|
|
|
|
Sekilas tentang Daerah Tomok, Pulau Samosir Tanggal 15 Aug 2018 oleh OSKM18_19918190_Julian . |
Salam Sejahtera untuk kita semua.
Disini penulis akan menulis sebuah artikel mengenai keunikan daerah Tomok dan bagaimana untuk bisa sampai kesana.
Untuk orang di wilayah Parapat dan sekitarnya mungkin sudah biasa dengan perjalanan untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhususnya Tomok. Tetapi untuk orang luar Parapat dan Turis luar negeri itu bisa menjadi hal yang membingungkan karena tidak biasa dengan daerah itu. Disini akan ditulis bagaimana cara untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhusus untuk orang luar daerah Parapat dan Turis luar negeri. Kebanyakan orang luar Parapat dan Turis luar negeri start pointnya adalah di Ibukota Sumatera Utara yaitu Kota Medan. Karena Medan adalah ibukota Sumatera Utara jadi disana akan banyak transportasi untuk bisa sampai ke berbagai daerah di provisi ini terlebih-lebih ke luar provinsi. Jadi kalo start pointnya d Medan, pelancong bisa naik bus berukuran besar yang bernama Bus SEJAHTERA yang tujuannya Parapat. Pelancong harus cepat-cepat untuk bisa mengambil tempat duduk di dalam bus karena bus ini juga membawa penumpang ke daerah Siantar yang bisa dibilan banyak peminatnya. Tarif untuk bisa sampai ke Parapat dari Medan adalah sekitar 40 ribu rupiah. Perjalanan untuk bisa sampai ke Parapat dari Medan sekitar 4-5 jam.
Setelah sampai di Parapat pelancong harus menuju ke pelabuhan kecil dimana ada kapal ferry yang bisa mengangkut penumpang menggunakan transportasi umum seperti angkot, pelancong bisa bertanya kepada orang sekitar angkot dengan ciri-ciri angkuatn apa yang bertujuan ke pelabuhan tersebut, biasanya tarif angkot untuk bisa sampai kesana sekitar 3-5 ribu Rupiah. Setelah sampai di pelabuhan, pelancong diwajiban mengisi data diri yang sudah diseidakan dari pihak kapal dan pelabuhannya untuk keselamatan penumpang. Setelah mengisi data diri, pelancong bisa menaiki kapal ferry dan langsung menggunakan ban pelampung yang sudah disediakan pihak kapal untuk keselamatan penumpang karena bisa dibilang ombak di Danau Toba cukup besar dan tidak menutup kemungkinan bisa membuat kapal bergoyang dahsyat sampai-sampai terbalik. Maka dari itu penumpang diwajibkan langsung memakai pelampung keselamatan ketika mulai duduk di kapal. Untuk pembayaran tarif Kapal Ferry ini nanti akan ada pihak kapal yang berkeliling untuk memintanya, tarif untuk Kapal penyeberangangan ini sekitar 10-15 ribu Rupiah.
Setibanya di Pelabuhan daerah Tomok, pelancong langsung disambut dengan inang-inang(ibu-ibu dalam Bahasa Batak) penjual kacang Sihobuk, dan kacang Sihobuk ini menjadi salah satu ciri khas daerah Tomok ini. Pelancong juga disambut dengan anjing-anjing milik inang-inang penjual kacang Sihobuk tetapi tidak perlu khawatir karena anjingnya tidak akan menghampiri pelancong yang berlewatan. Yang menjadi icon utama dari Tomok ini adalah Patung Sigale-gale yang letaknya tidak begitu jauh dari pelabuhan Tomok tadi dan Pelancong tidak perlu khawatir akan jalurnya,karena ada pengarah jalan menuju patung Sigale-gale yang ditulis di tembok-tembok terdekat. DI wisata patung Sigale-gale ini pelancong bisa berfoto dengan patungnya menggunakan atribut khas Batak yaitu ulos dan topinya. Jika pelancong ingin mengenakan atribut tersebut, pelancong harus membayar 5 ribu rupiah kepada amang(Bapak) yang berjaga disitu sebagai biaya perawatan. Dengan biaya 5 ribu tersebut, pelancong bisa menggunakan atribut yang disewakan sepuasnya tetapi hanya didaerah tersebut saja. Jika Pelancong ingin melihat patung Sigale-gale ini menari, amang penjaga bisa memainkannya tetapi dikenankan tarif lagi, sebesar 100 ribu rupiah, karena sudah termasuk musik Batak yang dimainkan sambil patung Sigale-gale ini dimainkan. Di daerah Took tersebut juga menjual buah tangan khas Tomok berupa baju-baju dengan motif Gorga(Rumah Batak), Gantungan kunci berbentuk patung Sigale-gale, Tas anyaman, asbak-asbak, dan ikat kepala bagi wanita dengan motif gorga. Buah tangan tersebut disajikan oleh orang sekitar dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Sekian dari penulis, kurang lebihnya mohon maaf, semoga membantu kalian yang membaca artikel ini untuk bisa berkunjung ke Tomok ini dan bisa terus menjunjung tinggi kebudayaan-kebudayaan, begitu juga tempat-tempat bersejarah di Indonesia kita ini agar warisan nenek moyang kita terdahulu tidak hilang dan luntur dan bisa terus ada sampai selamanya.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |