Kain Ulos merupakan Kain khas yang berasal dari Indonesia khususnya Sumatera Utara yang ditenun dengan dominasi warna merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh tenunan benang emas, perak, ataiu main-manik berwarna. Dibalik warnanya yang bervariasi, pembuatan ulos membutuhkan proses yang panjang. Berikut tahap-tahap dalam pembuatan ulos: 1. Pembuatan benang Pada tahap awal, Kapas yang telah diperoleh kemudian digulung (dalam masyarakat batak dulu disebut "bebe") agar kapas mengembang dan mempermudah pemintalan. Lalu Pemintalan kapas (dalam masyarakat batak dulu disebut "mampis") dengan nama bernama "sorha". Pemintalan minimal harus dilakukan dua orang dimana satu orang memintak benang dan satu orang lainnya memutar sorha. 2. Pewarnaan benang Selanjutnya benang diwarnai untuk memperoleh warna merah (manubar) dan hitam (mansop). Bahan pewarna yang digunakan terbuat dari daun-daunan berbagai jenis yang sebelumnya telah difermentasi untuk menghasilkan war...
Salam Sejahtera untuk kita semua. Disini penulis akan menulis sebuah artikel mengenai keunikan daerah Tomok dan bagaimana untuk bisa sampai kesana. Untuk orang di wilayah Parapat dan sekitarnya mungkin sudah biasa dengan perjalanan untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhususnya Tomok. Tetapi untuk orang luar Parapat dan Turis luar negeri itu bisa menjadi hal yang membingungkan karena tidak biasa dengan daerah itu. Disini akan ditulis bagaimana cara untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhusus untuk orang luar daerah Parapat dan Turis luar negeri. Kebanyakan orang luar Parapat dan Turis luar negeri start pointnya adalah di Ibukota Sumatera Utara yaitu Kota Medan. Karena Medan adalah ibukota Sumatera Utara jadi disana akan banyak transportasi untuk bisa sampai ke berbagai daerah di provisi ini terlebih-lebih ke luar provinsi. Jadi kalo start pointnya d Medan, pelancong bisa naik bus berukuran besar yang bernama Bus SEJAHTERA yang tujuannya Parapat. Pelancong harus cepat...
Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera Utara . Terbuat dari kayu, rumah ini mempunyai atap segitiga yang melengkung, serta terdapat ruang di bagian bawah yang biasanya menjadi kandang bintang. Bagi masyarakat Batak, rumah ini tampak seperti seekor kerbau yang sedang berdiri. Pembangunan rumah adat suku Batak ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Batak. Rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang disangga oleh beberapa tiang penyangga. Rumah Balai dibagi berdasarkan ukuran dan berdasarkan gorga. Berdasarkan ukuran : Ruma Bolon , adalah rumah yang paling besar dan menjadi ajang pamer antar -Huta. Memerlukan tenaga dan dana yang besar. Jabu Parbale-balean , adalah rumah yang ukurannya kecil, lebih murah dan cepat dibangun.  ...
PINAR MOMBANG Mombang adalah pohon besar seperti jati. Gorga ini difungsikan sebagaio pengganti Datu/Guru yang berefek keselamatan dan kesehatan. Sumber : Arsip Suku Batak Simalungun Sumber : https://andosipayung.wordpress.com/2013/12/27/ornamen-suku-simalungun/
PINAR APPUL APPUL Layaknya Appul-Appul (Kupu-Kupu) yang indah, bersih dan berperan dalam penyerbukan tumbuhan, maka gorga ini menyiratkan makna kebersihan, keindahan dan kebaikan. Sumber : Arsip Suku Batak Simalungun Sumber : https://andosipayung.wordpress.com/2013/12/27/ornamen-suku-simalungun/
BUNGA TABU Layaknya bunga tabu (labu) yang tidak berbau, jarang dijadikan hiasan namun tidak seperti bunga lain, jika gugur akan tetap meninggalkan hasil berupa buah yang besar dan bermanfaat. Begitulah filsafat yang diambil dari gorga ini. Sumber : Arsip Suku Batak Simalungun Sumber : https://andosipayung.wordpress.com/2013/12/27/ornamen-suku-simalungun/
PORKIS MARODOR Porkis marodor berarti semut dibuat sebagai hiasan pengapit gorga Suleppat. Ornamen ini dianggap sebagai simbol Haroan (gotong royong) dan kerajinan. Sumber : Arsip Suku Batak Simalungun Sumber : https://andosipayung.wordpress.com/2013/12/27/ornamen-suku-simalungun/
Dalam Bahasa Indonesia, ipon adalah gigi. Manusia tanpa gigi tentulah tak sempurna, begitu juga ukiran Batak, harus ada ipon-ipon sebagai pelengkap kurang keindahan dan keharmonisan terdapat dibagian tepi dari Gorga ipon-ipon dalam Bahasa Indonesia adalah Gigi. Manusia tanpa gigi sangat kurang menarik, begitulah ukiran Batak, tanpa adanya ipon-ipon sangat kurang keindahan dan keharmonisannya. Ipon-ipon ada beraneka ragam, tergantung dari kemampuan para pengukir untuk menciptakannya. Biasanya Gorga ipon-ipon ini lebarnya antara dua sampai tiga sentimeter dipinggir papan dengan kata lain sebagai hiasan tepi yang cukup menarik Sumber : Arsip Dok Batak Toba Sumber : https://solup.blogspot.com/2018/07/jenis-jenis-gorga-ornamen-batak-toba.html
Gorga sitompi. Sitompi berasal dari kata tompi, salah satu perkakas Petani yang disangkutkan dileher kerbau pada waktu membajak sawah. Gorga Sitompi termasuk jenis yang indah di dalam kumpulan Gorga Batak. Disamping keindahannya, kemungkinan sipemilik rumah sengaja memesannya kepada tukang Uhir (Pande) mengingat akan jasa alat tersebut (Tompi) itu kepada kerbau dan kepada manusia Sumber : Arsip Dok Batak Toba Sumber : http://senggolsenggolasoy.blogspot.com/2016/09/gorga-batak-toba-dan-bahan-cat-pewarna.html