasi ternyata ada juga makanan khas dari daerah Purwakarta yang bernama Cimplung juga...
Kue Mayit dikenal dan diproduksi di Desa Karang Tengah Kecamatan Kadungora hingga saat ini, tidak dapat diketahui secara pasti, sejak kapan kue tersebut mulai dikenal. Kue Mayit merupakan kue tradisional terbuat daru bahan dasar berupa tepung beras / tepung ketan, kelapa dan gula tanpa pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi dan dapat bertahan selama satu minggu. Kue tradisional ini sering disajikan pada acara-acara seperti pada pernikahan, khitanan dan perayaan hari raya lainnya. Bahkan pada hari raya Idul Fitri produksi kue ini dapat mencapai 2000 buah perhari. sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=6230
Buah Picung yang matang ditimbun dalam tanah hingga 1 bulan lamanya, kemudian digali dan siap untuk dimasak sebagai lauk pauk / teman nasi. sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=6213
Bahan : Umbut Kawung (bagian tengah pucuk pohon Enau), Cariu dan Biji-bijian yang terdiri dari biji Jagung, Kacang, peundeuy dan lain-lain. Cara Pengolahan : Bumbu-bumbu ditumbuk halus, digodog, kemudian masukan sayur dan biji-bijian, setelah empuk diberi santan. Dipergunakan untuk : Selamatan 40 hari melahirkan sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=6195