Salam Sejahtera untuk kita semua.
Disini penulis akan menulis sebuah artikel mengenai keunikan daerah Tomok dan bagaimana untuk bisa sampai kesana.
Untuk orang di wilayah Parapat dan sekitarnya mungkin sudah biasa dengan perjalanan untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhususnya Tomok. Tetapi untuk orang luar Parapat dan Turis luar negeri itu bisa menjadi hal yang membingungkan karena tidak biasa dengan daerah itu. Disini akan ditulis bagaimana cara untuk bisa sampai ke Pulau Samosir terkhusus untuk orang luar daerah Parapat dan Turis luar negeri. Kebanyakan orang luar Parapat dan Turis luar negeri start pointnya adalah di Ibukota Sumatera Utara yaitu Kota Medan. Karena Medan adalah ibukota Sumatera Utara jadi disana akan banyak transportasi untuk bisa sampai ke berbagai daerah di provisi ini terlebih-lebih ke luar provinsi. Jadi kalo start pointnya d Medan, pelancong bisa naik bus berukuran besar yang bernama Bus SEJAHTERA yang tujuannya Parapat. Pelancong harus cepat-cepat untuk bisa mengambil tempat duduk di dalam bus karena bus ini juga membawa penumpang ke daerah Siantar yang bisa dibilan banyak peminatnya. Tarif untuk bisa sampai ke Parapat dari Medan adalah sekitar 40 ribu rupiah. Perjalanan untuk bisa sampai ke Parapat dari Medan sekitar 4-5 jam.
Setelah sampai di Parapat pelancong harus menuju ke pelabuhan kecil dimana ada kapal ferry yang bisa mengangkut penumpang menggunakan transportasi umum seperti angkot, pelancong bisa bertanya kepada orang sekitar angkot dengan ciri-ciri angkuatn apa yang bertujuan ke pelabuhan tersebut, biasanya tarif angkot untuk bisa sampai kesana sekitar 3-5 ribu Rupiah. Setelah sampai di pelabuhan, pelancong diwajiban mengisi data diri yang sudah diseidakan dari pihak kapal dan pelabuhannya untuk keselamatan penumpang. Setelah mengisi data diri, pelancong bisa menaiki kapal ferry dan langsung menggunakan ban pelampung yang sudah disediakan pihak kapal untuk keselamatan penumpang karena bisa dibilang ombak di Danau Toba cukup besar dan tidak menutup kemungkinan bisa membuat kapal bergoyang dahsyat sampai-sampai terbalik. Maka dari itu penumpang diwajibkan langsung memakai pelampung keselamatan ketika mulai duduk di kapal. Untuk pembayaran tarif Kapal Ferry ini nanti akan ada pihak kapal yang berkeliling untuk memintanya, tarif untuk Kapal penyeberangangan ini sekitar 10-15 ribu Rupiah.
Setibanya di Pelabuhan daerah Tomok, pelancong langsung disambut dengan inang-inang(ibu-ibu dalam Bahasa Batak) penjual kacang Sihobuk, dan kacang Sihobuk ini menjadi salah satu ciri khas daerah Tomok ini. Pelancong juga disambut dengan anjing-anjing milik inang-inang penjual kacang Sihobuk tetapi tidak perlu khawatir karena anjingnya tidak akan menghampiri pelancong yang berlewatan. Yang menjadi icon utama dari Tomok ini adalah Patung Sigale-gale yang letaknya tidak begitu jauh dari pelabuhan Tomok tadi dan Pelancong tidak perlu khawatir akan jalurnya,karena ada pengarah jalan menuju patung Sigale-gale yang ditulis di tembok-tembok terdekat. DI wisata patung Sigale-gale ini pelancong bisa berfoto dengan patungnya menggunakan atribut khas Batak yaitu ulos dan topinya. Jika pelancong ingin mengenakan atribut tersebut, pelancong harus membayar 5 ribu rupiah kepada amang(Bapak) yang berjaga disitu sebagai biaya perawatan. Dengan biaya 5 ribu tersebut, pelancong bisa menggunakan atribut yang disewakan sepuasnya tetapi hanya didaerah tersebut saja. Jika Pelancong ingin melihat patung Sigale-gale ini menari, amang penjaga bisa memainkannya tetapi dikenankan tarif lagi, sebesar 100 ribu rupiah, karena sudah termasuk musik Batak yang dimainkan sambil patung Sigale-gale ini dimainkan. Di daerah Took tersebut juga menjual buah tangan khas Tomok berupa baju-baju dengan motif Gorga(Rumah Batak), Gantungan kunci berbentuk patung Sigale-gale, Tas anyaman, asbak-asbak, dan ikat kepala bagi wanita dengan motif gorga. Buah tangan tersebut disajikan oleh orang sekitar dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Sekian dari penulis, kurang lebihnya mohon maaf, semoga membantu kalian yang membaca artikel ini untuk bisa berkunjung ke Tomok ini dan bisa terus menjunjung tinggi kebudayaan-kebudayaan, begitu juga tempat-tempat bersejarah di Indonesia kita ini agar warisan nenek moyang kita terdahulu tidak hilang dan luntur dan bisa terus ada sampai selamanya.
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja