jawa tengah
272 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kuah Cuko
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Di kota asalnya, cuko dinikmati dengan cara diminum setelah menggigit pempek. Agar lebih sedap, inapkan cuko di lemari es semalaman. Bahan:  500 ml air 250 g gula aren, sisir halus 25 g asam jawa 1½ sdm ebi, rendam air panas, haluskan 1 sdt garam ½ sdm kecap manis 2 sdt cuka masak Bumbu, haluskan: 10 siung bawang putih 10 buah cabai rawit merah 5 buah cabai merah keriting Cara Membuat:  1.    Masak air, gula, dan asam hingga gula larut, kecilkan api.   2.    Masukkan bumbu halus, ebi, garam, dan kecap manis ke dalam air gula. Didihkan.  3.    Tambahkan cuka, aduk rata sejenak. Angkat, saring.  (f) Untuk 6 porsi  Sumber:  https://www.femina.co.id/condiments/kuah-cuko

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Rujak Tahu Palembang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Bahan: 2 buah (900g) tahu putih 150 g taoge, buang akarnya 250 g mi kuning basah 50g suun, siram air panas, tiriskan 2 buah (250g) mentimun, potong dadu 1/2cm 4 buah pempek lenjeran, siap beli, goreng 30 g ebi kering, sangrai, tumbuk halus Kuah: 1 L air 250 g gula jawa 100 g gula pasir 2 sdt garam 3 sdm cuka masak Haluskan: 21/2 sdm bawang merah goreng 5 siung bawang putih 12 buah cabai merah 10 cabai rawit Pelengkap: Kerupuk merah goreng 30 g ebi, sangrai, tumbuk halus   Cara membuat: Kuah: Jerang  air, gula jawa, dan gula pasir hingga gula larut. Angkat, saring.  Masukkan bumbu halus dan garam, aduk rata, jerang kembali hingga mendidih.  Angkat, biarkan hangat, tambahkan cuka, aduk rata.  Sisihk...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pempek Tunu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Pempek yang dibakar. Cuko-nya sering dioles tipis saja. Jika suka, perbanyak seperti di foto.   Bahan: Cuko: 500 ml air 250 g gula aren, sisir halus 25 g asam jawa 1½ sdm ebi, rendam air panas, haluskan 1 sdt garam ½ sdm kecap manis 2 sdt cuka masak Bumbu, haluskan: 10 siung bawang putih 10 buah cabai rawit merah 5 buah cabai keriting Isi, haluskan: 30 g ebi, rendam air panas, tiriskan, sangrai 10 buah cabai rawit hijau 5 buah cabai hijau keriting 5 sdm kecap manis Pempek: 750 g fillet ikan tenggiri 400 g tepung tapioka 300 ml air es 2 sdm garam 1 sdm minyak sayur   Cara membuat: Cuko: Masak air, gula, dan asam. Kecilkan api. Masukkan bumbu halus, ebi, garam, dan kecap. Didihkan. Tambahkan cuka. Saring. Pempek: Haluskan ikan dalam food processor . Masukkan tepung, air es, garam, dan minyak. Proses hingga rata. Bagi menjadi 12 bagian, pipihkan. Panggang di atas bara...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pindang Ikan Patin
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Selatan

Bisa juga menggunakan belimbing wuluh untuk memberi rasa asam sebagai pengganti nanas.   Bahan: 2 l air, untuk merebus 1 kg ikan patin, potong 4 150 g nanas, potong-potong 150 g tomat hijau, potong-potong 100 g tomat merah, potong-potong 30 g cabai rawit merah 3 sdm air asam jawa 1 sdm kecap manis ½ sdt gula pasir 50 g daun kemangi Bumbu 1, haluskan: 100 g cabai merah 100 g bawang merah 3 cm kunyit, bakar 2½ sdt garam 1 sdt terasi Bumbu 2: 80 g cabai merah, iris serong 5 lembar daun salam 5 cm jahe, memarkan 4 cm lengkuas, memarkan 3 batang serai, memarkan   Cara membuat: Masak air bersama bumbu 1 dan bumbu 2 di atas api sedang hingga mendidih. Masukkan ikan, nanas, semua tomat, dan cabai. Masak hingga ikan setengah matang. Masukkan air asam jawa, kecap, dan gula. Masak hingga mendidih dan ikan matang. Tambahkan daun kemangi, aduk sejenak. Angkat. Diamkan selama 4-5 jam dala...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Candi Jepara
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Selatan

Candi Jepara berada di Desa Jepara, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provonsi Sumatera Selatan. Jauh di daerah hulu Sungai Komering, pada jarak sekitar 700 meter dari tepi Danau Ranau, di Desa Jepara ditemukan runtuhan bangunan candi yang dibuat dari batu andesit. Runtuhan bangunan kuno itu terletak pada kebun kopi yang letaknya di sebelah barat desa. Untuk mencapai lokasi tidak sulit, karena sudah ada jalan beraspal yang menghubungkan Kota Baturaja dan Daerah Wisata Danau Ranau.. Candi JeparaCandi Jepara untuk kali pertama dilaporkan penemuannya oleh seorang controllir Belanda beranama G.A. Schouten (NBG 1885:52-53). Dalam laporannya disebutkan bahwa Candi Jepara dibuat dari batu alam dan berukuran 8,1 x 9,6 meter. Di sekitar runtuhan bangunan masih merupakan semak belukar, dan di antara rimbunan semak terdapat batu-batu candi. Candi ini juga terdapat dalam Oudheidkundige Verslag pada 1914 yang menyebutkan adanya candi batu di Desa Jepara di tepi Danau Rana...

avatar
Rizki Kitiang
Gambar Entri
Sriwijaya LENGKAP LOW (1)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

" Mencari Ibu Kota Sriwijaya Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Mencari Ibu Kota Sriwijaya. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. [img] Text Sriwijaya LENGKAP LOW (1).pdf Download (17MB) | Preview Abstract Pembicaraan dan perdebatan tentang lokasi Ibu Kota Sriwijaya, tidak pernah usai. Para ahli beradu argumen sesuai dengan pendapatnya masing-masing bersumber dari data yang dimilikinya. Silang pendapat merupakan kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan, termasuk arkeologi. Temuan data baru bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat bahkan merubah hipotesis atau pendapat yang pernah ada. Hasil penelitian terakhir atau data terbaru selalu dinanti para peneliti. Sebagai sebuah kerajaan yang pernah berjaya di belahan barat Nusantara, Sriwijaya mewarnai sejarah panjang Nusantara (Indonesia). Keberadaan Kerajaan (Kedatuan) Sriwijaya tidak diragukan lagi oleh para ahli. Pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah-tengah masyarakat adalah dimanakah ibu kotanya? Rupanya pertan...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Buku Majapahit2
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

" Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota Adrisijanti, Inajati (2014) Majapahit: batas kota dan jejak kejayaan di luar kota. Kepel Press, Yogyakarta, xx-312. ISBN 9786021228708 [img] Text Buku Majapahit2.pdf Download (5MB) | Preview Abstract Buku ini yang berjudul “Majapahit: Batas Kota dan Jejak-jejak Kejayaannya” merupakan kumpulan dari 15 tulisan yang beragam topiknya, ditulis oleh para peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta yang wilayah tugasnya mencakup daerah Jawa Timur di mana tinggalan budaya Majapahit tersebar luas di daerah itu. Sejenis dengan buku bunga rampai semacam ini telah diterbitkan 20 tahun yang lalu dalam rangka memperingati lahirnya Majapahit berjudul “700 Tahun Majapahit 1293-1993: Suatu Bunga Rampai”. Meskipun kedua buku bunga rampai ini sama-sama memuat 15 judul, namun itu tidak berarti sama dalam hal struktur, isi, keluasan cakupan dan kedalaman bahasannya. Saya yakin para pembaca akan memperoleh gambaran yang lebih luas jika disandi...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Tari sambut sebimbing sekundang
Tarian Tarian
Sumatera Selatan

Tarian ini dibuat oleh Z. Khusni Karana yang merupakan seorang koreografer profesional di Sumatera Selatan. Tari ini dipertunjukan baik di dalam gedung ataupun di tempat terbuka. Banyak amanat yang dapat diambil dari tarian ini, salah satunya ialah toleransi dan kebersamaan. Pengasan atau tepak ialah sebagai fasilitas utama yang di dalamnya berisi beberapa lembar daun sirih segar yang telah dicampur dengan getah gambir, sehingga siap disajikan kepada tamu istimewa sebagai tanda penerimaan dan pengakuan masyarakat Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu). Tari ini ditampilkan oleh sembilan orang penari, satu orang puteri pemegang tepak, dua orang pembawa rempah-rempah, satu orang pembawa payung yang agung, dan dua orang yang menjadi pengawal. Pakaian, musik pengiringnya serta gerakan tari ialah sebuah kombinasi dari pakaian, musik pengiring dan gerakan tari-tari tradisional dari berbagai kecamatan di dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga tercipta motto “Bumi Sebimbing Sekundang“ yang a...

avatar
Widra
Gambar Entri
Pak Belalang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Selatan

Udara dingin malam itu terasa menusuk tulang. Hujan deras disertai angin kencang turun tak henti-henti sejak sore tadi. Di dalam gubuk itu si Lemang duduk berlunjur sambil menyembunyikan kedua tangannya di balik ketiak untuk menahan dingin. Matanya tertuju ke arah jendela kayu yang bergoyang-goyang terkena hentakan angin. Di sampingnya terbaring seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam dengan sarung diikatkan di sekeliling tubuhnya yang tambun. Dari sore tadi ia tertidur dan tidak bangunbangun lagi. Pak Belalang namanya. Penduduk desa biasa memanggilnya Pak Belalang karena mereka mengenalnya sebagai lelaki tua yang pemalas dan suka tidur. Sementara itu, si Lemang seorang anak yang rajin dan suka menolong. Sehari-harinya ia membantu para petani berkebun di ladang. Kadangkadang ia membantu menamam ubi, jagung, dan buah-buahan. Kadangkadang pula ia ikut memanen padi ketika musim panen tiba. Upahnya dia belikan untuk keperluan makan sehari-hari. Malam itu langit tampak gelap. Suara g...

avatar
Widra